Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Capungan Banggai, Ikan Hias Endemik Indonesia Timur

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi ikan hias (pixabay.com)
Ilustrasi ikan hias (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKekayaan alam Indonesia memberikan banyak keragaman hewani. Jumlah daerah perairan yang luas menjadi tempat hidup berbagai jenis makhluk hidup, khususnya ikan. Salah satu yang menjadi maskot ikan hias asli Indonesia adalah Ikan Capungan Banggai. 

Dilansir dari indonesia.go.id, ikan dengan nama latin Pterapogon kauderni ini berasal dari wilayah Timur Indonesia. Melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2021 resmi menjadi ikan endemik mewakili 650 spesies ikan hias lainnya yang hidup di perairan laut Indonesia. 

Badannya pipih dengan sirip yang menjuntai. Ini termasuk pada sirip ekornya yang seperti terbelah. Tak terlalu panjang, capungan banggai hanya sekitar 7-8 sentimeter yang dihiasi sisik-sisik halus dan berkilau dengan warna emas, perak, ataupun coklat tua tembaga.

Terdapat tiga pita berwarna hitam yang melintang pada tubuh ikan hias ini, pada bagian kepala, memanjang dari sirip perut naik ke sirip punggung depan, dan terakhir pada sirip anal melintasi perut lalu memanjang hingga ujung sirip punggung.  

Ikan Capungan Banggai juga memiliki siklus yang unik, yakni mencapai usia dewasa pada tahun pertamanya dan mampu hidup hingga lima tahun dengan kondisi lingkungan yang sehat. Bila di lingkungan alamnya, ikan ini hidup berkelompok hingga mencapai 40 ekor. 

Pada proses perkawinannya, jantan akan berenang melingkari betina. Bila keduanya cocok, mereka akan memisahkan diri dari kelompoknya dan melakukan perkawinan. Setelah itu, pembuahan akan dilakukan secara eksternal. Tugas ikan pejantan untuk memantau dan telur yang telah terbuahi akan dimasukan ke dalam perutnya untuk di perami dalam kurun waktu 10-12 hari hingga menetas. 

Selama proses ini, pejantan akan menjalani puasa penuh dan akan membakar cadangan lemak pada tubuhnya. Hal ini diperlukan guna menjaga metabolisme tubuhnya tetap berfungsi dengan baik. Pada saat ini pula, bayi-bayi ikan akan tumbuh dengan cadangan nutrisi yang dibawa sejak dalam bentuk telur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Biasanya, rata-rata telur yang terbuahi dalam satu perkawinan hingga 40 butir telur. Guna menampung bayi-bayi ikan, sang pejantan akan mengembungkan rongga mulutnya, terutama pada bagian rahang bawang.

Perlu 7-8 hari untuk pejantan mengeluarkan bayi-bayi capungan banggai yang telah menetas. Di saat ini, bayi ikan tumbuh dengan morfologi yang lengkap dari mulut hingga ke ekor dengan panjang delapan milimeter. Di sinilah pejantan akan memuntahkan anak-anaknya dari mulut.

Nama Ikan Capungan Banggai mulai masuk ke glosari ikan sejak 1920. Penemunya adalah Walter Kaudern yang meyakininya sebagai satwa endemik yang hidup di Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah. Namun lewat campur tangan manusia, ikan ini dapat dijumpai pada perairan Teluk Palu, Kendari, Ambon, Gorontalo, hingga ke Bali. 

RAHMAT AMIN SIREGAR

Baca juga: Ahli: Sejumlah Spesies Ikan Endemik Indonesia di Ambang Punah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

13 jam lalu

Ilustrasi menu olahan ikan sarden. Shutterstock
Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

Tak semua ikan punya kandungan nutrisi super yang sama sehingga disarankan untuk memilih yang tepat. Berikut saran ahli diet.


Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

1 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen


Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

2 hari lalu

Cinta Laura/Foto: Instagram/Cinta Laura
Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.


KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

2 hari lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

2 hari lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.


Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.


4 Tips Merawat Ikan Peliharaan Setelah Ditinggal Mudik

11 hari lalu

Pengunjung mengambil gambar instalasi ikan mas di dalam akuarium dan lampu warna-warni bertema perayaan musim Natal di Art Aquarium Museum di Tokyo, Jepang 1 Desember 2023. Pameran ini menampilkan sekitar 5.000 ikan mas ini berlangsung hingga 27 Desember. REUTERS/Kim Kyung -Hoon
4 Tips Merawat Ikan Peliharaan Setelah Ditinggal Mudik

Beberapa jenis ikan hias mudah stres saat habitatnya tidak mendukung kondisi yang optimal. Lakukan sejumlah langkah ini setelah ikan ditinggal mudik.


Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

15 hari lalu

Ikan sarden. Pixabay.com/Dana Tentis
Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.


5 Tips Jitu Agar Ikan Tidak Mati Meski Ditinggal Mudik

19 hari lalu

Pengunjung memotret ikan yang dipajang saat Pameran Ikan Mas Koki di Denpasar, Bali, Minggu, 13 Desember 2020. Saat masa pandemi Covid-19 warga banyak membuur ikan hias yang dapat menghilangkan penat selama di rumah. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj.
5 Tips Jitu Agar Ikan Tidak Mati Meski Ditinggal Mudik

Tak perlu cemas meninggalkan ikan hias Anda saat ditinggal mudik, asal ikuti 5 tips berikut ini.