TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin tidak Anda sadari bahwa logo Chrome telah mengalami perubahan pada tahun ini. Perubahan pertama sejak 2014 ini butuh sedikit kejelian untuk bisa melihatnya.
Elvin Hu, desainer untuk Google Chrome, memperlihatkan perubahan logo tersebut pada akun twitter miliknya pada 5 Februari 2022. Elvin memperlihatkan logo Chrome dari 2008, 2011, 2014 dan terbaru 2022.
Kemudian, Elvin menyandingkan logo versi 2014 dan 2022. Ia memberi keterangan bagian yang disederhanakan pada logo terbaru dengan menghilangkan bayangan, menyempurnakan proporsi dan mencerahkan warna.
"Hal ini bertujuan untuk menyelaraskan dengan ekspresi merek Google yang lebih modern," katanya dalam cuitan tersebut.
Elvin juga menjelaskan tentang penggunaan warna merah dan hijau yang lebih terang atau kuat. Itu karena kedua warna tersebut kini menggunakan nilai yang sama rata tanpa gradasi. Tak ada lagi bayangan di setiap batas antar warna.
Tapi, disebutkannya pula ada efek getaran warna yang tidak menyenangkan karena bayangan warna satu sama lain. Untuk menguranginya, digunakan gradasi yang lembut di masing-masing warna yang saling berdekatan, yang membuat kesatuan logo lebih terasa.
Elvin bersama tim desain juga membuat penyesuaian desain untuk berbagai sistem operasi. Beda sistem operasi, beda tampilan logo Google Chrome itu. Pada Windows, misalnya, ikon terlihat jelas bergradasi, muncul di rumah pada Windows 10 dan 11.
Pada ChromeOS, mereka menggunakan warna yang lebih cerah tanpa gradien agar sesuai dengan tampilan ikon sistem lainnya. Di macOS, mereka terlihat 3D pada bagian bawah.
Desain penyesuaian untuk Beta dan Dev juga ada, dengan menerapkan pita warna-warni. Pita menyertakan banyak detail bila dilihat dalam ukuran besar, tetapi berubah menjadi lencana sederhana dalam ukuran kecil, mempertahankan keterbacaannya.
"Huruf B dan D yang mewakili Beta dan Dev diisyaratkan secara manual, sehingga terlihat tajam bahkan pada ukuran yang sangat kecil," katanya.
Di iOS, aplikasi Beta akan mulai menggunakan desain seperti cetak biru, hanya berwarna biru dan putih. Namun, pada aplikasi yang sudah stabil desainnya berbeda.
Elvin juga mencatat bahwa tim desain Google Chrome bereksperimen dengan garis putih yang berfungsi sebagai batas antara setiap warna. Hasilnya, mereka menemukan bahwa ini membuat keseluruhan ikon lebih kecil, berpotensi membuatnya lebih sulit untuk dikenali di antara aplikasi Google lainnya.
THE VERGE
Baca juga:
Taburan Teknologi Tinggi di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.