TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Selasa 24 Agustus 2021, dipuncaki artikel berisi ambisi Indonesia membangun kereta cepat sendiri. Pembangunan rencananya berujung kepada sebuah desain kereta yang bisa melaju lebih dari 200 kilometer per jam. Sebagai ilustrasi, kereta tercepat yang dimiliki PT INKA saat ini melesat 160 kilometer per jam.
Terpopuler kedua adalah keterangan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dia mengungkap data dari aplikasi PeduliLindungi per Minggu 22 Agustus lalu bahwa sudah sebanyak 5,6 juta orang yang mendatangi mal pascapelonggaran PPKM. Tapi, 15 ribu di antaranya ditolak.
Artikel berita terpopuler ketiga datang dari progres pengembangan Vaksin Merah Putih di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Teknik yang sudah dipilih adalah protein rekombinan untuk menghasilkan sub-unit protein, artinya hanya menggunakan satu atau dua bagian dari virus, yakni protein Spike (S) dan Nucleocapid (N).
Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin selengkapnya,
1. Indonesia Mau Bikin Kereta Cepat Sendiri, Kecepatan Maksimal 220-230 Km/jam
Indonesia sedang berupaya membangun kereta cepat sendiri. Berdasarkan roadmap yang sudah dibuat, prototipe rangkaian kereta yang bisa melaju lebih dari 200 kilometer per jam itu, sudah akan mulai dikerjakan tahun depan. Pada perayaan hari ulang tahun Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) hari ini, Senin 23 Agustus 2021, kereta cepat itu disebut akan diuji di jalur Makassar - Parepare di Sulawesi Selatan.
Pembangunan kereta cepat produk dalam negeri tersebut pertama diungkap dalam seminar daring bertajuk ‘Kesiapan Jalur Kereta Makassar – Parepare’ di Madiun, Jawa Timur, pada Senin sepekan lalu. Direktur Pusat Teknologi Sistem dan Prasarana Transportasi, BPPT, Mulyadi Sinung Harjono, kemudian memberikan penjelasannya saat dihubungi, Minggu 22 Agustus 2021.
Budi Noviantoro, Direktur Utama PT. INKA (Persero) memaparkan kesiapan perseroan memasuki pasar ekspor kereta api. Saat ini pihaknya sedang menyelesaikan kontrak pembangunan 350 unit kereta pesanan Bangladesh. Selain itu setidaknya INKA juga sedang menyelesaikan proyek pesanan dari negara Filifina. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dia menuturkan, proyek kereta cepat digarap konsorsium di mana di dalamnya BPPT ditunjuk sebagai koordinatornya, sedang PT INKA sebagai integrator. Model-model kereta cepat dari Jepang, Cina, dan Eropa seluruhnya digunakan sebagai referensi. “Sekarang sudah mengarah ke detail engineering design untuk kemudian bisa membangun prototipe. Harapannya mulai pertengahan tahun depan bisa mulai dikerjakan,” kata Mulyadi.
2. Data Aplikasi PeduliLindungi, Luhut: 15 Ribu Orang Telah Ditolak Masuk Mal
Penggunaan aplikasi PeduliLindungi mengungkap sebanyak hampir 5,6 juta orang berusaha masuk mal per Minggu 22 Agustus 2021. Sebagian masyarakat itu menyambut pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di sejumlah daerah di Indonesia, terutama Jawa-Bali.
Data itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam HUT Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau BPPT ke-43, Senin 23 Agustus 2021. Dia menyampaikan bahwa syarat mengunduh aplikasi itu, yang penggunaannya terkoneksi dengan SiLacak serta jaringan New All Record (NAR) Kementerian Kesehatan, telah berjalan di banyak lokasi seperti stasiun, bandara, pusat belanja (mal) dan industri.
Syarat masuk ke Senayan City dengan mengunduh aplikasi pedulilindungi dan scan barcode/Foto: Ecka Pramita
Dari hampir 5,6 juta orang yang terpantau ‘kembali’ ke mal, Luhut menambahkan, sebanyak 15 ribu di antaranya telah ditolak. Mereka bisa dipastikan adalah yang belum pernah mendapatkan sekalipun vaksinasi Covid-19.
3. Pengembangan Vaksin Merah Putih, Kepala Eijkman: Hasil Uji Protein S Luar Biasa
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio, membeberkan bagaimana detail dari pengembangan Vaksin Merah Putih hingga progres saat ini.
Menurut Amin, pihaknya mengembangkan vaksin Covid-19 itu dengan memilih platform protein rekombinan untuk menghasilkan sub-unit protein, artinya hanya menggunakan satu atau dua bagian dari virus, yakni protein Spike (S) dan Nucleocapid (N).
Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic
Protein S akan memfasilitasi menempelnya virus pada permukaan sel manusia melalui reseptor ACE2, sedangkan N adalah bagian yang mengikat materaial genetik atau RNA di dalam virus dan berfungsi untuk melepaskan RNA-nya apabila virus sudah berhasil masuk ke sel manusia.