Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Survei Temukan Indikasi Radikal Agama Karakter ISIS pada Siswa SMA

image-gnews
Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil saat menghadiri dan mendeklarasikan Pelajar Tolak Radikalisme dan Hoaks dalam acara Anniversary of Forum OSIS Jawa Barat, Gathering Ketua OSIS Jawa Barat 2020 di kantor Disdik Jabar, Kota Bandung, Sabtu, 18 Januari 2020.
Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil saat menghadiri dan mendeklarasikan Pelajar Tolak Radikalisme dan Hoaks dalam acara Anniversary of Forum OSIS Jawa Barat, Gathering Ketua OSIS Jawa Barat 2020 di kantor Disdik Jabar, Kota Bandung, Sabtu, 18 Januari 2020.
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Sebuah penelitian terbaru menyebutkan 44 dari 100 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Kota Bandung terindikasi berpaham radikal. Sebanyak 35 persen dari temuan itu, mengungkap indikasi radikal secara agama. 

Riset dilakukan terhadap para siswa di 33 sekolah setingkat SMA, termasuk SMK dan Madrasah Aliyah (MA). “Riset ini dilakukan selama tiga bulan dari Juni sampai Agustus 2021,” kata Asep Dahliyana, dosen pembimbing tim riset itu kepada TEMPO, Jumat 3 September 2021

Riset itu digarap Tim Program Kreativitas Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Berjudul 'Radikalisme di Sekolah Menengah Atas Kota Bandung', penelitinya yaitu mahasiswa lintas program studi.

Ketuanya adalah Muhammad Nur Imanulyaqin mahasiswa Pendidikan Sosiologi angkatan 2017, lalu ada Asep Soleh (Ilmu Pendidikan Agama Islam 2018) dan Dwi Gita Cahyanurani (Pendidikan Kewarganegaraan angkatan 2018).

Lewat keterangan tertulisnya, tim itu menyampaikan temuannya bahwa sebanyak 35 persen siswa diduga terindikasi tipe radikal secara agama. Pembagiannya, yang terbesar, yaitu 16 persen berkarakteristik radikal ISIS dan Al-Qaeda, 15 persen berkarakteristik dengan gerakan Islam garis keras secara fisik.

“Hasil riset ini sudah disampaikan langsung secara verbal saat diskusi dengan Inspektorat Jenderal, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan perwakilan lainnya,” kata Asep lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Latar belakang riset dituturkannya berdasarkan studi pustaka, yaitu jenjang SMA menjadi tempat nyaman untuk perkembangan paham radikal hingga masuk ke ruang kelas. Pemilihan lokasi di Kota Bandung, kata Asep, karena walikotanya pernah menyebutkan 600 siswa SD-SMP berpotensi radikal. “Hal ini tentu akan berdampak pula ke jenjang selanjutnya yaitu SMA,” ujarnya.

Riset tim menggunakan desain atau pendekatan metode campuran, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Tim menggunakan metode survei dan studi kasus. “Semua proses pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan secara daring yaitu melalui google form dan wawancara melalui telepon,” kata Asep.

Pemilihan sampel dilakukan secara acak. Jumlah sampel yang diambil 100 orang siswa sesuai rumus Slovin dengan peluang kesalahan 10 persen.

Data sampel siswa radikal itu diakui tidak menggambarkan Kota Bandung secara keseluruhan. "Metodenya harus menggunakan cluster sampling. Misalnya setiap kecamatan diwakili siswa dengan jumlah sesuai rumus tertentu," katanya.

Baca juga:
Begini Perubahan Iklim Menciptakan Monster Bernama Hurikan Ida

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

5 jam lalu

Sebagian ruas Jalan Braga dan Naripan ditutup, di Bandung, Jawa Barat, 29 Maret 2020. Penutupan sejumlah ruas jalan di Bandung ini sebagai upaya untuk memutus penyebaran virus Corona. TEMPO/Prima Mulia
Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.


Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

9 jam lalu

Gedung Majestic bekas bioskop di zaman Belanda di Jalan Braga pendek Kota Bandung. Foto: ANWAR SISWADI
Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.


Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

21 jam lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

21 jam lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.


Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.


Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

1 hari lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.


Selama Dua Hari UTBK di Kampus UPI Bandung dan Daerah, 238 Peserta Mangkir Ujian

1 hari lalu

Sejumlah penari menari di gerbang utama kampus di festival Isola Menari Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat, 2 Desember 2015. Festival tari ini merupakan salah satu program seni unggulan dimana kegiatan ini melibatkan peserta dan massa dalam jumlah yang banyak. TEMPO/Prima Mulia
Selama Dua Hari UTBK di Kampus UPI Bandung dan Daerah, 238 Peserta Mangkir Ujian

Peserta UTBK yang paling banyak mangkir, yaitu di lokasi ujian Kampus Bumi Siliwangi UPI Bandung.


6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

2 hari lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.


Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

3 hari lalu

Unjuk rasa Aliansi Buruh Bandung Raya memperingati May Day 2024 di Cikapayang Dago Park, Bandung pada Rabu, 1 Mei 2024. TEMPO/M.Rafi Azhari
Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park