Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hal Ini yang Menyebabkan Sidik Jari Setiap Orang Berbeda-beda

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Petugas Imigrasi Kelas II Langsa mengambil sidik jari dan mendata warga etnis Rohingya yang terdampar di Pelabuhan Kuala Idi Rayeuk, Aceh Timur, Aceh, Selasa, 4 Desember 2018. Sebanyak 20 orang imigran etnis Rohingya akan dipindahkan ke kantor Imigrasi Kelas II Langsa sambil menunggu kepastian dari pihak terkait. ANTARA/Syifa Yulinnas
Petugas Imigrasi Kelas II Langsa mengambil sidik jari dan mendata warga etnis Rohingya yang terdampar di Pelabuhan Kuala Idi Rayeuk, Aceh Timur, Aceh, Selasa, 4 Desember 2018. Sebanyak 20 orang imigran etnis Rohingya akan dipindahkan ke kantor Imigrasi Kelas II Langsa sambil menunggu kepastian dari pihak terkait. ANTARA/Syifa Yulinnas
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam berbagai proses administrasi, sidik jari biasanya dibutuhkan. Penggunaan sidik jari biasanya bertujuan untuk membuktikan otentisitas dokumen yang dibutuhkan. Selain dalam proses administrasi, sidik jari biasanya juga dibutuhkan dalam proses penyidikan perkara pidana. Dengan menggunakan sidik jari, para aktor yang terlibat dalam perkara tersebut dapat diketahui. 

Pemanfaatan sidik jari di berbagai bidang tersebut tentu memiliki alasan. Fakta bahwa setiap orang memiliki sidik jari yang berbeda-beda merupakan salah satu alasan penggunaan sidik jari sebagai alat identifikasi. Namun, apa sebenarnya yang membuat orang-orang memiliki sidik jari yang berbeda-beda? 

Perbedaan sidik jari yang berbeda antara satu orang dengan yang lain dilatarbelakangi berbagai hal. Dilansir dari askdruniverse.wsu.edu, sidik jari setiap orang bisa memiliki pola yang berbeda karena faktor gen. Gen merupakan sebuah instruksi yang ditulis di dalam tubuh manusia. Gen berguna untuk memberi instruksi kepada tubuh untuk mengatur beberapa hal, seperti warna mata, bentuk hidung, hingga pertumbuhan kulit. 

Pertumbuhan kulit bayi dalam kandungan terjadi ketika dermis (lapisan kulit dalam) dan epidermis (lapisan kulit luar) saling bertemu. Pertemuan inilah yang kemudian akan membentuk pola-pola lekukan pada sidik jari. Setiap bayi biasanya memiliki instruksi gen yang berbeda-beda untuk menumbuhkan kulit. Karena itu, setiap orang biasanya memiliki pola sidik jari yang berbeda-beda. 

Selain faktor gen, menurut laman scienceabc.com, sidik jari juga dibentuk oleh lingkungan. Berbagai aktivitas yang dilakukan berulang-ulang, seperti memindahkan batu-bata, memegang benda kasar, dan aktivitas-aktivitas lain yang menggunakan tangan dapat membuat pola sidik jari seseorang berubah. Perubahan tersebut terjadi karena sidik jari terus-menerus melakukan penyesuaian ketika mendapat reaksi dari lingkungan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cara ini umumnya digunakan oleh para kriminal untuk mengakali penyidikan tindak kejahatan yang menggunakan sidik jari. Para kriminal yang profesional biasanya menghilangkan sidik jarinya dengan cara membakar atau menumpahkan cairan asam ke jari-jari mereka. Cara tersebut membuat mereka mampu bergerak di dunia kriminal seperti hantu yang tidak terdeteksi. 

Meskipun demikian, sebagaimana dilansir dari sites.rutgers.edu, sidik jari dapat tumbuh kembali. Berbagai upaya untuk menghilangkan sidik jari dengan cara dibakar maupun dituangkan cairan asam hanya membuat sidik jari tumbuh kembali dengan pola yang sama. 

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: 8 Hal yang Bedakan Anda dengan Orang Lain, Bukan Cuma Sidik Jari

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

9 jam lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.


Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

18 hari lalu

Ilustrasi Salat Idul Fitri. ANTARA FOTO/Jojon
Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

Pakar lingkungan Dr Latifah Mirzatika mengajak masyarakat untuk melaksanakan konsep Green Idul Fitri.


Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

20 hari lalu

Ilustrasi bencana alam.
Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

Indonesia berada di urutan kedua dengan indeks risiko bencana sebesar 43,5 World Risk Report (WRR) 2023.


Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

25 hari lalu

Profesor ITS ke-198 Prof. Harmin Sulistiyaning Titah saat meninjau tanaman yang menjadi objek penelitiannya di rumah kaca. Dok. Humas ITS
Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

Teknologi pemulihan lingkungan biologis membutuhkan biaya yang lebih rendah.


SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

33 hari lalu

SMA Labschool Cibubur mengadakan pentas seni CRAVIER yang kini memasuki tahun ke-10. Tahun ini, CRAVIER digelar pada 27 Juli 2024 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta. Foto: Istimewa
SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.


Huawei Mengembangkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik

44 hari lalu

Logo Huawei. HUAWEI-USA/CAMPAIGN REUTERS/Philippe Wojazer
Huawei Mengembangkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik

Huawei mematenkan teknologi sensor sidik jari ultrasonik


Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri

45 hari lalu

Logo Huawei. REUTERS/Edgar Su
Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri


16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

47 hari lalu

Innovilage 2023. Dok. Telkom University
16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

Innovilage 2023 menyaring ratusan usulan inovasi sosial lingkungan dari kampus. Terdapat 16 tim dengan usulan terbaik yang menerima penghargaan.


Jakpro Meraih Penghargaan Penerapan K3 dan 5R di Lingkungan Kerja

51 hari lalu

Jakpro Meraih Penghargaan Penerapan K3 dan 5R di Lingkungan Kerja

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) berhasil meraih penghargaan Indonesia Best Companies in Health, Safety, Security, and Environmental (HSE) Implementation 2024 dari SWA Media. Penghargaan diserahkan di Ceria Room, Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin, 4 Maret 2024.


Balikpapan Raih Penghargaan Adipura Kencana

52 hari lalu

Balikpapan Raih Penghargaan Adipura Kencana

Kementrial Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memberikan penghargaan Adipura kepada Kota Balikpapan atas kinerjanya mengatasi masalah lingkungan.