Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gonta-ganti Istilah Ujian Akhir Sejak 1950 Sampai Terkini Asesmen Nasional

Reporter

image-gnews
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Bandar Lampung, Lampung, Senin, 23 Maret 2019. Sebanyak 43.043 siswa dari 459 SMK di Provinsi Lampung mengikuti UNBK yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia mulai 25 sampai 28 Maret 2019. ANTARA
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Bandar Lampung, Lampung, Senin, 23 Maret 2019. Sebanyak 43.043 siswa dari 459 SMK di Provinsi Lampung mengikuti UNBK yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia mulai 25 sampai 28 Maret 2019. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, para siswa tingkat akhir wajib mengikuti ujian yang dilakukan secara masal. Dan, pada tahun ajaran 2021/2022 mulai digunakan asesmen nasional. Ujian ini sudah dilakukan sejak tahun 1950. Selain itu, istilah dari setiap ujianpun berbeda-beda di setiap eranya.

Pada periode 1950-1964, ujian masal tersebut yang saat ini dikenal ujian nasional, saat itu disebut istilah Ujian Penghabisan atau UP. UP dilaksanakan pada tingkat nasional dan soal-soal yang diujikan berbentuk esai. Selain itu, UP sendiri mengujikan semua mata pelajaran yang ada di sekolah.

Sedangkan untuk periode 1965-1971, ujian ini dikenal dengan istilah Ujian Negara (UN). Tujuan diadakan ujian ini adalah untuk menentukan kelulusan siswa. Setelah siswa lulus Ujian Negara maka siswa tersebut dinyatakan lulus dan dapat melanjutkan pendidikan tingkat selanjutnya. Namun, untuk siswa yang tidak lulus dalam ujian ini tetap mendapatkan ijazah dan hanya bisa mendaftarkan ke sekolah tingkat swasta.

Istilah Ujian Negara berganti menjadi Ujian Sekolah pada periode 1972-1979. Berdasarkan laporan smpahmadyani.sch.id, Tujuan ujian adalah untuk menentukan peserta didik tamat atau telah menyelesaikan program belajar pada satuan pendidikan.Seluruh bahan ujian disiapkan oleh sekolah atau kelompok sekolah.

Istilah ini kembali berubah pada periode 1980-2000. Ujian Sekolah berganti menjadi Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional atau Ebtanas. Untuk Ebtanas sendiri hanya mencakup pelajaran-pelajaran pokok saja. Sedangkan untuk Ebta mencakup pelajaran di luar pelajaran pokok. Untuk bahan ujiannya disiapkan dari tingkat sekolah, daerah, dan wilayah. Sehingga, penanggung jawab dari ujian ini adalah stakeholder yang menanungi ujian tersebut.

Pergantian nama ujian ini tidak berhenti disitu saja, pada periode 2001-2004, istilah Ebtanas kembali berubah menjadi Ujian Akhir Nasional (UAN). Jika sebelumnya yang bertanggung jawab adalah sekolah, daerah, dan wilayah, utnuk penanggung jawab UAN diserahkan kembali kepada pemerintah.

Selanjutnya, UAN kembali berubah menjadi UN atau Ujian Nasional. UN terjadi pada periode 2005-2013. Selain menentukan kelulusan, UN juga bertujan untuk membuat pemetaan mutu pendidikan secara nasional, serta seleksi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Pada era 2014-2020 UN berubah menjadi UNBK atau Ujian Nasional Berbasis Komputer. Diawal pemberlakuannya, UNBK hanya dilakukan oleh beberapa sekolah yang memiliki fasilitas lebih dalam menunjang kemaksimalan berjalannya ujian.

Saat ini istilah-istilah tersebut berubah menjadi Asesmen Nasional. Berdasarkan Direktorat Sekolah Menengah Pertama atau DITSMP dalam kanal resminya, ditsmp.kemendikbud.go.id, Asesmen merupakan salah satu proses penting dalam pendidikan yang berguna untuk menilai efektivitas pembelajaran dan ketercapaian kurikulum. Proses asesmen dilakukan untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan proses pembelajran.

GERIN RIO PRANATA 

Baca: Komponen yang Dinilai dalam Asesmen Nasional September 2021

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

23 jam lalu

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda Ahmad Wahid bersama Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan di Kampus STIP Marunda, Jakarta Utara, Jumat, 3 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution/aa.
Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

Ki Darmaningtyas menilai perlu adanya evaluasi terhadap sistem asrama untuk taruna STIP.


Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

1 hari lalu

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

Pasca kecelakaan bus rombongan perpisahan siswa SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok mengeluarkan surat edaran tentang kegiatan study tour.


Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

3 hari lalu

Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Mardani Ali Sera di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (14/3/2024). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi.
Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mardani Ali menyoroti peran penting komitmen dan investasi negara dalam mengatasi masalah di sektor pendidikan.


BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

3 hari lalu

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan tema 'Survival Leadership, Facing Uncertainties'.


Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

4 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Tempo/Annisa Febiola.
Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.


Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

5 hari lalu

Ilustrasi wanita kesepian. shutterstock.com
Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.


Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

7 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.


Mbak Cicha Peduli pada Keseimbangan Pendidikan

7 hari lalu

Mbak Cicha Peduli pada Keseimbangan Pendidikan

Keseimbangan antara kemampuan akademis, karakter, entrepreneur harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sebagai kunci utama kemajuan bangsa.


Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

10 hari lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.


"BRI Peduli Ini Sekolahku", Komitmen Nyata BRI bagi Kemajuan Pendidikan Indonesia

13 hari lalu

"BRI Peduli Ini Sekolahku", Komitmen Nyata BRI bagi Kemajuan Pendidikan Indonesia

Program ini hadir untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah pedalaman dan perbatasan.