Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Varian India Bakal Dominasi Kasus Covid-19 di London, Geser B.1.1.7

image-gnews
Kata
Kata "COVID-19" tercermin dalam setetes jarum suntik dalam ilustrasi yang diambil pada 9 November 2020. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan angka resmi yang dilaporkan, saat ini hampir setengah dari semua kasus Covid-19 di London, Inggris, disebabkan oleh varian baru dari India B.1.617. Para ilmuwan menjelaskan bahwa varian itu dapat menyebar cepat—bahkan lebih cepat dibanding varian Inggris atau strain Kent yang dominan (B.1.1.7).

“Tetapi tidak ada bukti bahwa itu akan menyebabkan penyakit yang lebih buruk atau membuat vaksin menjadi kurang efektif,” ujar para ahli seperti diktuip Daily Mail, 10 Mei 2021, sambil menyarankan agar tetap dipantau jika ternyata lebih berbahaya.

Dalam sebuah laporan minggu lalu Public Health England (PHE) mengatakan varian India mungkin telah menggantikan B.1.1.7 sampai batas tertentu. Angka pengujian menunjukkan bahwa hanya 50,2 persen dari semua kasus positif di London disebabkan oleh varian Kent pada akhir April, turun lebih dari 90 persen pada Maret.

Sementara, 49,8 persen lainnya disebabkan oleh jenis virus lainnya. Yang paling umum adalah varian B.1.617. Data menunjukkan itu membuat setidaknya 37,5 persen dari kasus yang dikonfirmasi, tapi proporsi pastinya tidak diketahui karena tidak semua sampel telah dianalisis secara menyeluruh.

Christina Pagel, seorang matematikawan di University College London mengatakan separuh lainnya adalah kemungkinan semua varian India. “Meski menyebar dengan cepat, kasus di London tetap stabil,” ujar Pagel yang juga anggota Scientific Advisory Group for Emergencies (SAGE).

Varian India telah dibagi menjadi tiga jenis—B.1.617.1; B.1.617.2; dan B.1.617.3— dengan tipe B.1.617.2 yang paling umum. Tetapi hanya satu dari lima kasus di London yang terjadi di antara para pelancong yang kembali, menunjukkan penyebarannya ada di dalam kota.

Di Barat Laut Inggris hanya 16 persen orang yang terinfeksi varian tersebut telah keluar dari negara itu baru-baru ini. Tetapi sebagian besar wilayah lain mencatat sepertiga hingga setengah dari kasus mereka terkait langsung dengan perjalanan internasional, kemungkinan besar ke India.

Ahli epidemiologi di Queen Mary University di London, Deepti Gurdasani menjelaskan kepada Good Morning Britain: “Kasus varian baru ini berlipat ganda setiap minggu di Inggris sementara varian lain menurun.”

Secara keseluruhan, kasus telah menurun, yang menunjukkan bahwa bahkan dengan pembatasan saat ini, varian ini tumbuh sangat cepat. Di London, 50 persen kasus sekarang tidak lagi disebut varian Kent.

Varian India telah melonjak pesat sejak pertama kali terlihat di Inggris dengan kasus melonjak menjadi 790 di ketiga jenis, dari hanya 77 kasus bulan lalu pada 15 April. Kasus terbanyak tipe B.1.617.2, yang merupakan penyebaran tercepat dan mencapai 520 dari 790 kasus, sementara di London 191 kasus tipe B.1.617.2.

Ada 87 di Barat Laut Inggris, 56 di Timur dan 53 di Tenggara, dan kurang dari 50 di semua wilayah lainnya. Di London, varian dikonfirmasi telah mencapai setidaknya 37,5 persen dari semua kasus dalam pekan yang berakhir 27 April. Di Barat Laut jumlahnya 17,1 persen.

