TEMPO.CO, Yogyakarta - Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menggelar wisuda secara langsung atau tatap muka bagi sebagian besar 544 mahasiswa pesertanya pada Kamis dan Jumat ini, 16-17 September 2021. Sebelumnya, ISI Yogyakarta memberi opsi kepada seluruh peserta apakah ingin wisuda langsung atau dalam jaringan alias online.
Rektor ISI Yogyakarta Agus Burhan menuturkan, sempat dilarang oleh Gugus Tugas Covid-19 wilayah Kabupaten Bantul saat mengajukan permohonan untuk menggelar wisuda secara langsung bagi seluruh mahasiswa peserta. Akhirnya dua opsi disodorkan.
"Kami beri pilihan ke mahasiswa, mau diwisuda secara daring atau luring tapi dengan protokol ketat tak boleh mengajak keluarga. Ternyata banyak yang memilih luring,” ujar Agus.
Burhan mengungkapkan, total ada 333 mahasiswa yang memilih wisuda secara langsung. Untuk membatasi calon wisudawan agar tak menimbulkan kerumunan, ISI Yogyakarta akhirnya membagi wisuda itu menjadi tiga sesi. Yakni pagi dan sore pada Kamis dan satu sesi lagi pada Jumat pagi ini, 17 September 2021.
Wisuda kali ini meliputi mahasiswa dari jenjang D1-D4 dan program S1 dan S2. “Kebanyakan memilih luring karena menganggap ini menjadi momen bersejarah kehidupan mereka,” ujar Burhan.
Baca Juga:
Sedangkan bagi para mahasiswa yang memilih wisuda daring karena terbentur kondisi pandemi Covid-19 yang belum memungkinkan mereka melakukan wisuda secara langsung. Mereka yang memilih daring umumnya dari luar Yogya.
“Misalnya saja yang daring karena belum leluasa unuk membawa keluarganya ke Yogya karena situasi belum memungkinkan di wilayah tinggalnya,” kata Burhan.
Jumlah mahasiswa yang diwisuda ISI Yogyakarta kali ini terbagi antara lain 138 dari mahasiswa dari Fakultas Seni Rupa, 185 mahasiswa dari Fakultas Seni Pertunjukan, 56 mahasiswa dari Fakultas Seni Media Rekam dan 44 mahasiswa dari program pasca sarjana.
Seorang mahasiswa D1 Kriya Kulit ISI Yogyakarta asal Bali, I Made Murjaya, memilih wisuda langsung. Dia menuturkan wisuda menjadi momen bersejarah yang kebetulan bertepatan dengan menurunnya tren kasus Covid-19 di Yogyakarta.
“Wisuda menjadi hal paling ditunggu mahasiswa, dan saya melihat protokol yang diterapkan kampus sangat ketat jadi saya memilih wisuda luring,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Nadila Nuraisyah, mahasiswa S1 Fakultas Seni Pertunjukkan ISI Yogyakarta asal Kabupaten Bantul yang memilih wisuda langsung. “Wisuda ini kan kesempatan sekali seumur hidup, walaupun orang tua tak bisa diajak, ya saya tak mau melewatkan kesempatan ini,” kata dia.
Baca juga:
Sepekan Yogya PPKM Level 3, Angka Kematian Covid-19 Hampir 100