TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa teknologi Huawei telah menghadapi berbagai masalah belakangan ini terhadap bisnis ponselnya. Yang terbaru adalah perusahaan itu dikabarkan telah menghentikan produksi ponsel low-end karena kekurangan chip.
Toko Huawei di Cina telah menghadapi masalah ini. Laporan tersebut menyebut bahwa karyawan yang bekerja di toko-toko itu telah mengungkapkan bahwa Huawei menjual lebih sedikit handset sekarang.
“Hampir setiap model smartphone di toko Huawei sekarang sudah habis, dengan konfigurasi dan varian warna tertentu juga tidak tersedia,” kata salah seorang karyawan toko, seperti dikutip MyDrivers, Kamis, 6 Mei 2021.
Dunia kini sedang menghadapi kekurangan besar semikonduktor. Krisis chip tersebut terjadi karena pandemi Covid-19, dan berdampak terhadap berbagai industri.
Laporan tersebut menemukan bahwa dari lima toko yang dikunjungi, total gabungan hanya empat model smartphone yang dijual. Selain kurangnya berbagai model, harga perangkat ini juga telah berubah dan ponsel kelas bawah hampir hilang.
Di salah satu toko resmi Huawei di Chengdu, Cina, penjual mengatakan bahwa seri Nova yang ditujukan untuk pelajar tidak lagi diproduksi.
Varian termurah Huawei yang tersedia saat ini adalah Nova 8 Pro. Model tersebut juga tersedia dalam jumlah terbatas dan dengan harga 3.999 Yuan (sekitar Rp 8,8 juta), seperti dikutip Gizmochina.
GIZMOCHINA | MYDRIVERS
Baca:
Huawei Bakal Luncurkan Satelit Uji untuk Verifikasi Teknologi 6G pada Juli