Para ilmuwan khawatir kasus itu bisa mengungguli varian Kent, yang berarti itu menjadi lebih luas—baik karena menyebar lebih cepat atau karena lebih baik dalam menginfeksi kembali orang yang telah divaksinasi atau kebal dari infeksi masa lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tetapi Profesor Sharon Peacock, ahli Cambridge dan direktur Covid-19 Genomics UK Consortium, yang bertugas menganalisis varian baru, mengatakan hari ini: “Tidak ada bukti bahwa ini menyebabkan penyakit yang lebih parah. Tidak ada cukup data saat ini.”

Salah satu kekhawatiran terbesar para ilmuwan tentang varian India adalah bahwa varian itu telah berevolusi—atau akan berkembang lebih jauh—dengan cara yang membuat kekebalan vaksin kurang efektif melawannya.

Tes awal oleh laboratorium yang dijalankan oleh Profesor Ravi Gupta di University of Cambridge menunjukkan bahwa versi asli varian India (tipe .1) mencatat sedikit penurunan dalam keefektifan kekebalan, tapi tidak seburuk strain Afrika Selatan.

Itu menunjukkan bahwa tingkat antibodi yang berguna—protein pelawan virus yang dibuat oleh sistem kekebalan—sekitar enam kali lebih rendah dibandingkan dengan varian Wuhan. Tetapi untuk strain Afrika Selatan mereka 10 kali lebih rendah dalam tes serupa, kata tim tersebut.

Menurut Gupta, meskipun pada tingkat populasi, dengan cakupan vaksin yang baik, tingkat kematian dan keparahan akan sangat rendah di era pascavaksinasi. Ada orang di luar sana yang rentan terhadap virus ini yang tidak dapat divaksinasi.

“Sebagian orang itu lebih besar dari yang diperkirakan karena termasuk orang dengan diabetes dan kondisi yang mendasarinya,” tutur Gupta.

Pemerintah mengungkapkan pekan lalu bahwa para ilmuwan sekarang berpikir varian itu ‘setidaknya' sama menularnya dengan strain Kent yang dominan saat ini.

Pejabat kesehatan yakin vaksin yang saat ini digunakan tetap bekerja melawan varian, tapi sedang melakukan tes mendesak untuk memastikannya. Para ilmuwan telah mengelompokkan varian Covid-19 India menjadi tiga sub-strain terpisah, dengan tipe B.1.617.2 menyebar cepat di sekolah, panti jompo dan tempat ibadah.

DAILY MAIL | GOOD MORNING BRITAIN

Baca:
Satu Kampung di Yogya Jalani Lockdown Setelah Puluhan Warga Positif Covid-19

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

1 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

3 hari lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


Perjalanan Cinta Victoria Beckham dan David Beckham, Posh Spice dan Si Bola Emas

3 hari lalu

David Beckham dan Victoria Beckham. Foto: Instagram/@victoriabeckham
Perjalanan Cinta Victoria Beckham dan David Beckham, Posh Spice dan Si Bola Emas

Victoria Beckham dan David Beckham telah menjalin kisah cinta selama lebih dari 2 dekade. Ini kisah perjalanan cinta Posh Spice dan Si Bola Emas.


50 Tahun Victoria Beckham, Perjalanan Posh Spice Bersama Spice Girls

3 hari lalu

Spice Girl reuni di ulang tahun Victoria Beckham ke-50, Sabtu, 20 April 2024. Foto: Instagram/@victoriabeckham.
50 Tahun Victoria Beckham, Perjalanan Posh Spice Bersama Spice Girls

Perayaan ulang tahun ke-50 Victoria Beckham reuni Spice Girls. Bagaimana perjalanan istri david Beckham, si Posh Spice?


5 Destinasi yang Disebut Taylor Swift dalam Album Baru The Tortured Poets Department

3 hari lalu

Danau Central Park. Unsplash.com/Emily Kessler
5 Destinasi yang Disebut Taylor Swift dalam Album Baru The Tortured Poets Department

Taylor Swift menyebutkan banyak lokasi secara eksplisit, dari Florida, di New York, hingga di London


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

8 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.