Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BMKG Beberkan Sejarah Gempa Besar di Selatan Jawa, Simak Catatannya

Reporter

Peta gempa di Malang pada 11 April 2021. Twitter/BMKG
Peta gempa di Malang pada 11 April 2021. Twitter/BMKG
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Catatan sejarah gempa besar memperlihatkan belum pernah ada bukti gempa berskala 'mega' atau 'great' dengan Magnitudo lebih dari 8,5 terjadi di selatan Pulau Jawa. "Berbeda dari zona megathrust di barat Pulau Sumatera," kata Dimas Sianipar, staf Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang sedang menempuh pendidikan di TIGP Earth System Sciences, Academia Sinica & National Central University, Taiwan.

Dimas berkomentar atas peta sejarah gempa besar Pulau Jawa yang diunggah di akun Twitter milik Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, pada Rabu 9 Juni 2021. Peta berisi sebaran 11 gempa berkekuatan 7,0 M atau lebih yang tercatat pernah terjadi di selatan Jawa. Peta merangkum gempa besar sejak, yang paling silam, pada 1840 (mendekati 7,5 M) hingga yang terkini 2009 yang berkekuatan 7,3 M (saat itu mengguncang Tasikmalaya).

Menurut Dimas, ada dua kemungkinan penjelasan dari sejarah selatan Jawa yang tak memiliki gempa berkekuatan mega lebih dari 8,5 M tersebut. Pertama, zona subduksi selatan Pulau Jawa sebenarnya memang tidak punya potensi dan sejarah gempa yang sangat ditakutkan itu, "Karena faktor usia tumbukan lempeng yang relatif lebih tua dan geometri subduksi-nya."

Pengukuran GPS di darat saat ini, dia menjelaskan, belum memiliki resolusi yang cukup untuk memahami potensi slip gempa di perairan selatan Pulau Jawa. Pengukuran geodetik di darat, kata Dimas, masih belum sensitif dengan fault slip di laut.

Kemungkinan yang kedua, dia menambahkan, rentang waktu observasi dalam catatan sejarah gempa itu yang kurang panjang. "Lebih pendek daripada periode ulang atau siklus seismik gempa itu sendiri (yang mungkin ribuan tahun) sehingga kita belum melihat adanya bukti gempa 'mega' tersebut," tulisnya.

Kemungkinan yang kedua ini yang menurutnya mendasari pemodelan simulasi gempa 8,5 M di selatan Jawa Timur yang dilakukan BMKG belum lama ini. Seperti diketahui, berdasarkan pemodelan itu, gempa bakal membangkitkan tsunami hingga 29 meter. "Worst case," kata Dimas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Catatan sejarah gempa besar di selatan Jawa. Foto/twitter/Daryono BMKG

Terlepas dari ketidaktahuan di antara dua kemungkinan itu, Dimas setuju mitigasi bencana gempa dan tsunami tetap harus disuarakan untuk kewaspadaan bersama. Alasannya jelas, "Kita sudah pernah merasakan efek gempa maksimal Mw 7,7-7,9." Dia menunjuk gempa Mw 7,8 di Mentawai (+tsunami) pada 25 Oktober 2010, Mw 7,8 di Simeulue pada 6 April 2010, dan Mw 7,7 di Pangandaran pada 17 Jul 2006 .

Adapun Daryono dalam unggahan peta sejarah gempa besar itu memberi catatan bahwa gempa besar Jawa akibat aktivitas subduksi lempeng membuktikan bahwa justru Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat adalah yang paling sering dilanda gempa besar. "Upaya mitigasi tetap wajib dan harus diwujudkan di daerah rawan sekalipun bicara gempa memiliki banyak ketidakpastian," kata dia juga. 

Baca juga:
Lagi, Tim Arkeolog Temukan Struktur Tahan Gempa di Situs Candi

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 98W, Hujan, Gelombang Tinggi, Banjir Pesisir

1 jam lalu

Ilustrasi Siklon Tropis. Kredit: ANTARA Foto
Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 98W, Hujan, Gelombang Tinggi, Banjir Pesisir

Bibit siklon tropis 98W memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 15 knot atau 28 km/jam dan tekanan udara 1.010,9 hPa.


