TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat aktivitas Gunung Merapi kembali menunjukkan peningkatan. Selama sepekan, 15–21 Oktober 2021, Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran.
"Pada seminggu ini terjadi dua kali awan panas guguran dengan estimasi jarak luncur maksimal 2.500 meter arah barat daya dan terjadi hujan abu tipis di wilayah Kecamatan Selo," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Jumat 22 Oktober 2021.
Gunung Merapi sempat absen tak mengeluarkan awan panas gugurannya selama sebulan lebih. BPPTKG mencatat, terakhir kali awan panas dimuntahkan Merapi pada 4 September lalu.
Keluarnya kembali awan panas guguran pekan ini diwarnai asap putih dengan beragam ketebalan, bertekanan lemah. Asap terukur membubung 700 meter, seperti yang teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Selo pada 19 Oktober 2021 pukul 07.30 WIB.
Sedangkan untuk lava pijar, sepanjang seminggu ke belakang teramati sebanyak 60 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter. "Tidak teramati adanya perubahan morfologi baik kubah barat daya maupun kubah tengah yang signifikan," kata Hanik.
Baca Juga:
Dia menyebut, volume kubah lava barat daya sebesar 1.609.000 meter kubik dan kubah tengah 2.927.000 meter kubik. Hanik mengatakan dengan aktivitasnya saat ini status aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan dalam tingkat Siaga.
Baca juga:
BMKG Sebut Suhu Udara Yogyakarta Semakin Panas, Simak Datanya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.