TEMPO.CO, Jakarta - Firma riset pasar TrendForce melaporkan bahwa pangsa pasar iPhone turun drastis dari posisi kedua menjadi keempat secara global pada kuartal kedua tahun ini. Penurunannya signifikan, jika dibandingkan dengan kuartal pertama 2021 ini adalah akibat dari penurunan produksi smartphone garapan Apple tersebut.
Pangsa pasar iPhone turun menjadi 13,7 persen pada kuartal kedua. Laporan tersebut menyebutkan total produksi iPhone kuartalan turun 22,2 persen daripada kuartal sebelumnya menjadi 42 juta unit. Penurunan produksi terjadi karena kuartal kedua merupakan masa transisi antara seri iPhone tahun lalu dan tahun ini—bulan ini ponsel baru iPhone 13 dijadwalkan rilis.
Apple juga diyakini akan terus mendapat dampak buruk pada produksi perangkatnya pada paruh kedua tahun 2021 karena lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini di Malaysia dan beberapa negara. Seperti diketahui, lockdown di Malaysia telah memperburuk krisis chip dunia karena pentingnya industri uji dan pengemasan akhir chipset di negara itu.
Namun, lineup iPhone kemungkinan akan mendapatkan beberapa perbaikan, dan diprediksi bisa mengembalikan pangsa psar iPhone pada kuartal ketiga. TrendForce juga bulan lalu melaporkan bahwa Apple akan mempertahankan harga seri iPhone 13 setara dengan model iPhone 12 untuk menarik beberapa pelanggan.
Di posisi wahid, Samsung masih bertahan. Merek asal Korea itu mencapai produksi 58,5 juta unit pada kuartal dua, meskipun pangsanya turun 23,5 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Setelah Samsung, Oppo naik menempati posisi kedua di kuartal tersebut. Produksi perusahaan Cina yang terdiri dari data realme dan Oppo turun 6,6 persen dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi 49,5 juta unit.
Xiaomi berada di urutan ketiga dengan produksi smartphone yang mencapai 49,5 juta unit pada kuartal kedua. Data produksi termasuk perangkat dari Redmi, Poco, dan Black Shark, di samping model Mi yang turun menjadi dua persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Posisi kelima diambil oleh Vivo pada kuartal kedua yang juga menghadapi penurunan sebesar 8,1 persen dalam produksinya. Pada kuartal tersebut menjadi 34 juta unit yang juga termasuk perangkat dari iQoo. “Lonjakan Covid-19 India baru-baru ini mempengaruhi kinerja produksi dan penjualan Oppo, Xiaomi, dan Vivo pada kuartal kedua,” kata TrendForce.
Secara keseluruhan, TrendForce juga menyebutkan bahwa produksi smartphone global turun 11 persen dibanding kuartal sebelumnya menjadi 307 juta unit. Namun, dari tahun-ke-tahun, bagaimanapun, menunjukkan peningkatan sekitar 10 persen untuk kuartal tersebut.
TrendForce juga mencatat bahwa produksi smartphone global untuk paruh pertama tahun ini mencapai total 652 juta unit, dengan tingkat pertumbuhan 18 persen dibandingkan dengan paruh pertama. Selain itu, catatan TrendForce menjelaskan, LG yang keluar dari pasar ponsel pada April, memproduksi 9,4 juta unit tahun ini dan memiliki pangsa pasar satu persen. Penutupan bisnis ponsel LG membantu Samsung, Lenovo, dan merek lain di Amerika Utara untuk memperluas kehadiran mereka.
GADGETS NDTV | TREND FORCE
Baca juga:
Teknologi Charge Baterai dalam Saku Semakin Dekat ke Kenyataan