TEMPO.CO, Jakarta - BMKG menyatakan gempa dengan magnitudo 5,2 terjadi dari laut, arah barat daya Bayah, Banten, pada Jumat sore, 4 Februari 2022, pukul 17.10 WIB. Getarannya kembali bisa dirasakan hingga Jakarta.
Informasi terbaru BMKG menyebutkan episentrum gempa itu berlokasi 63 kilometer arah barat daya Bayah--diperbarui dari 71 kilometer. Kedalaman pusat gempa juga diupdate dari semula disebutkan 10 menjadi 55 kilometer. Kekuatan gempa M5,2 juga sudah diperbarui dari info awal M5,5.
Menurut BMKG, gempa tidak berpotensi tsunami. "Hingga pukul 17.35 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi satu kali aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo M3,0," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, lewat akun media sosialnya.
Tempo yang berada di lantai dua di wilayah Salemba, Jakarta Pusat, bisa merasakan goyangan gempa itu. Guncangan terkuat, menurut data BMKG, dirasakan di Pelabuhan Ratu dengan intensitas mencapai skala IV MMI atau setara gempa yang bisa membuat gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
Di beberapa wilayah lain seperti Bayah dan Sukabumi, guncangan terukur pada skala III MMI. Sedangkan di Tangerang, Tangerang Selatan, Parungpanjang, hingga Pengalengan lebih lemah lagi yakni II MMI.
Daryono menduga, gempa Banten yang terjadi sore ini sama seperti 14 Januari lalu yakni gempa intraslab, deformasi dalam Lempeng Indo-Australia. Saat itu guncangannya juga dirasakan cukup signifikan di Jakarta. "Gempa Intraslab seperti ini memiliki karakter meradiasikan ground motion (guncangan) yang lebih besar di atas gempa sekelasnya dari sumber lain," kata dia.
Baca juga:
BMKG: Ancaman Gempa Megathrust Selat Sunda Bermagnitudo 8,7
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.