Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Twitter Blokir Akun Perempuan Anggota Kongres AS Karena Hoax Vaksin

image-gnews
Ilustrasi Twitter.  REUTERS/Kacper Pempel
Ilustrasi Twitter. REUTERS/Kacper Pempel
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTwitter pada Minggu, 2 Januari 2022, memblokir secara permanen akun pribadi perempuan anggota Kongres Amerika Serikat, Marjorie Taylor Greene. Seorang anggota Partai Republik dari Georgia itu dianggap melanggar kebijakan disinformasi Covid-19 setelah sehari sebelumnya mengunggah ‘jumlah kematian akibat vaksin Covid yang sangat tinggi’.

Greene memasukkan bagan yang dinilai menyesatkan dan dituliskan berasal dari database pemerintah. Menurut Greene, itu adalah data mentah yang tidak diverifikasi yang disebut Sistem Pelaporan Kejadian Buruk Vaksin, atau VAERS. Sistem tersebut sudah berusia puluhan tahun yang bergantung pada kasus pelaporan oleh pasien dan penyedia layanan kesehatan.

“Kami sudah menjelaskan bahwa, sesuai sistem teguran kami untuk kebijakan ini, kami akan menangguhkan akun secara permanen karena pelanggaran berulang,” ujar Katie Rosborough, juru bicara Twitter, dalam sebuah pernyataan, Minggu.

Twitter menjelaskan bahwa Greene sudah mendapat teguran kelima, yang berarti bahwa akunnya tidak akan dipulihkan. Media sosial itu mengeluarkan teguran keempat pada Agustus 2021 setelah Greene dinilai telah menyesatkan dengan unggahannya bahwa ‘vaksin gagal’.

Sedangkan teguran ketiga kurang dari sebulan sebelumnya ketika dia men-tweet bahwa Covid-19 tidak berbahaya dan vaksin tidak boleh diamanatkan. Meskipun begitu, akun resmi Kongres Greene, @RepMTG, tetap aktif karena unggahan dari akun tersebut tidak melanggar aturan layanan.

“Twitter mengizinkan akun untuk mengajukan banding dan berpotensi membatalkan penangguhan jika postingan yang melanggar terbukti faktual,” kata Rosborough.

Pemblokiran itu datang ketika kasus Covid-19 sedang melonjak lagi di Amerika, karena varian Omicron yang lebih mudah menular. Negara Bagian New York mencatat lebih dari 85.000 kasus virus corona baru itu pada hari terakhir 2021, rekor kasus harian di wilayah itu sejak pandemi dimulai.

Saat ini juga belum ada bukti mengenai efek samping utama yang meluas dari vaksin Covid-19, seperti yang disebutkan Greene. Bulan lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC menerangkan vaksin Johnson & Johnson dapat memicu gangguan pembekuan darah langka yang sekarang dikaitkan dengan lusinan kasus dan setidaknya sembilan kematian di Amerika pada tahun lalu.

Namun CDC tetap merekomendasikan untuk menggunakan vaksin lain yang disetujui sebagai gantinya. Bukan cuma oleh Greene, basis data VAERS, yang dikelola Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) dan CDC, telah dikutip dalam banyak kepalsuan virus corona untuk mendorong gagasan bahwa efek samping dari vaksin Covid-19 tidak dilaporkan.

Juru bicara FDA menolak berkomentar mengenai itu, tapi tinjauan umum database VAERS di situs web FDA menjelaskan bahwa laporan umumnya tidak dapat digunakan untuk menentukan apakah vaksin menyebabkan atau berkontribusi pada kejadian buruk atau penyakit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Greene, yang merupakan pemenang pemilihan utama untuk Distrik Kongres ke-14 Georgia pada Agustus 2020 itu, telah menanggapi pemblokiran akun pribadinya di Twitter lewat pernyataan di platform Telegram. “Twitter adalah musuh bagi Amerika dan tidak dapat menangani kebenaran,” tulis dia.

Menanggapi pemblokiran akun Greene, Kepala Eksekutif Center for Countering Digital Hate, Imran Ahmed, menjelaskan bahwa Greene cocok untuk menggambarkan langkah Twitter menyensor konservatif. “Faktanya, karena jelas dia adalah penyebar kebohongan,” ujar Ahmed.

Ahmed yang menerbitkan penelitian tentang selusin influencer media sosial paling terkemuka yang menyebarkan informasi yang salah tentang vaksin, juga memberikan kritik terhadap Twitter. Alasannya, karena tidak berbuat lebih banyak untuk konsisten dalam penangguhan profil pengguna yang memiliki pengikut tinggi dan memposting informasi yang salah. 

“Tapi penangguhan akun Greene karena menyebarkan disinformasi (hoax) tampaknya merupakan penegakan yang sah dari aturan yang dinyatakan,” kata Ahmed menambahkan.

NEW YORK TIME | THE GUARDIAN | REUTERS

Baca juga:
Uji Infeksi Omicron pada Hewan, Kerusakan Paru tak Sebanding Delta


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

20 menit lalu

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia


Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

4 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

5 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

6 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius


Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

11 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

14 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

15 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax