TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial TikTok menghadirkan beberapa fitur batasan untuk pengguna remaja agar terhindari dari polarisasi sosial. Salah satunya, TikTok akan berhenti mengirim pemberitahuan ke pengguna berusia 13-15 tahun setelah pukul 21.00 dan setelah pukul 22.00 untuk pengguna berusia 16 dan 17 tahun.
Alasan utama di sini adalah keinginan untuk membatasi tekanan berinteraksi. “Setidaknya setelah jam tertentu untuk kelompok usia ini, yang menurut beberapa penelitian jauh lebih rentan terhadap tekanan modern dari jaringan sosial daripada orang dewasa,” kata pihak TikTok, seperti dikutip GSM Arena, Minggu, 15 Agustus 2021.
Selain itu, TikTok juga memperketat pembatasan pengiriman pesan pribadinya (Personal Message/PM). Mengeluarkan larangan PM yang sudah ada pada pengguna di bawah 16 tahun dan menandainya secara default, menonaktifkan pesan pribadi, serta akan memerlukan pengaktifan secara manual di pengaturan akun.
TikTok juga ingin penggunanya yang lebih muda untuk lebih memahami dan mengontrol siapa dan bagaimana mengonsumsi dan menggunakan media yang mereka unggah. Untuk itu, video dari pengguna di bawah 16 tahun tidak lagi dapat diunduh secara resmi, melalui platform.
Sama seperti PM, anak berusia 16 dan 17 tahun akan mendapatkan pengaturan untuk fitur ini di profil mereka, yang akan dinonaktifkan secara default. Selain itu, ketika pengguna berusia di bawah 16 tahun mengunggah video ke TikTok, pop-up baru akan memungkinkan mereka memilih pengguna mana yang diizinkan untuk melihat video tersebut.
Cukup banyak dan perubahan yang substansial di sana. Pengguna diharapkan tidak ragu dalam menafsirkannya, ini bisa disesuaikan dengan keinginan pengguna.
GSM ARENA | GIZMOCHINA
Baca:
TikTok Disebut Geser Facebook Sebagai Aplikasi Terbanyak Diunduh