Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

97 Persen Lebih Menular, Covid-19 Varian Delta Terbukti Paling Agresif

Reporter

image-gnews
ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)
ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Analisis oleh tim peneliti gabungan dari WHO, London School of Hygiene and Tropical Medicine, dan Imperial College London terhadap lebih dari 1,7 juta data genome sequences virus Covid-19 yang sudah dikumpulkan di basisdata Global Initiative On Sharing All Influenza Data (GISAID) memberi gambaran akan ganasnya sejumlah varian baru virus itu. Dari 15 negara di dunia yang mewakili penyebaran virus-virus itu secara global, hampir seluruhnya memperlihatkan pergeseran cepat dominasi varian virus yang menyebar sejak pandemi terjadi awal 2020 lalu.

Varian-varian baru seperti yang ada dalam daftar Variant of Concern WHO seluruhnya terbukti memiliki kemampuan untuk menular lebih luas. Untuk varian Alpha (B.1.1.7), misalnya, terukur memiliki tingkat penularan 29 persen lebih tinggi dibandingkan varian awal virus Covid-19 yang menyebar di awal pandemi. Sedang untuk varian Beta (B.1.351) lebih tinggi sebesar 25 persen, lebih tinggi 38 persen untuk Gamma (P.1), dan yang tertinggi, 97 persen untuk varian Delta (B.1.617.2).

Analisis dilakukan terhadap angka reproduksi efektif virus dan penyebaran globalnya hingga 3 Juni 2021. Angka reproduksi virus menunjukkan berapa banyak orang yang bisa tertular dari setiap satu kasus positif. Per periode itu diketahui B.1.1.7 dilaporkan telah terdeteksi di sedikitnya 160 negara, B.1.351 ada di 113 negara, P.1 dilaporkan telah menyebar di 64 negara, dan B.1.617.2 sudah masuk di 62 negara.

Dari enam varian yang saat ini ada di daftar Variant of Interest WHO--varian virus yang masih dalam pengawasan untuk kemungkinannya masuk dalam daftar Variant of Concern--lima ikut dianalisis yakni Zeta (P.2), Epsilon (B.1.427/B.1.429), Eta (B.1.525), Iota (B.1.526), dan Kappa (B.1.617.1). Hasilnya, di antara mereka, hanya B.1.617.1 dan B.1.525 yang secara statistik meningkat signifikan angka reproduksi efektif virusnya dibandingkan varian awal virus Covid-19. Masing-masing, sebesar 48 persen dan dan 29 persen.

Analisis juga dilakukan dengan saling membandingkan angka reproduksi efektif virus-virus ganas itu untuk memperkirakan seperti apa pertumbuhan sifat kompetitifnya di masa depan. Hasil yang didapat di antaranya menunjukkan estimasi pertumbuhan yang tercepat untuk varian B.1.617.2. Varian turunan dari virus Covid-19 yang berkembang di India ini diprediksi akan tetap berada di barisan terdepan di antara empat varian lain di daftar VoC WHO untuk beberapa bulan ke depan.

"Daya tularnya lebih tinggi 55 persen daripada varian B.1.1.7, 60 persen dibandingkan varian B.1.351, dan 34 persen dibandingkan P.1," bunyi isi analisis yang dipublikasi dalam Jurnal Euro Surveillance terbit 17 Juni 2021 ini, dan dibagikan oleh Maria Van Kerkhove, epidemiolog Amerika yang kini ketua tim teknis Covid-19 di WHO.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski terjadi pergeseran dominasi varian virus yang cepat itu, analisis juga mencatat kalau beberapa negara telah berhasil mengurangi penularan SARS-CoV-2 menggunakan langkah-langkah layanan kesehatan publik pembatasan sosial. Bukti telah menunjukkan, semakin tinggi kemampuan varian virus itu menular, semakin membutuhkan pengetatan langkah-langkah itu.

Model dan data empirik sebaran varian SARS-CoV-2 di 15 negara hingga 3 Juni 2021. EUROSURVEILLANCE

"Meningkatnya daya tular varian baru juga sangat mungkin akan membimbing ke batas kekebalan komunal yang lebih tinggi, yang mungkin berarti pula langkah layanan kesehatan dan pembatasan sosial harus dipertahankan lebih lama sejalan vaksinasi dilakukan," bunyi bagian pembahasan dari analisis.

Terakhir, tim peneliti memberikan catatannya tentang meningkatkan jumlah kasus Covid-19 di negara-negara di mana virus varian baru bersirkulasi dan fakta bahwa beberapa varian berkaitan dengan angka rawat inap dan kematian pasien yang meningkat pula. Itu artinya, beban kepada sistem layanan kesehatan juga akan meningkat, meski efek ini akan bergantung pula kepada cakupan dan efikasi vaksinasi

Baca juga:
Terbaru, Covid-19 Varian Delta Juga Ditemukan Menyebar di Karawang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

6 jam lalu

1. Menteri Keuangangan Sri Mulyani (Paling Kanan) Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Kedua dari kanan) dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat melakukan pelepasan secara simbolis kontainer yang tertahan akibat izin impor. Tanjung Priok Jakarta Utara, 18 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.


OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

9 jam lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae saat ditemui di sela-sela acara The Finance Executive Forum di Jakarta Pusat pada Selasa, 14 November 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.


Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Wakil Perdana Menteri Singapura dan Menteri Keuangan Lawrence Wong. REUTERS/Isabel Kua
Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.


AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.


Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

3 hari lalu

Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 AstraZeneca saat vaksinasi COVID-19 massal pelaku transportasi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis, 10 Juni 2021. Vaksinasi massal itu digelar karena pelaku transportasi publik melakukan mobilitas dan interaksi dengan masyarakat yang tinggi sehingga berisiko terpapar COVID-19. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.


PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

4 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.


PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

4 hari lalu

Sejumlah warga melakukan salat jenazah pada warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.


PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 hari lalu

Petugas bekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.


Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

4 hari lalu

Petugas keamanan berjaga-jaga di luar Institut Virologi Wuhan selama kunjungan tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal-usul penyakit virus corona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 3 Februari 2021. REUTERS/ Foto Thomas Peter/File
Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.


153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

7 hari lalu

Seorang pria berjalan di jalan berlumpur, pasca banjir menyusul hujan lebat, di desa Kar Kar, provinsi Baghlan, Afghanistan 11 Mei 2024. REUTERS/Sayed Hassib
153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi