Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Perubahan Iklim Membuat Hurikan Ida Menjadi Monster di Amerika

image-gnews
Pemandangan dari udara menunjukkan rumah-rumah yang hancur akibat terjangan Badai Ida di Montegut, Louisiana, AS, 31 Agustus 2021. REUTERS/Marco Bello
Pemandangan dari udara menunjukkan rumah-rumah yang hancur akibat terjangan Badai Ida di Montegut, Louisiana, AS, 31 Agustus 2021. REUTERS/Marco Bello
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ida adalah hurikan yang sangat kuat, Kategori 4—satu level saja dari yang terburuk, ketika menerjang daratan di Louisiana juga Mississippi, Minggu sepekan lalu, 29 Agustus 2021. Mengempaskan anginnya yang berkecepatan 150 mil per jam atau lebih dari 241 kilometer per jam, badai itu melucuti setiap atap bangunan dan merobohkan tiang-tiang listrik. Hurikan Ida juga melepaskan dinding air raksasa dari lautan yang mampu menyapu rumah-rumah dari akar fondasinya serta melemparkan perahu-perahu dan tongkang dari tambatannya.

Perubahan iklim telah membantu Hurikan Ida tumbuh kuat dengan cepat tepat sebelum menyentuh daratan. Hanya dalam 24 jam, kekuatannya melompat dari kategori 1 menjadi 4 bersamaan pergerakannya ke perairan Teluk Meksiko yang hangatnya abnormal. Suhu permukaan laut di teluk itu menjadi sehangat bak mandi—sekitar 30 derajat Celsius, atau beberapa derajat lebih panas daripada suhu rata-ratanya menurut data pengukuran National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Panas ekstra itulah yang telah berperan sebagai bahan bakar dari pertumbuhan supercepat Hurikan Ida. Panas di atmosfer adalah energi, dan hurikan-hurikan dengan energi yang lebih besar memiliki kecepatan angin yang lebih cepat dan muka lautnya yang naik lebih tinggi sehingga semakin luas daerah yang kena terjangan gelombangnya. Menurut para ilmuwan, seiring dengan Bumi yang terus menghangat maka hurikan-hurikan besar yang tumbuh supercepat semacam Ida akan lebih sering terjadi.

Trennya sudah terlihat di Samudera Atlantik sejak 2019 lalu: badai yang tumbuh dari kawasan ini selalu tumbuh kuat dengan cepat. Badai dari Atlantik, seperti halnya Ida, akan melintasi periran dangkal dan hangat, yakni Laut Karibia.

Penduduk di sepanjang perairan Gulf Coast, Amerika Serikat, pun telah hidup dengan kenyataan iklim yang berubah itu selama beberapa tahun belakangan. Hurikan Harvey pada 2017, Michael pada 2018, dan Laura pada 2020 seluruhnya tumbuh semakin intensif dengan cepat sebelum mereka tiba di daratan. Kini, Hurikan Ida menambah panjang daftar itu.

Sebelum sampai ke daratan Louisiana seminggu lalu, kecepatan angin Hurikan Ida meningkat 65 mil per jam hanya dalam 24 jam. Padahal, para ilmuwan mendefinisikan sebuah badai tumbuh dengan cepat tak normal jika kecepatan anginnya melonjak hingga 35 mil per jam dalam 24 jam atau kurang dari itu. Hurikan Ida tumbuh dua kali lebih cepat daripada dalam definisi itu.

Hurikan seperti Ida membawa bahaya semakin besar karena tersedia semakin sedikit waktu untuk penduduk bersiap menghadapinya. Saat badai itu menunjukkan jati dirinya, akan terlalu terlambat untuk dilakukan evakuasi.

Mobil-mobil yang hancur terlihat di bawah puing-puing reruntuhan bangunan setelah diterjang Badai Ida di Louisiana, di Thibodaux, Louisiana, AS, 1 September 2021. REUTERS/Marco Bello

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perairan hangat yang tidak normal juga menambah besar risiko banjir karena hurikan. Setiap badai menyerap kelembapan udara di atas perairan untuk mereka tumbuh dan bawa serta tumpahkan saat tiba di daratan sebagai hujan. Semakin hangat perairan—dan semakin panas suhu udara—semakin banyak uap air yang bisa diisapnya.

“Untuk setiap penambahan satu derajat, kejadian hujan ekstrem yang mengikuti datangnya badai juga diprediksi semakin intensif tujuh persen,” kata ketua tim ilmuwan di Nature Conservancy dan professor di Texas Tech University, Katharine Hayhoe.

Anak-anak memanjat pagar taman bermain yang terendam banjir akibat terjangan Badai Ida di Brooklyn, New York, AS, 2 September 2021. REUTERS/Caitlin Ochs

Bahkan wilayah yang jauh dari pantai pun berisiko dari banjirnya. Itu sebabnya para ahli meteorologi telah memperingatkan penduduk di sebelah timur laut yang wilayahnya akan dilintasi Hurikan Ida saat menuju Atlantik Tengah untuk mengantisipasi curahan hujan yang sangat berbahaya. Terbukti, New York dan New Jersey mencatat rekor hujan terlebaat pada Rabu lalu. Banjir yang terjadi kemudian menewaskan sedikitnya 49 orang.

