Tidak sampai di sana, karir Newton terus menanjak, tahun 1689 ia terpilih menjadi anggota parlemen dengan masa jabatan selama satu tahun. Selama di London ia menjadi lebih terpesona dengan kehidupan politik daripada kehidupan penelitian.
Namun, diketahui tahun 1693 Newton jatuh sakit kemungkinan diakibatkan karena pengaruh mercuri dari berbagai eksperimen kimia yang dilakukannya, kondisinya mulai membaik tahun 1696, sejak itu ia pensiun dari penelitian.
Pada tahun 1700, Newton dilibatkan dalam pekerjaan pembuatan mata uang, sebagai Master of the Mint. Newton sangat berperan dalam mengembangkan teknik untuk mencegah pemalsuan uang Inggris.
Ia bahkan, terpilih sebagai presiden Royal Society pada tahun 1703.
Berkat berbagai eksperimennya selama itu, Newton berhasil menerbitkan bukunya Optiks yang sebelumnya ia enggan untuk mempublikasikan karyanya karena sempat dikritik Robert Hooke. Setelah Hooke meninggal dan ia terpilih menjadi presiden Royal Society barulah memutuskan untuk menerbitkan hasil karyanya tesebut. Tahun 1705 Newton menerima gelar kehormatan tertinggi saat itu yakni "Sir Isaac Newton."
Sir Isaac Newton wafat di usia 84 tahun dan dimakamkan di Westminster Abbey. Sir Isaac Newton dikenang sebagai seorang brilian yang karyanya terus berpengaruh hingga saat ini.
WILDA HASANAH
Baca juga : Fisika di Balik Shuttlecock Badminton: Kenapa Bulu Angsa Alami Lebih Disukai?