Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bencana Global Setelah Covid-19, Bill Gates Prediksikan Dua Ancaman Ini

image-gnews
Bill Gates, 63 tahun, menempati urutan kedua sebagai orang terkaya di dunia 2018 versi Forbes sekitar 90 milliar Dollar AS. REUTERS
Bill Gates, 63 tahun, menempati urutan kedua sebagai orang terkaya di dunia 2018 versi Forbes sekitar 90 milliar Dollar AS. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Microsoft Bill Gates memperingatkan bahwa setelah pandemi Covid-19, bencana berikutnya yang akan menyerang kemungkinan besar akan terkait dengan perubahan iklim dan bio-terorisme. Dia menyampaikan hal itu dalam sebuah wawancara dengan saluran YouTube Veritaserum.

Dalam video yang diunggah pada Februari 2021, pembawa acara Veritaserum Derek Alexander mewawancarai Gates dan membawanya kembali ke prediksinya 2015, yang kini menjadi kenyataan. Gates ditanya bagaimana dia begitu cermat dalam prediksinya dan mengapa cukup banyak yang belum dilakukan untuk bersiap menghadapi sesuatu yang mematikan seperti Covid-19.

Gates menjawab, ada gempa bumi kecil sepanjang waktu, kebakaran, dan angin topan, tapi pandemi ini datang secara tidak teratur sehingga orang terbuai dalam rasa aman. Hal ini, kata dia, hampir seolah-olah tidak akan datang dalam beberapa tahun ke depan sehingga orang-orang tak merasa perlu menaruh uangnya di sana untuk antisipasi.

"Tapi yang sekarang terjadi—pandemi Covid-19—akan membantu kita semua memahami bahwa itu harus menjadi prioritas,” ujar dia.

Sebelumnya pada 2015, dalam acara TED Conferences, Gates dalam pidatonya menjelaskan, jika ada yang membunuh lebih dari 10 juta orang dalam beberapa dekade mendatang, kemungkinan besar itu adalah virus yang sangat menular daripada perang. Saat itu, dia mengatakan bahwa dunia tidak siap untuk epidemi berikutnya.

“Kegagalan mempersiapkan diri, dapat membuat epidemi berikutnya secara dramatis lebih menghancurkan daripada Ebola," kata dia enam tahun lalu.

Saat ini, apa yang disampaikan oleh Gates seperti menjadi kenyataan, dimana, Covid-19 telah menginfeksi sekitar 154 juta orang dan merenggut 3,22 juta nyawa secara global. Sudah lebih dari setahun sejak dimulainya pandemi, tapi masih belum ada akhir yang terlihat karena berbagai virus variannya—lebih berbahaya daripada yang sebelumnya—sudah ada yang menginfeksi dan merenggut nyawa. 

Alexander kemudian bertanya kepada Bill Gates bahwa jika tidak ada pandemi lagi selama 100 tahun ke depan, "Apa bencana berikutnya, apa yang tidak kita siapkan?"

Lalu Gates menjawab, pertama, adalah perubahan iklim. Menurutnya, setiap tahun akan ada jumlah kematian, bahkan lebih besar dari pandemi yang terjadi saat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua, menurut Gates, hal yang jarang dibicarakan orang-orang yaitu bio-terorisme. "Seseorang yang ingin menyebabkan kerusakan bisa merekayasa virus, jika terkena ini kemungkinan akan lebih besar daripada epidemi yang disebabkan secara alami seperti yang terjadi saat ini," tutur dia.

Selanjutnya, Alexander bertanya apakah Covid-19 bisa menjadi pandemi global terakhir. Gates berkata akan ada lebih banyak pandemi. Karena, Gates  berujar, cara manusia berinteraksi dengan spesies lain, membuat virus ini melewati penghalang spesies apakah itu kelelawar atau monyet.

Untuk menghadapi itu semua, pendiri Bill and Melinda Gates Foundation itu menerangkan bahwa semuanya bisa meningkatkan kesiapsiagaan, sehingga tidak memiliki korban tewas mendekati apa yang terjadi saat ini.

Gates juga membagi sarannya menjadi dua kategori, yaitu aktivitas berbasis lapangan, serta aktivitas R&D dan investasi. Dalam R&D, perlu mematangkan mRNA sehingga dapat memiliki deteksi lebih cepat dan memiliki pabrik di seluruh dunia.

“Ada banyak hal yang dapat digunakan untuk terapi, termasuk antibodi. Pada diagnostik adalah memiliki kemampuan untuk memberikan 10 juta tes PCR setiap hari. Dalam hal lapangan, kami membutuhkan banyak mesin diagnostik,” tutur Gates.

Selain itu, kata Bill Gates, dunia juga membutuhkan tim ahli epidemiologi. “Jadi investasinya setara antara R&D dan aktivitas berbasis lapangan.”

GADGET NDTV | VERITA SERUM

Baca juga:
Kenapa Bill Gates di Hoax Teori Konspirasi Covid-19? Ini Jawabnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

1 hari lalu

Sisifus. Ilustrasi TEMPO/Imam Yunianto
Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.


Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

2 hari lalu

Layanan darurat di Bondi Junction setelah polisi menanggapi laporan beberapa penikaman di dalam pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction di Sydney, Australia, 13 April 2024. Polisi New South Wales mengonfirmasi seorang pria tertembak dan layanan darurat dipanggil ke Westfield Bondi Junction menyusul laporan tersebut dari beberapa orang yang ditusuk. EPA-EFE/STEVEN SAPHORE AUSTRALIA AND NEW ZEALAND OUT
Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

3 hari lalu

Ilustrasi Logo Microsoft. REUTERS/Dado Ruvic
Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

Microsoft investasi Rp 35 triliun di Malaysia, begini sejarah raksasa teknologi AS Itu.


Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

4 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat thermometer pengukur suhu udara di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.