TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mencatat wilayah Kabupaten Bandung Barat sebagai daerah rawan sambaran petir. Jumlah petir selama Oktober 2021 mencapai 85.403 kali. Rekor itu tertinggi di wilayah Jawa Barat yang mencatat total 411.237 petir.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu, daerah yang termasuk rawan sambaran petir di Jawa Barat selain Bandung Barat adalah Kabupaten Cianjur, Subang dan Sumedang. Sambaran petir yang terjadi antara awan dan bumi atau CG (cloud to ground) itu sangat dipengaruhi faktor topografi.
Adapun daerah dengan jumlah sambaran petir terendah, yaitu Kota Cirebon, sebanyak 79 kali. “Perbukitan merupakan salah satu yang dapat memaksa pengangkatan uap air yang cukup banyak dari laut lalu menjadi awan konvektif,” katanya lewat keterangan tertulis, Kamis, 11 November 2021.
BMKG mendapat data rekaman kejadian petir itu dari sensor Direction Finding Antena. Sensor mendeteksi gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 10-200 kiloHertz yang dipancarkan oleh petir dalam kisaran jarak 111 kilometer. Sinyal yang diterima sensor kemudian dianalisa BMKG dengan PCI Card Storm Tracker untuk membedakan jenis petir yang terjadi.
Jumlah kejadian petir pada Oktober di wilayah Jawa Barat sebesar 38 persen merupakan jenis petir CG+ dan 62 persen berjenis petir CG-. Berdasarkan luas wilayah dan jumlah geledeknya, beberapa daerah punya kerapatan petir yang tinggi. Kabupaten Bandung Barat (65,40), kemudian Kota Cimahi (45,15), Sumedang (34,59), Subang (28,52), dan Kota Sukabumi (22.03).
Menurut Teguh Rahayu, kajian data itu untuk meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi terhadap aktivitas petir yang terjadi di wilayah Jawa Barat.
Baca:
Peringatan BMKG: Hujan Disertai Petir Melanda Sejumlah Wilayah Indonesia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.