Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Suntik Vaksin Covid-19 Kosong di Pluit, Guru Besar FKUI: Pastikan Dulu

image-gnews
Seorang pekerja medis menyiapkan dosis vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech di pusat vaksinasi di Paris, Prancis, 23 Juli 2021. Pendapatan BioNTech melonjak menjadi 5,3 miliar euro pada kuartal kedua (Q2) 2021, naik dari 42 juta euro pada periode yang sama tahun lalu. REUTERS/Sarah Meyssonnier
Seorang pekerja medis menyiapkan dosis vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech di pusat vaksinasi di Paris, Prancis, 23 Juli 2021. Pendapatan BioNTech melonjak menjadi 5,3 miliar euro pada kuartal kedua (Q2) 2021, naik dari 42 juta euro pada periode yang sama tahun lalu. REUTERS/Sarah Meyssonnier
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Insiden penyuntikan vaksin Covid-19 kosong terjadi di Pluit, Jakarta Utara. Peristiwa itu berawal dari tayangan video yang memperlihatkan seorang pria mendapat vaksin Covid-19 dari alat suntik kosong viral di sejumlah media sosial.

Video berdurasi 15 detik itu memperlihatkan bagian "plunger" atau komponen pompa piston di alat suntik berada pada indikator nol tanpa cairan di dalam tabung.

Menanggapi hal itu, Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Ari Fahrial Syam, menjelaskan bahwa harus dipastikan dulu kenapa bisa terjadi. Tapi, Ari mendengar bahwa hal itu terjadi karena tenaga kesehatan yang kelelahan.

“Artinya ini evaluasi buat pemerintah, pelaksanaan vaksinasi harus ada perhitungannya, berapa jumlah tenaga kesehatan dan berapa orang yang akan divaksin,” ujar dia melalui sambungan telepon, Rabu, 11 Agustus 2021.

Ari yang juga merupakan Dekan FKUI itu melanjutkan, jika kelalaian itu terjadi karena tenaga kesehatan yang kelelahan, berarti tidak ada maksud untuk penipuan. Karena, kata dia, tidak mungkin si vaksinator menyimpan vaksin tersebut. “Menurut saya sih begitu,” katanya lagi.

Selain itu, Ari juga mengingatkan bahwa kesalahan itu berkaitan dengan tenaga kesehatan yang memiliki tingkat stres yang tinggi, ditambah dengan rasa ketakutan tertular SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, dari pasien atau orang yang akan disuntik vaksin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dan proses penyuntikan, disebut Ari, juga ada step yang perlu si vaksinator itu teliti. “Pertama ambil vaksinnya, kemudian harus dilihat lagi bagian suntikannya. Saya rasa sih tidak bisa kita menyalahkan tenaga kesehatannya. Ini harus menjadi evaluasi bersama,” tutur Ari.

Pernyataan Ari senada dengan juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi yang sebelumnya menerangkan bahwa hal itu terjadi karena vaksinator yang salah mengambil suntikan. "Ini sebabnya kesalahan saat mengambil suntikan yang belum diisi vaksin," kata Nadia, Senin, 9 Agustus 2021.

Dia menuturkan Kemenkes dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah memutus kerja sama dengan vaksinator tersebut. “Saat ini yang bersangkutan sudah tidak boleh menjadi vaksinator lagi dan kami juga minta penanggung jawab harus lebih memonitor hal ini," tutur dia.

Baca:
Kematian Akibat Covid-19 di Yogya Tembus 4.000, Awal Agustus 688 Orang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

1 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

2 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

4 hari lalu

Aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024. Dok.istimewa
Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.


Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

6 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.


Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

6 hari lalu

Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan bahwa keputusan yang jadi pilihan Kumba Digdowiseiso harus dihormati.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Guru Besar Unpad Sebut Kasus Kumba Digdowiseiso Puncak Gunung Es: Masalah Sistemik

7 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Guru Besar Unpad Sebut Kasus Kumba Digdowiseiso Puncak Gunung Es: Masalah Sistemik

Kata Guru Besar Unpad soal kasus Kumba.


Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

7 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.