TEMPO.CO, Jakarta - Awal tahun ini, raksasa teknologi Cina Huawei menjual sub-merek Honor ke Zhixin New Information Technology Co. Ltd., yang merupakan konsorsium lebih dari 30 agen dan dealer merek Honor dan Shenzhen Smart City Development Group Co. Ltd.
Segera setelah independen dari Huawei, Honor mulai berupaya memperkuat rantai pasokannya dan membentuk kemitraan dengan vendor di seluruh dunia. Merek itu juga mulai mendapatkan komponen dari merek seperti Qualcomm, Intel, dan banyak lagi.
Baru-baru ini terungkap bahwa Honor telah menerima persetujuan untuk mulai menggunakan Google Android di smartphone miliknya. Namun, ada rumor yang beredar yang mengklaim bahwa merek tersebut belum menerima otorisasi dari Google, sehingga sulit bagi Honor untuk memasuki pasar luar negeri dan karena itu perlu menurunkan perkiraan penjualannya.
Kini Honor telah secara resmi menanggapi dan mengklaim bahwa desas-desus tentang tidak mendapatkan otorisasi dari Google tidak benar. Artinya, perusahaan memang telah mendapat izin untuk mulai menggunakan Android di ponselnya.
Setelah Honor menjadi merek independen, perusahaan mempertahankan tim yang terdiri lebih dari 8.000 orang untuk berbagai divisi, termasuk Riset & Pengembangan, Penjualan, Pemasaran, Pengadaan, dan Manufaktur.
CEO Honor George Zhao sebelumnya menyatakan bahwa pasokan chipset untuk perusahaan akan sepenuhnya dipulihkan dan dalam beberapa bulan perusahaan akan meluncurkan smartphone unggulan, termasuk satu di jajaran Honor Magic dan seri Honor 50 pada bulan Juni, yang ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 778G 5G.
Sumber: GIZMOCHINA
Baca:
Pemblokiran Aplikasi, Situs-situs ini Masuk dalam Daftar Blokir Kominfo