Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kondisi Mahasiswi yang Dilaporkan Lumpuh usai Vaksin dan Keterangan Ibunya

image-gnews
Botol kecil berlabel stiker
Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemulihan kondisi Amelia Wulandari, mahasiswi tingkat akhir Fakultas Hukum di Universitas Syiah Kuala, sudah mengalami peningkatan. Amelia dilaporkan mengalami lumpuh usai menerima suntikan vaksin Covid-19 pada 1 Agustus 2021.

Kondisi Amelia diungkap tim dari Universitas Syiah Kuala yang memantau kondisi mahasiswinya itu. Seperti dikutip dari laman resmi universitas itu, mereka menemui langsung Amelia di rumah sakit tempatnya dirawat di Meulaboh pada 3 Agustus 2021.

"Kunjungan ini adalah bentuk kepedulian USK karena telah mewajibkan vaksinasi kepada mahasiswanya," kata Kepala Biro Kemahasiswaan, Mustafa Sabri, yang memimpin tim itu, dikutip dari laman yang sama.

Disebutkan kalau Amelia mendapatkan terapi secara medis. Hasilnya, tak seperti saat datang di rumah sakit, kaki mahasiswi itu sudah bisa diangkat. Sejatinya, progress itu akan dilanjutkan dengan terapi berjalan.

Tim Satgas Covid-19 Universitas Syiah Kuala yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, Safrizal Rahman, menegaskan apa yang terjadi pada Amelia tidak bisa serta merta disimpulkan dampak dari vaksinasi Covid-19. Alasannya, sampai saat ini sudah lebih dari 20 juta orang di Indonesia yang sudah divaksin.

Menurutnya, ada yang mengeluhkan lumpuh dan sebagainya, tapi tidak ada yang fatal, hanya perlu dirawat. "Artinya, ini hanya perlu kesiapan mental kita ketika divaksin, karena keluhan yang timbul berkaitan dengan psikosomatik saja,” katanya menuturkan dalam laman USK.

Safrizal mengungkapkan, apa yang terjadi pada Amelia kemungkinan besar benar karena faktor psikosomatik atau ketakutan yang berlebihan sehingga memicu dampak pada kesehatannya. Dasarnya adalah, saat screening Amelia diketahui mengutarakan punya penyakit asam lambung dan pernah terinfeksi tifus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Tapi semua keluhan itu bukan termasuk kontra indikasi atau halangan untuk melakukan vaksin,” ucap Safrizal.

Amelia Wulandari saat menerima bantuan kursi roda dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Rabu 4 Agustus 2021. Amelia adalah mahasiswi yang mengeluhkan lemas pada kedua kakinya dan sempat dilaporkan mengalami lumpuh usai menerima suntikan Vaksin Covid-19. (ANTARA/HO-Dok. Pemkab Aceh Barat)

Berdasarkan screening inilah, Safrizal menilai adanya dugaan kecemasan yang tinggi dari Amelia sehingga menaikkan kadar asam lambungnya, berlanjut ke keluhan nyeri di ulu hati. Selanjutnya, kaki Amelia menjadi lemah sehingga dia dilarikan ke rumah sakit.

“Setelah diamati tanda-tanda vitalnya secara ilmu kedokteran seperti tekanan darah, nadi, dan pernapasan itu normal-normal saja. Ketika diajak bicara juga normal,” katanya.

Dari keluarga, yakni ibu dari Amelia, juga menjelaskan kondisi putrinya sudah membaik. Sang ibu mengaku tak menyebarkan berita kelumpuhan gara-gara vaksin Covid-19. “Saya tidak menyalahkan siapa-siapa, saya cuma mohon anak saya sembuh,” katanya.

Baca juga:
Ini Catatan Kasus Efek Samping Serius Vaksin Sinovac dan AstraZeneca di Indonesia

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

4 jam lalu

Mantan paslon nomor urut 01 di pilpres 2024, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (tengah), usai halal bihalal dan pembubaran Timnas AMIN di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa, 30 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

Anies-Muhamin dikabarkan menuju ke Aceh untuk mengikut agenda bersama meski Timnas Amin sudah bubar.


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

7 jam lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

10 jam lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

10 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

21 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

1 hari lalu

Sejumlah siswa meliha foto pahlawan Cut Nyak Dhien saat bermain di sekolah yang terbengkalai di SDN 01 Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, 27 Agustus 2015. Tempo/M IQBAL ICHSAN
3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.


Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

1 hari lalu

Cut Nyak Dien. peeepl.com
Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.