NPR, CNN, WASHINGTON POST

Baca juga:
Ganasnya Kebakaran Hutan Kini, Malam-malam Tetap Berkobar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga di Republik Cek dan Polandia yang Terdampak Banjir Dievakuasi

2 jam lalu

Kota kecil Veltrusy, Republik Czech, tergenang banjir akibat meluapnya sungai Vltava (3/6). Hujan deras di Eropa menyebabkan banjir di Jerman, Austria, Czech, dan Swiss.  AP/CTK, Vit Simanek
Warga di Republik Cek dan Polandia yang Terdampak Banjir Dievakuasi

Warga di beberapa area di Polandia dan Republik Cek pada Senin, 16 September 2024, bergegas mengevakuasikan diri dari bahaya banjir


PM Polandia akan Umumkan Status Bencana Alam Seiring Peningkatan Banjir

17 jam lalu

Ilustrasi banjir besar dan kendaraan. Shutterstock
PM Polandia akan Umumkan Status Bencana Alam Seiring Peningkatan Banjir

Polandia berencana menetapkan status bencana alam akibat banjir yang terus berlanjut di provinsi-provinsi barat daya.


Ratusan Narapidana Kabur setelah Tembok Penjara Nigeria Roboh Akibat Banjir

22 jam lalu

Ilustrasi penjara. Reuters
Ratusan Narapidana Kabur setelah Tembok Penjara Nigeria Roboh Akibat Banjir

Para narapidana kabur dengan memanfaatkan runtuhnya tembok penjara akibat banjir besar.


Ribuan Warga di Eropa Tengah Dievakuasi dari Banjir

23 jam lalu

Sebuah mobil rusak terlihat di jalan usai diterjang banjir di Pepinster, Belgia 15 Juli 2021. Banjir menerjang sejumlah negara di kawasan Eropa barat. Selain Belanda dan Jerman, banjir juga menerjang Belgia. REUTERS/Bart Biesemans
Ribuan Warga di Eropa Tengah Dievakuasi dari Banjir

Ribuan orang dievakuasi dari rumah-rumah mereka di Republik Cek setelah berhari-hari hujan lebat hingga mendorong terjadinya banjir.


5 Destinasi yang Wajib Dikunjungi Penggemar Bollywood

1 hari lalu

Lauterbrunnen, Swiss. Unsplash.com/Robin Ulrich
5 Destinasi yang Wajib Dikunjungi Penggemar Bollywood

Melalui film Bollywood kita dibawa ke destinasi indah di seluruh dunia, meskipun belum pernah mengunjunginya


Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

1 hari lalu

Foto udara menunjukkan banjir akibat Topan Yagi di provinsi utara Chiang Rai, Thailand, 12 September 2024. Setelah menghantam Vietnam, Topan Yagi bergerak ke Thailand hingga mengirimkan angin kecang, banjir dan tanah longsor. REUTERS/Boonwed Saetiow
Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

Junta Myanmar meminta bantuan asing untuk mengatasi banjir akibat topan Yagi.


Junta Myanmar Mohon Bantuan Asing untuk Atasi Banjir Mematikan

3 hari lalu

Lebih dari 18 ribu orang di Myanmar meninggalkan rumah mereka dan setidaknya satu kampung di rendam banjir hingga membuat warga kocar-kacir. Sumber: elevenmyanmar.com
Junta Myanmar Mohon Bantuan Asing untuk Atasi Banjir Mematikan

Pemimpin junta Myanmar mengajukan permintaan bantuan asing yang jarang terjadi, untuk mengatasi banjir mematikan.


BNPB Tekankan Pentingnya Penanggulangan Bencana yang Berkelanjutan

3 hari lalu

Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). TEMPO/Martin Yogi Pardamean
BNPB Tekankan Pentingnya Penanggulangan Bencana yang Berkelanjutan

BNPB menekankan pentingnya diversifikasi dan upaya penanggulanan bencana yang berkelanjutan.


Paus Fransiskus Akhiri Perjalanan ke Asia Tenggara dan Oseania

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat menyambut langsung kedatangan Yang Teramat Mulia Bapa Suci Paus Fransiskus dalam Misa Suci yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis, 5 September 2024. Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
Paus Fransiskus Akhiri Perjalanan ke Asia Tenggara dan Oseania

Paus Fransiskus mengakhiri lawatan ke Asia Tenggara dan Oseania selama 12 hari.


Kun Wardana Klaim Punya Alat Pemindah Awan untuk Atasi Banjir Jakarta

4 hari lalu

Dharma Pongrekun dan Kun Wardana menghadiri rapat pleno penetapan pasangan calon perorangan di KPU DKI Jakarta, Senin, 19 Agustus 2024. Rapat pleno ini nantinya akan menentukan apakah pasangan calon independen, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana memenuhi syarat atau tidak sebagai kandidat di Pilkada Jakarta 2024 ditengah maraknya kasus pencatutan KTP. TEMPO/Ilham Balindra
Kun Wardana Klaim Punya Alat Pemindah Awan untuk Atasi Banjir Jakarta

Calon wakil gubernur Jakarta, Kun Wardana, mengklaim akan menggunakan alat pemindah awan untuk atasi banjir di Jakarta.