TEMPO.CO, Jakarta - PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. (Zyrex), produsen laptop dan produk-produk TIK serta IoT, memproyeksikan penjualan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2021 meningkat tiga kali lipat secara year-on-year (YoY) dibandingkan tahun 2020, dari Rp 223 miliar menjadi Rp 650 miliar.
Seiring meningkatnya penjualan, laba bersih setelah pajak tahun berjalan diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar 55 persen dari Rp 36,4 miliar menjadi Rp 54,6 miliar.
Dengan peningkatan penjualan, beban pokok pendapatan Perseroan tercatat naik dari Rp 158 miliar menjadi Rp 535 miliar, sehingga Perseroan diproyeksikan mengantongi laba kotor sebesar Rp 115 miliar, naik 75 persen YoY dari Rp 65,5 miliar di tahun 2020.
“Pertumbuhan kinerja keuangan di tahun 2021 ini merupakan sinyal positif bagi perusahaan teknologi dalam negeri seperti Zyrex. Dengan dukungan pemerintah dan seluruh masyarakat dalam meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, maka merek lokal seperti Zyrex dapat aset penting bagi Indonesia seperti Samsung milik Korea atau Lenovo milik Cina,” ujar Timothy Siddik, Direktur Utama Zyrex, awal pekan ini.
Timothy mengatakan Zyrex telah menyiapkan strategi dan roadmap jangka pendek dan jangka panjang untuk bertumbuh dalam skala besar. Dalam jangka pendek, ZYREX berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi dua kali lipat di tahun 2022 untuk dapat memenuhi permintaan pasar yang tumbuh secara signifikan khususnya di segmen B2C dan B2B.
Untuk memenuhi permintaan yang meningkat secara signifikan tersebut, Zyrex akan mengembangkan produk-produk laptop baru, baik di kelas Entry Level, maupun Mid-High End.
Dalam jangka panjang, Zyrex ingin mematangkan ekosistem industri teknologi di dalam negeri dengan meningkatkan kolaborasi dan transfer teknologi dengan perusahaan- perusahaan teknologi dari dalam maupun luar negeri. “Kami percaya bahwa dengan matangnya ekosistem tersebut maka akan membawa implikasi positif terhadap pertumbuhan perusahaan secara jangka panjang,” ujarnya.
Kinerja keuangan Perseroan tahun 2021 telah jauh melampaui target dan ekspektasi Perseroan. Atas pencapaian realisasi kinerja keuangan tersebut, Perseroan menargetkan Penjualan di tahun 2022 dapat mencapai Rp 800 miliar dan laba bersih setelah pajak di akhir tahun bertumbuh sebesar 30 persen atau sekitar Rp 70 miliar. Dengan demikian, maka laba per saham dasar dan dilusian atau earning per share Perseroan di akhir tahun dapat mencapai Rp 52. Perseroan optimistis dapat mencapai target tersebut dengan pertumbuhan bisnis di tiga segmen penjualan (B2C, B2B, B2G).
Baca:
Produsen Laptop Zyrex Catat Peningkatan Penjualan 132 Persen
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.