TEMPO.CO, Yogyakarta - Aktivitas Gunung Merapi sepekan terakhir, 10-16 September 2021, menunjukkan gejala sedikit berbeda dibandingkan pekan-pekan sebelumnya.
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan selama sepekan ini Merapi absen mengeluarkan awan panas guguran.
"Namun Merapi mengeluarkan guguran lava sebanyak 144 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Jumat petang, 17 September 2021.
Tak hanya absen dari awan panas, Hanik menuturkan sepekan ini juga tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan pada kubah lava barat daya dan kubah tengah.
BPPTKG mencatat volume kubah lava barat daya sebesar 1.550.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.854.000 meter kubik. "Hanya saja untuk intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," kata Hanik.
Hanik menambahkan, deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
"Aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas masih ditetapkan dalam tingkat Siaga," ujar Hanik.
Baca:
Sultan Tutup 14 Penambangan Pasir Liar di Merapi, 8 Ada di Sultan Ground