TEMPO.CO, Jakarta - Awak pertama stasiun ruang angkasa Cina, Tiangong, bersiap untuk meluncur pekan ini. Misi ini menjadi langkah terbaru dalam program ambisius Beijing untuk memantapkan dirinya sebagai kekuatan di luar angkasa.
Menurut para ahli yang mengetahui misi tersebut, Badan Antariksa Nasional Cina akan menggunakan Roket Long March-2F untuk membawa tiga astronot di pesawat ruang angkasa Shenzhou-12. Ini sekaligus menjadi penerbangan luar angkasa berawak pertama Cina. Mereka berencana untuk menghabiskan tiga bulan di Stasiun Tiangong, dengan juga berjalan-jalan di luar angkasa di antara tugas mereka.
“Dijadwalkan lepas landas dari pangkalan di Gurun Gobi Cina barat laut pada Kamis, 17 Juni 2021,” ujar ahli yang tidak disebutkan namanya, seperti dikutip dari Gadget NDTV, Selasa 15 Juni 2021.
Astronom dari Harvard Smithsonian Center for Astrophysics, Jonathan McDowell, menjelaskan, astronot Cina ingin mendapatkan rumah baru mereka di ruang angkasa yang lengkah dan siap digunakan. Menurut dia, "Ini adalah tujuan praktis daripada yang inovatif.”
Roket Long March, dengan pesawat Shenzhou-12 padanya telah dipindahkan ke landasan peluncuran di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan pekan lalu. Shenzhou-12 akan berlabuh di bagian utama Stasiun Tiangong bernama Tianhe. Bagian itu telah diluncurkan dan dipasang di orbit pada 29 April.
Sebuah kapal kargo bahkan dilaporkan telah mengangkut bahan bakar, makanan dan peralatan untuk kepentingan kedatangan awak tersebut pada bulan lalu
Sebelas misi lainnya direncanakan selama satu setengah tahun ke depan untuk menyelesaikan pembangunan Stasiun Tiangong di orbit. Termasuk pemasangan panel surya dan dua modul laboratorium. Tiga dari misi tersebut akan membawa astronot untuk kebutuhan rotasi kru atau astronot.
Chen Lan, seorang analis di GoTaikonauts, spesialisasi dalam program luar angkasa Cina, menerangkan, menjaga stasiun agar tetap beroperasi dan berjalan dengan lancar melibatkan banyak pekerjaan yang detail dan rumit. "Seperti yang terlihat di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada hari-hari awalnya," kata Lan mencontohkan. Dia menambahkan, "Faktanya, konstruksi ISS jauh lebih lambat daripada stasiun Cina.”
Setelah selesai, Stasiun Tiangong akan memiliki massa sekitar 90 ton dan diharapkan memiliki umur setidaknya 10 tahun. Ini akan jauh lebih kecil daripada Stasiun Antariksa Luar Angkasa Internasional ISS, dan mirip dengan stasiun luar angkasa Soviet, Mir, yang diluncurkan pada 1986 dan dinonaktifkan pada 2001.
GADGETS NDTV
Baca juga:
Jatuh Liar, Roket Cina Tembus Atmosfer Menghunjam Laut Dekat Maladewa