Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa UGM Ungkap Potensi Konflik dari Ketimpangan Spasial di Jabodetabek

image-gnews
Ilustrasi pemukiman kumuh di pinggir kali. ANTARA/Aprillio Akbar
Ilustrasi pemukiman kumuh di pinggir kali. ANTARA/Aprillio Akbar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengungkap potensi konflik sosial imbas terjadinya ketimpangan spasial di Jabodetabek. Hal ini ditemukan setelah mereka meneliti fenomena kemunculan gated community.

Perbedaan pendapatan di antara masyarakat menciptakan kondisi yang berbanding terbalik. Di satu sisi, ada pemukiman warga dengan kondisi elite, rapi, asri, serba ketercukupan fasilitas publiknya (gated community). Di pemukiman yang lain, kondisinya berbeda. Kedua pemukiman yang berbeda kondisi tersebut terpisahkan oleh “pagar” yang tercipta dari pembangunan pemukiman gated community. 

Hal ini memunculkan sentimen negatif yang mengakibatkan masyarakat rentan terlibat konflik sosial. “Ketimpangan spasial ini diperburuk dengan adanya isolasi interaksi,” kata Akmal Hafiudzan, mahasiswa jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh 2019 seperti dikutip dari laman resmi UGM, Kamis, 26 Agustus 2021

Akmal bersama koleganya, Alief Rizky, mahasiswa Ilmu Sejarah 2018; Ruben Bima Karia Sianturi, mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional 2019, memilih Kelurahan Bencongan, Tangerang, Banten menjadi objek penelitian mereka. Penelitian lolos pendanaan program Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM) bidang riset sosial humaniora untuk tahun 2021.

Kelurahan Bencongan dipilih menjadi objek penelitian karena telah menjadi wilayah tujuan pembangunan pemukiman masyarakat sejak dulu. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, peneliti melakukan studi literatur, observasi lapangan, serta mewawancarai tokoh-tokoh masyarakat yang mewakili RW gated community, yakni RW perumahan nasional (Perumnas) dan RW Kampung Kota. Observasi dan wawancara dilaksanakan pada 7-14 Juni 2021 atau sebelum diberlakukannya PPKM darurat.

Berdasarkan studi literature, peneliti menemukan kemunculan gated community dimulai sejak adanya perubahan peraturan Badan Pertahanan Nasional tentang pembangunan perumahan swasta pada 1990-an. Perubahan tersebut memungkinkan berdirinya perumahan elite dengan lokasi strategis. Alhasil, terbangun beberapa gated community di kelurahan Bencongan sampai saat ini. Wilayah lain yang tidak dibangun perumahan elite tersebut kemudian dibangun perumnas, serta wilayah lainnya lagi menjadi kampung kota.

Melalui observasi dan wawancara ke lapangan, mereka menemukan adanya sentimen negatif yang beredar di tengah masyarakat. Masyarakat gated community menganggap masyarakat di luar mereka sebagai sumber kejahatan. Sebaliknya, masyarakat luar gated community menganggap masyarakat yang tinggal di pemukiman elite sebagai orang yang apatis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka menemukan bahwa sebelumnya telah terjadi konflik antara masyarakat yang berada di komplek perumahan dengan warga kampung sebelahnya hanya karena miskomunikasi.

Melalui penelitian tersebut, para mahasiswa UGM ini berharap pemerintah dapat memperhatikan fenomena ketimpangan dalam pemukiman warga tersebut. Selain itu, mereka juga berharap pemerintah dapat menjadi pemersatu di antara masyarakat.

M. RIZQI AKBAR

Baca juga:

Ajukan RUU HKPD, Sri Mulyani: Meminimalkan Ketimpangan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

1 hari lalu

Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.


Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

2 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.


Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

2 hari lalu

Pakar hukum sekaligus Ketua Departemen Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

Pakar hukum tata negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, menilai MK punya banyak pekerjaan rumah alias PR pasca-putusan sengketa pilpres.


UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

3 hari lalu

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM Djagal Wiseso Marseno meninjau pelaksanaan UTBK Gelombang Pertama di Kampus UGM, Sabtu (13/4/2019). (ANTARA/Luqman Hakim)
UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

Universitas Gajah Mada buka pendaftaran online seleksi mandiri UGM sejak 17 April hingga 7 Mei 2024. Lokasi ujian mandirinya?


Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

3 hari lalu

Dosen dan mahasiswa Fakuktas Hukum UGM Yogyakarta menggelar mimbar
Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

Pakar hukum di UGM sebut ada 3 genre hakim dalam memutus perkara. Apa saja?


Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

3 hari lalu

Dosen dan mahasiswa Fakuktas Hukum UGM Yogyakarta menggelar mimbar
Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

MK sebelumnya telah menolak gugatan sengketa pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies dan Ganjar.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

4 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Dosen dan Mahasiswa UGM Gelar Aksi Kampus Menggugat, Tuntut Putusan MK yang Adil

5 hari lalu

Aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024. Dok.istimewa
Dosen dan Mahasiswa UGM Gelar Aksi Kampus Menggugat, Tuntut Putusan MK yang Adil

Sejumlah aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024.


Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

5 hari lalu

Aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024. Dok.istimewa
Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.


Aktivis hingga Dosen Perempuan Kumpul di UGM Gelar Kampus Menggugat Kawal Putusan MK

5 hari lalu

Tim Hukum Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Tim Hukum Ganjar Pranowo-Mahfud Md. tampak bersalaman dan berpelukan usai sidang sengketa hasil Pilpres di Gedung MK, Jakarta pada Jumat, 5 April 2024. (Ist.)
Aktivis hingga Dosen Perempuan Kumpul di UGM Gelar Kampus Menggugat Kawal Putusan MK

Dia mengatakan MK adalah anak kandung Reformasi, yang dilahirkan dengan harapan bisa menjaga negara agar tetap berpijak pada konstitusi.