Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketika ITB dan Petani Eksperimen Menanam Kopi, Ini yang Terjadi

image-gnews
Petani dan  mahasiswa Rekayasa Kehutanan ITB menanam kopi di bawah tegakan pohon pinus di lereng Gunung Geulis, Sumedang, pada 2018. (Dok.Istimewa)
Petani dan mahasiswa Rekayasa Kehutanan ITB menanam kopi di bawah tegakan pohon pinus di lereng Gunung Geulis, Sumedang, pada 2018. (Dok.Istimewa)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Petani kopi dan tim dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) bereksperimen menanam kopi jenis arabika di lahan kopi robusta di lereng Gunung Geulis, Sumedang, Jawa Barat. Hasil buahnya telah beberapa kali dipanen hingga yang terbaru dipetik pada Mei lalu.

“Ini menarik kopinya,” kata Yayat Hidayat, Ketua tim Program Pengabdian Masyarakat dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati di ITB, Jumat 10 September 2021.

Menurut Yayat, awal mula eksperimen itu berawal dari keinginan petani. Saat diajak tim dosen ITB menanam kopi sambil menanam pohon naungannya, petani meminta jenis arabika selain robusta. Alasannya karena buah kopi arabika lebih besar dan lebih mahal harganya dibandingkan robusta.

Padahal sesuai ketinggian lokasi kebunnya, kopi yang sesuai habitatnya di sana yaitu robusta. “Di lereng pertengahan gunung, ketinggian 874 meter dari permukaan laut (mdpl),” kata Yayat menjelaskan.

Ketinggian itu cocok untuk kopi jenis robusta karena kurang dari 1000 mdpl. Bagi tanaman kopi arabika, kata Yayat, ketinggian idealnya di atas 1000 mdpl. Sementara puncak Gunung Geulis berketinggian 1.281 mdpl.

Gunung itu berada di wilayah tiga kecamatan, yaitu Jatinangor, Cimanggung, dan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Area penanaman kopi di lereng sebelah barat gunung.

Bersama Komunitas Petani Kopi Gunung Geulis (Koppi Gugeuls), tim dosen pernah mengundang barista untuk mencicipi dan menilai kopi itu. “Sama barista juga dites, wanginya tidak sekuat kopi arabika yang ketinggian 1000 mdpl lebih,” kata Yayat. Walau begitu disebutkan juga ada segmen khusus peminat kopi arabika seperti itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kini, menurut dosen di Kelompok Keahlian Teknologi Kehutanan ITB itu, ada beberapa riset kopi yang dilakukan tim dosen dan petani. Diantaranya mengenalkan beberapa jenis kopi unggulan di Jawa Barat kepada petani untuk ditanam di Gunung Geulis. “Tahun kemarin sudah mulai ditanam, kami teliti bagaimana kopi unggulan itu ditanam di luar zonanya,” kata Yayat.

Misi lainnya mencari pohon kopi lama yang dulu pernah ditanam di gunung itu sebagai indukan bibit kopi. “Itu jenis kopi robusta yang ditanam tapi belum diteliti secara detail,” ujarnya. Kemudian untuk lebih mencari kekhasan kopi Gugeuls, tengah dicoba silangan pohon kopi arabika dengan robusta.

Panen kopi Gugeuls (Gunung Geulis) pada Mei 2021. (Dok.Istimewa)

Terobosan silangan itu bukan dari serbuk sari tapi dikawinkan dengan teknik sambungan. “Batang bawahnya robusta sesuai ekologisnya, bagian atasnya diharapkan berbuah kopi arabika,” kata Yayat.

Teknik penyambungan itu dibuat pada 100 pohon di persemaian, dan sekitar 20-30 persennya berhasil dan tumbuh namun belum sampai untuk menjadi bibit. “Diharapkan berbuah banyak seperti robusta dan buahnya besar-besar seperti arabika,” ujarnya. Kelak kopi itu akan dinamakan arabusta.

Baca juga:
Kapal Hantu Angkatan Laut Amerika USV Ranger Uji Tembakkan Rudal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kafe Unik di Dalam Gereja, Menawarkan Tempat Khusus untuk Pekerja Jarak Jauh

4 jam lalu

Host Cafe London. Instagram.com/@hostcoffee
Kafe Unik di Dalam Gereja, Menawarkan Tempat Khusus untuk Pekerja Jarak Jauh

Kalau traveling ke London, temukan hidden gem kafe unik yang berada di dalam gereja abad ke-17


GIF Innovation Day: Ada Budidaya Bandeng di Bekas Lubang Tambang hingga Kopi Robusta Berkelanjutan

7 jam lalu

(Dari kiri) Penggagas Proyek Sukla, Olivia Padang; Ketua Indonesia Impact Alliance, Romy Cahyadi; dan Ketua GoTo Impact Foundation (GIF), Monica Oudang dalam konferensi pers GIF Innovation Day 2024 di Hotel Artotel Mangkuluhur, Jakarta Selatan, Selasa, 1 Oktober 2024. TEMPO/Defara
GIF Innovation Day: Ada Budidaya Bandeng di Bekas Lubang Tambang hingga Kopi Robusta Berkelanjutan

Sejumlah inovasi dalam GIF Innovation Day, dari budidaya di bekas lubang tambang di Belitung hingga robusta berkelanjutan di Malang.


Cerita Tim ITB Bantu Pengembangan Desa Wisata di Merauke

1 hari lalu

Desa Nggayu, distrik Ulilin, Merauke, Papua Selatan. (itb.ac.id)
Cerita Tim ITB Bantu Pengembangan Desa Wisata di Merauke

Tim ITB dan pengurus Kampung Nggayu berharap kerja sama ini dapat berlanjut agar dapat menjadi desa wisata unggul di timur Indonesia.


ITB Disorot Akibat Wajibkan Kerja Paruh Waktu Bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa UKT, Profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah

1 hari lalu

Rektor ITB Prof Reini Wirahadikusumah, Ph.D. (ANTARA/HODok Humas ITB)
ITB Disorot Akibat Wajibkan Kerja Paruh Waktu Bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa UKT, Profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah

ITB mewajibkan mahasiswa penerima beasiswa UKT kerja paruh waktu untuk kampus. Berikut profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah.


Polemik Wajib Kerja Mahasiswa ITB di Kampus, Alumni Minta Transparansi Perjanjian

2 hari lalu

Mahasiswa ITB berorasi di depan Gedung   Rektorat terkait isu kewajiban kerja paruh waktu bagi mahasiswa calon dan penerima beasiswa keringanan uang kuliah, Kamis, 26 September 2024. TEMPO/Anwar Siswadi
Polemik Wajib Kerja Mahasiswa ITB di Kampus, Alumni Minta Transparansi Perjanjian

Ikatan Alumni meminta ITB melakukan sosialisasi tentang kerja paruh waktu di kalangan mahasiswa dan transparan dalam perjanjian penerima beasiswa.


Asal Usul Aturan Mahasiswa Beasiswa ITB Wajib Kerja Paruh Waktu

3 hari lalu

Puluhan mahasiswa ITB berunjuk rasa ke Gedung  Rektorat menuntut pencabutan kewajiban kerja paruh waktu bagi mahasiswa calon dan penerima beasiswa keringanan uang kuliah, Kamis, 26 September 2024. TEMPO/Anwar Siswadi
Asal Usul Aturan Mahasiswa Beasiswa ITB Wajib Kerja Paruh Waktu

Mahasiswa beasiswa di ITB dianjurkan berkontribusi bekerja paruh waktu, begini aturannya.


Alumni Seni Rupa ITB 2004 Gelar Pameran Interaktif Ourchetype

3 hari lalu

Ourchetype dirancang dari teori psikologi Jung tentang diri dan interaksinya dengan orang lain.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Alumni Seni Rupa ITB 2004 Gelar Pameran Interaktif Ourchetype

Menurut Creative Director Ourchetype Andi Abdulqodir, pameran ini memberikan ruang bagi pengunjung agar dapat menyelami dirinya.


10 Varian Kopi Lokal Terkenal

4 hari lalu

Seorang pekerja di warung kopi Solong menyaring kopi untuk disajikan kepada pengunjung di kawasan Ulee Kareng, Banda Aceh, Aceh, Senin 9 Oktober 2023. Warung kopi Solong didirikan pada 1974 oleh Muhammad Saman atau akrab disapa Abu Solong dan kini dikelola generasi kedua dengan tetap menyajikan kopi robusta khas Aceh secara tradisional untuk wisatawan lokal maupun mancanegara. ANTARA FOTO/Khalis Surry
10 Varian Kopi Lokal Terkenal

Indonesia punya beragam karakter kopi.


5 Jenis Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dikonsumsi saat Perut Kosong

4 hari lalu

ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
5 Jenis Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dikonsumsi saat Perut Kosong

Berikut jenis-jenis makanan dan minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi pada waktu perut kosong.


Cerita Mahasiswa ITB soal Kerja Paruh Waktu di Kampus

4 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
Cerita Mahasiswa ITB soal Kerja Paruh Waktu di Kampus

Sesar Intan, mahasiswi Seni Rupa ITB dari Studio Lukis angkatan 2021 bercerita soal kerja paruh waktu sebagai asisten dosen