TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa teknologi Facebook terus menghindar untuk memenuhi kebutuhan menghadirkan fitur keamanan sistem enkripsi end-to-end ke aplikasi obrolannya seperti Messenger dan Instagram. Padahal raksasa media sosial itu telah selama ini mendapat banyak kritik tentang cara mengelola data pribadi penggunanya.
Dalam unggahan di blog pada pada akhir pekan lalu, Facebook menegaskan bahwa enkripsi end-to-end default untuk Messenger dan Instagram tidak akan datang dalam waktu dekat. Sikap ini berbeda dari kecenderungan banyak aplikasi pesan lain.
Alasan Facebook, mereka masih harus terus bekerja keras untuk menghadirkan enkripsi end-to-end default ke semua layanannya. “Karena ini akan melindungi pesan pribadi seseorang dan berarti hanya pengirim dan penerima yang dapat mengakses pesan mereka,” tulis Facebook, seperti dikutip Phone Arena, Senin 3 Mei 2021.
Sistem enkripsi end-to-end merupakan solusi keamanan yang mencegah penyadap potensial membaca pesan antar pengguna yang berkomunikasi. Termasuk yang dicegah adalah operator, penyedia Internet, atau dalam hal ini, Facebook.
Saat ini, enkripsi end-to-end tersedia untuk pengguna Messenger, tapi hanya jika pengguna beralih ke mode khusus yang disebut 'Percakapan Rahasia'. Enkripsi end-to-end default berarti pengguna tidak perlu beralih ke mode lain agar percakapan dienkripsi.
Instagram bahkan belum memiliki sama sekali fasilitas enkripsi end-to-end untuk pesan, dan perusahaan bahkan belum menguji fitur tersebut.
Facebook berharap untuk membuat lebih banyak kemajuan pada enkripsi end-to-end default untuk Messenger dan Instagram tahun ini. “Tapi ini adalah proyek jangka panjang dan kami tidak akan sepenuhnya dienkripsi end-to-end hingga sekitar 2022 paling awal."
XDA DEVELOPERS | PHONE ARENA
Baca juga:
Segera Setujui Pembaruan WhatsApp Sebelum 15 Mei Jika Tak Ingin Diblokir