TEMPO.CO, Yogyakarta - Penularan kasus Covid-19 di Kabupaten Sleman menjadi penularan kasus tertinggi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sepekan terakhir, 20-26 Mei 2021.
Berdasar data yang dibeberkan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, sepekan terakhir setidaknya muncul 495 kasus baru dan sedikitnya 28 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Kabupaten Sleman.
"Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 baru se- DIY hari ini sebanyak 190 kasus, tambahan dari Kabupaten Sleman ada 81 kasus," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Berty Murtiningsih, Rabu, 26 Mei 2021.
Tingginya kasus di Sleman usai lebaran tak bisa dilepaskan dari kemunculan klaster baru wilayah itu. Terbaru, klaster yang menerjang Sleman disumbang penularan massal Covid-19 yang terjadi di dua rukun tetangga Padukuhan Ngaglik, Desa Caturharjo.
Hingga Rabu ini, sebanyak 55 warga dari padukuhan itu dinyatakan positif Covid-19 dengan satu orang meninggal dunia sedangkan sisanya isolasi mandiri, diisolasi di Asrama Haji Sleman dan dirujuk rumah sakit.
Persis di bawah Sleman, di peringkat kedua penambahan kasus baru terbanyak DIY dalam sepekan terakhir usai lebaran ini ada Kabupaten Bantul yang mencatatkan 368 kasus baru dan 10 meninggal dunia.
Sedangkan diperingkat ketiga penularan tertinggi DIY terjadi Kabupaten Kulon Progo dengan munculnya 308 kasus baru dalam sepekan ini namun kematian tercatat paling sedikit yakni tiga kasus.
Adapun tambahan kasus baru di Kota Yogyakarta sepekan terakhir tercatat 178 kasus dengan kematian sembilan kasus dan Kabupaten Gunungkidul 57 kasus baru dengan lima angka kematian. "Total kematian akibat Covid-19 DIY hingga saat ini menjadi 1144 kasus dan jumlah kasus aktif sebanyak 2.125 kasus," kata Berty.
Baca:
Lagi, Jemput Massal Warga Terpapar Covid-19 di Sleman DIY