Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perkiraan Terbaru Populasi Burung di Bumi: 50 Miliar, 4 Jenis Mendominasi

Reporter

image-gnews
Sekawanan burung camar terlihat membentuk formasi dan menari di Qingdao Landing Stage, Tiongkok 21 Desember 2014. Kawanan burung tersebut berkumpul untuk menghindari musim dingin. ChinaFotoPress via Getty Images.
Sekawanan burung camar terlihat membentuk formasi dan menari di Qingdao Landing Stage, Tiongkok 21 Desember 2014. Kawanan burung tersebut berkumpul untuk menghindari musim dingin. ChinaFotoPress via Getty Images.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Studi terbaru menyatakan Bumi adalah rumah dari sekitar 50 miliar burung liar dari 9.700 spesies. Sebagian besar dari jumlah itu didominasi oleh empat jenis saja. Populasi kebanyakan spesies burung liar tersebut justru sudah langka.

Hanya empat spesies burung liar yang jumlah populasinya berada di angka miliaran ekor. Dari empat itu, house sparrows atau jenis burung gereja Passer domesticus adalah yang paling melimpah. Diikuti European starlings atau jenis burung jalak eropa (Sturnus vulgaris), ring-billed gulls atau jenis burung camar paruh cincin (Larus delawarensis) dan barn swallows atau walet gudang (Hirundo rustica).

Kontras dengan keempatnya, sebanyak 1.180 spesies burung liar yang lain kini diperkirakan memiliki populasi kurang dari 5.000 ekor setiap jenisnya. "Ini tidak mengejutkan (hanya sedikit jenis yang mendominasi), tapi baik sekali kita memiliki datanya," kata Corey Callaghan dari University of New South Wales, Australia, yang memimpin studi ini.

Callaghan dan koleganya mempublikasikan hasil studinya itu dalam Proceedings of The National Academy of Sciences of the United States of America yang terbit 25 Mei 2021.

Perkiraan total populasi 50 miliar burung liar itu berarti ada sekitar enam burung liar untuk setiap manusia di planet ini. Perkiraan tersebut jauh berbeda dari angka perkiraan dari studi 24 tahun lalu yang menyebut kisaran populasi global 200-400 miliar burung liar.

Menurut Callaghan, besarnya selisih angka populasi itu bukan karena penurunan populasi burung liar yang terjadi secara dramatis sepanjang lebih dari dua dekade ini. Tapi, karena penggunaan metode yang lebih kompleks yang menggunakan data untuk lebih banyak spesies.

Callaghan menerangkan, dia dan timnya mengambil data ilmiah dari pengamatan burung oleh masyarakat dari basisdata online eBird untuk membangu sebuah model perkiraan jumlah spesies global. Untuk memastikannya, mereka melakukan cek silang untuk 724 spesies dengan sumber data lain untuk jenis-jenis burung yang sudah dipelajari cukup lengkap tersebut.

Model itu kemudian diekstrapolasi ke 9.700 spesies dan melahirkan sebuah angka median populasi burung liar global 50 miliar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Richard Gregory dari Royal Society for the Protection of Birds, Inggris, menilai penggunaan data pengamatan masyarakat menjadi kekuatan sekaligus kelemahan dari riset itu. "Aplikasi eBird memiliki data yang jauh lebih sedikit untuk burung-burung di wilayah tropis daripada di wilayah suhu sedang," katanya.

Canadian sparrow atau white-throated sparrow. Gizmodo.com

Sebagai contoh, red-billed quelea atau jenis quelea paruh merah yang masih berkerabat dengan burung gereja rumah kerap dianggap jenis burung liar dengan populasi terbesar di Bumi. Tapi, dalam analisis yang terbaru, populasinya diperkirakan hanya 95 juta ekor--tidak sampai satu miliar--sehingga tak termasuk empat yang mendominasi.

Contoh lain adalah model yang dikembangkan semula memprediksi sekitar 500 sisa populasi ivory-billed woodpeckers atau jenis burung pelatuk paruh gading, padahal spesies ini diyakini sudah punah. Keanehan data terjawab oleh adanya dua kesalahan data pengamatan yang diunggah ke basisdata, yang kemudian telah dihapus kembali oleh peninjau.

Meski begitu Callaghan mengatakan kejadian itu tidak mengubah angka perkiraan populasi burung liar global secara keseluruhan. "Kita bisa memperbaiki konservasi burung dengan riset lebih dalam tentang kenapa beberapa spesies langka, apakah karena mereka telah berevolusi hidup menetap di sebuah pulau saja atau karena aktivitas manusia seperti perambahan hutan," katanya.

NEW SCIENTIST

Baca juga:
Jenis Burung di Indonesia Tahun Ini: Bertambah 18, Terancam Hilang 31

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

2 hari lalu

Indonesia dan Australia Memperluas Kemitraan di Bidang Pajak pada Senin, 22 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

2 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

2 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

3 hari lalu

Selama empat tahun Badan Karantina Kementerian Pertanian tidak bisa mengekspor buah manggis ke Tiongkok
Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).


4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

3 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.


Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

3 hari lalu

Pelatih Australia U-23 Tony Vidmar . Foto : AFC
Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.


Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

3 hari lalu

Polisi memasuki Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd  bersama seorang pendeta setelah serangan pisau terjadi saat kebaktian pada Senin malam, di Wakely, di Sydney, Australia, 17 April 2024. REUTERS/ Jaimi Joy
Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne


Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

3 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.


Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

3 hari lalu

Seremoni program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur, yang akan menggabungkan modal pemerintah dan swasta untuk mempercepat investasi, 19 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK


10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

4 hari lalu

Kosta Rika menyimpan 50 jenis burung kolibri, hingga disebut ibu kota kolibri dunia. Foto: Konrad Whote/Look-Foyo/Getty Images
10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.