TEMPO.CO, Jakarta - Kapal perang Kunming (DDG-172) dari Cina bikin heboh di dalam negeri Indonesia. Gara-garanya, kehadirannya yang berhasil dikenali dalam barisan enam kapal perang asing yang melintas di sekitar perairan Natuna, Riau, pada Senin tepat sepekan lalu, 13 September 2021.
Sejumlah nelayan mengaku ketakutan meski TNI AL telah memastikan tak terjadi pelanggaran batas kedaulatan negara oleh Kunming dkk. Tapi nelayan pantas gemetar karena Kapal Perang Kunming termasuk jenis perusak atau destroyer termutakhir yang dimiliki Cina yang dilengkapi peluru kendali. Spesifikasi dan kemampuan persenjataannya disebut-sebut tandingan setara untuk kapal perang destroyer Aegis Amerika.
Kapal perang Kunming (DDG-172), memiliki panjang 155 meter, adalah produksi pertama dari kapal perang Tipe 052D, atau NATO biasa menyebutnya Klass Luyang III. Diluncurkan pada Agustus 2021, Kunming (DDG-172) resmi bergabung di Angkatan Laut Cina pada Maret 2014.
Tentara Pembebasan Rakyat Cina kemudian memesan kapal yang kedua di klass itu yang dinamakan Changsha (DDG-173), yang diluncurkan Desember 2012 dan resmi digunakan Angkatan Laut Cina pada Agustus 2015. Adiknya lagi adalah Hefei, lalu Yinchuan, dan begitu seterusnya yang terus memperkuat Angkatan Laut Cina hingga setidaknya 2019 lalu.
Kapal perang Tipe 052D adalah model pembaruan untuk desain, juga sensor-sensor dan persenjataan dari Tipe 052C. Dibandingkan generasi kapal destroyer sebelumnya itu, Klass III Luyang memiliki layout yang sama, hanya superstruktur (struktur di atas dek utama) lebih lancip untuk reduksi peluang kapal tersangkut radar.
Sebaliknya, Kunming dkk dipasangkan generasi terbaru phased array radar yang berukuran lebih besar (sehingga lebih bertenaga) daripada yang dimiliki Tipe 052C. Ukuran setiap dari empat radar yang lebih besar itu yang menjelaskan kenapa terjadi perubahan desain dari bubungan kapal yang bertambah besar pada Tipe 052D.
Destroyer Tipe 052D juga dipasangi dengan senjata utama yang lebih baru dan besar (130 mm) dan sebuah sistem peluncuran vertikal generasi terkini berkemampuan meluncurkan beda-beda jenis rudal. Ini juga yang membedakannya dengan Tipe 052C yang memiliki sistem peluncur yang sirkular.
Cuplikan video sebuah kapal perang Cina yang diambil oleh nelayan tradisional di Laut Natuna Utara, Senin, 13 September 2021. Nelayan melaporkan berpapasan dengan enam kapal China, salah satunya destroyer Kunming-172 di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia. Instagram/War_zone_update
Ada seluruhnya 64 sel untuk Vertical Launch System di kapal destroyer yang terbaru. Mereka dapat diisi rudal darat-ke-udara jarak jauh HHQ-9B, rudal supersonik antikapal YJ-18A, dan roket antikapal selam CY-2 yang berisi torpedo Yu-8
Kapal perang Kunming dan generasinya bisa dioperasikan dengan mesin diesel untuk kebutuhan laju jelajah ekonomis, atau bisa juga menggunakan turbin gas kalau ingin melaju cepat. Deknya di bagian ujung buritan bisa mengakomodasi pendaratan satu helikopter Kamov Ka-28 atau Harbin Z-9C.
NAVAL TECHNOLOGY, NAVY RECOGNITION
Baca juga:
Tiga Hari Mengorbit Bumi di Antariksa, Ini yang Dikerjakan Warga Sipil di Dalam Kapsul SpaceX