Tawuran di Yogya, Polisi Masih Berjaga dan Jalin Koordinasi di Perbatasan dengan Jateng

5 jam lalu

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
Tawuran di Yogya, Polisi Masih Berjaga dan Jalin Koordinasi di Perbatasan dengan Jateng

Satu kelompok massa tawuran dievakuasi menggunakan 16 truk. Ternyata terkait pengeroyokan di Bantul.


Sempat Mencekam dan Buat Jalan Ditutup, Tawuran di Yogya Mereda

8 jam lalu

Ilustrasi tawuran. Dok. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Sempat Mencekam dan Buat Jalan Ditutup, Tawuran di Yogya Mereda

Kepolisian belum membeberkan kronologi dan siapa sebenarnya kelompok massa yang terlibat tawuran sejak selepas Magrib itu.


BMKG: Gempa Magnitudo 4,6 Menggoyang Pangandaran Malam Ini

8 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
BMKG: Gempa Magnitudo 4,6 Menggoyang Pangandaran Malam Ini

Guncangan gempa terasa seperti ada truk yang melintas, atau berskala Intensitas III MMI, di wilayah Pangandaran, Cisompet, Cikalong, dan Pameungpeuk.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Bibit Siklon 98W, Risiko AI, Kapal Perang Terbaik

9 jam lalu

Ilustrasi Siklon Tropis. Kredit: ANTARA Foto
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Bibit Siklon 98W, Risiko AI, Kapal Perang Terbaik

Topik tentang BMKG memantau adanya bibit siklon tropis 98W di Samudra Pasifik utara Papua menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


NASA Kembangkan Sistem Deteksi Tsunami Berbasis GPS Inovatif GUARDIAN

13 jam lalu

Para ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory NASA sedang menguji GUARDIAN, sebuah sistem deteksi tsunami eksperimental yang menggunakan data satelit navigasi global. (NASA/Scitechdaily)
NASA Kembangkan Sistem Deteksi Tsunami Berbasis GPS Inovatif GUARDIAN

Sistem pemantauan tsunami eksperimental ini memanfaatkan data dari kelompok GPS dan satelit pencari arah lainnya yang mengorbit Bumi.


Indonesia Timur Kembali Bergetar, Gempa M5,2 Guncang Mamberamo Raya

15 jam lalu

Ilustrasi gempa bumi
Indonesia Timur Kembali Bergetar, Gempa M5,2 Guncang Mamberamo Raya

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.


7 Tempat Wisata Anak dan Keluarga Terbaik di Yogyakarta

15 jam lalu

Salah satu zona Dino Adventure di Taman Pintar Yogyakarta. Dok. Taman Pintar
7 Tempat Wisata Anak dan Keluarga Terbaik di Yogyakarta

Dengan harga terjangkau, aneka pilihan tempat wisata sekaligus kuliner khas pun menjadi satu paket di Yogyakarta.


Resep Kicik Daging Sapi yang Empuk, Berbumbu Manis dan Gurih

20 jam lalu

Ilustrasi rendang. shutterstock.com
Resep Kicik Daging Sapi yang Empuk, Berbumbu Manis dan Gurih

Simak resep kicik daging sapi lezat dan menggugah selera di sini. Lengkapi hidangan Anda dengan olahan daging sapi yang lembut dan beraroma sedap.


Kotabaru Heritage Festival Yogyakarta, Ajak Berwisata Sambil Berburu Hadiah Lewat Fotografi

21 jam lalu

Salah satu sudut kawasan pedestrian Kotabaru Yogyakarta. Dok. Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta
Kotabaru Heritage Festival Yogyakarta, Ajak Berwisata Sambil Berburu Hadiah Lewat Fotografi

Gelaran ini mengangkat empat atmosfer yang terdapat di Kotabaru Yogyakarta, yakni Malam Hari, Garden City, Premiumndan Heritage.