TEMPO.CO, Bandung - Tim riset dari Kelompok Keilmuan Agroteknologi dan Teknologi Bioproduk Institut Teknologi Bandung (ITB) menjajal pertanian tomat organik dengan peternakan lebah tanpa sengat di lahan kebun yang sama. Hasilnya, bobot panen tomat 1,5 kali lebih berat dibandingkan hasil panen tomat dari lahan sebelahnya yang tanpa koloni lebah.
Selain itu, kandungan antioksidan dari senyawa likopen serta vitamin C dari buahnya terbukti meningkat. “Mekanisme peningkatan likopen dan vitamin C itu masih kami pelajari,” kata M. Yusuf Abduh dari tim riset saat dihubungi Rabu, 10 November 2021.
Likopen pada kebun tomat yang juga menjadi tempat koloni lebah, sebanyak 816 miligram (mg) per 100 gram dengan kandungan vitamin C sebanyak 599,5 mg/100 gram. Adapun likopen pada tomat dari kebun tanpa lebah yaitu 691 gram/100 gram, dan kandungan vitamin C sebanyak 511,3 mg/100 gram.
Ujicoba di lahan petani tomat di daerah Sumedang itu berlangsung pada Mei – Juli 2021. Tim memakai dua petak lahan kebun tomat yang berdampingan, masing-masing seluas 210 meter persegi. Petaninya diminta untuk tidak menggunakan pestisida sejak pascapanen hingga panen lagi.
Saat bunga tomat muncul tiga bulan sebelum panen, tim riset memasang 15 kotak kayu sebagai rumah untuk sarang lebah tanpa sengat. Berbaris memanjang, jarak tiap kotak sekitar satu meter.
Adapun ukuran kotak rumah lebah sekitar 30 x 20 x 15 sentimeter yang dinaungi semacam gazebo mini dari bahan kayu sebagai pelindung dari cuaca. Rumah sarang lebah itu ditancapkan pada kayu dengan tinggi 1,5 meter.
Bunga-bunga dari pohon tomat, menurut Yusuf, menjadi sumber nektar bagi lebah, begitu juga serbuk sari bunga. Adapun sumber bahan ketiga bagi lebah yaitu getah untuk membangun sarangnya di dalam kotak kayu. Ini berasal dari pepohonan sekitar kebun.
Konsep kolaborasi itu membuka peluang petani tomat dan peternak lebah bekerja sama. “Peternak lebah yang kesulitan lahan bisa ikut di kebun tomat,” ujar Yusuf. Pilihan pada buah tomat karena berdasarkan penelitian sebelumnya, lebah memang bisa meningkatkan produksi tomat.
Riset Tim ITB dengan konsep kolaborasi petani tomat dan peternak lebah tanpa sengat di atas lahan yang sama. Dok. Riset Tim ITB
Setelah panen tomat, tempat koloni lebah di kebun perlu dipindahkan ke tempat lain yang sedang tumbuh bunga dan lingkungan sekitarnya ada pohon bergetah seperti mangga, pisang, papaya. “Pohon berbuah umumnya memiliki bunga, serbuk sari, dan getah,” ujar Yusuf yang meneliti lebah dan propolisnya.
Ketika tanaman tomat berbunga lagi, sekitar 3 bulan sebelum panen, koloni lebah dibawa kembali oleh tim riset ITB ke kebun tomat. Adapun hasil dari lebah berupa madu dan propolis, bisa dipanen setelah tiga bulan.
Baca juga:
Tim Kuliah Kerja Nyata ITS Buat Alat Pemipil Jagung Otomatis untuk Petani