TEMPO.CO, Jakarta- Dalam beberapa tahun terakhir, peretas atau hacker semakin fokus pada organisasi dengan ransomware. Namun, itu tidak berarti pengguna individu bisa merasa bebas karena mereka pun dapat terpengaruh, bahkan secara tidak sengaja.
Ransomware merupakan malware yang menargetkan perangkat keras untuk memperoleh informasi berharga pengguna (seperti dokumen, gambar, dan basi data) dan mengenkripsi semua yang ditemukannya, kemudian mengunci file tersebut. Selanjutnya, akan menampilkan pesan yang menuntut pembayaran untuk memulihkan dan mengembalikan data.
Lalu bagaimana agar perangkat tetap aman dari ransomware? Berikut tips dari perusahaan keamanan siber Kaspersky:
1. Selalu membuat back-up
Disarankan selalu menyimpan file dan dokumen penting secara teratur ke penyimpanan cloud dan ke hard drive eksternal. Pemilik juga dapat mencadangkan foto seminggu sekali atau bahkan setiap bulan, tapi pastikan untuk mencadangkan dokumen penting terkini setiap beberapa hari atau bahkan setiap hari.
Selain itu, jangan pernah menunda untuk membuat cadangan data penting. Memiliki cadangan sebelum terjadi serangan merupakan tindakan paling tepat dalam mencegah serangan ransomware.
Agar cadangan data dapat berhasil, jangan lupa beberapa aturan penting, yakni hubungkan hard drive backup hanya saat menulis atau membaca dari hard drive tersebut. Setiap drive yang terhubung ke komputer pada saat serangan ransomware juga akan dienkripsi.
Juga lindungi akses ke penyimpanan cloud dengan kata sandi yang kuat dan otentikasi dua faktor.
2. Waspada terhadap pesan masuk
Lampiran email dan situs web yang terinfeksi adalah tempat persembunyian paling umum untuk ransomware, jadi perlakukan semua email dan pesan tak terduga sebagai sumber bahaya potensial. Apa yang membuat sebuah pesan mencurigakan? Ini adalah area abu-abu, membutuhkan pertimbangan dan penilaian cermat.
Selain itu, pastikan tahu siapa pengirimnya. Perlakukan konten, lampiran, dan tautan dalam email dari pengirim asing dengan sangat skeptis. Ini juga berlaku untuk pesan di aplikasi perpesanan, jejaring sosial, dan forum online manapun.
Jika memiliki masalah, asingkan pesan ke folder spam, terutama jika meminta pembayaran yang tidak terduga. Untuk lebih jarang menemukan pesan seperti itu, konfigurasikan pemfilteran spam dan pemindaian lalu lintas email dalam solusi keamanan.
Jika menerima tautan atau file mencurigakan dari seseorang yang dikenal, hubungi terlebih dulu mereka melalui telepon atau dalam format lain, karena bisa jadi akun atau email mereka telah disusupi.
3. Hindari mengunjungi web mencurigakan
Tidak sebatas pada tautan dalam email saja, para pelaku kejahatan siber menggunakan serangkaian trik yang hebat untuk memanipulasi korban agar mengunduh malware.
Jika saat mengklik banner dan situs web tidak terduga muncul, atau layar meminta mengunduh sesuatu, segera tutup halaman tersebut. Skema itu sudah hampir dipastikan dapat menginfeksi perangkat.
4. Perbarui software tepat waktu
Untuk menembus perangkat pengguna, para hacker kerap mengeksploitasi kerentanan yang telah ditambal oleh pengembang. Siapa pun yang tidak memperbarui perangkat lunak mereka secara teratur berada pada risiko tertentu.
Aktifkan pembaruan otomatis jika memungkinkan, dan periksa pembaruan secara teratur untuk aplikasi yang tidak diperbarui secara otomatis.
5. Instal solusi keamanan andal
Solusi keamanan modern dapat mengidentifikasi dan memblokir malware secara real-time. Misalnya, Kaspersky Internet Security yang menyertakan alat untuk melindungi pengguna dari ransomware. Bahkan jika sebuah malware yang sangat cerdas berhasil melewati perlindungan antivirus file, itu tidak akan dapat meluncurkan banyak aksi.
Kaspersky Internet Security akan menganalisis tindakan pada aplikasi yang berjalanberjalan dan memblokir upaya enkripsi file hingga memutar kembali tindakan dari program berbahaya jika mereka berhasil melakukan perusakan data mana pun.