TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mulai menyisir warga yang isolasi mandiri (isoman) akibat terpapar Covid-19. Pemda setempat mendapati kenaikan kasus saat ini tak disertai penambahan volume penghuni di sejumlah selter juga rumah sakit.
"Yang perlu kami cek di lapangan, warga yang isoman itu rumahnya memenuhi persyaratan atau tidak," kata Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji, Jumat 11 Februari 2022.
Data Gugus Tugas Covid-19 DI Yogyakarta per hari ini mencatat penambahan sebanyak 610 kasus baru dan total kasus aktif DIY naik ke angka 3.608 kasus. Adapun tingkat keterisian ranjang isolasi rumah sakit (non-kritikal) sebanyak 22,15 persen dari total 1.142 ranjang tersedia. Sedangkan ranjang ICU (kritikal) terisi 16,31 persen dari total 141 ranjang tersedia.
"Karena kalau ternyata tempat isolasi mandirinya tak memenuhi syarat ini bahaya, bisa menambah kasus," kata Aji.
Aji mensinyalir masih banyak ranjang rumah sakit yang kosong meski kasus naik karena kemungkinan kasus penularan varian Omicron tak memberi gejala pada warga. Sehingga mereka belum merasa perlu perawatan medis secara khusus.
Adapun pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit saat ini, menurut Aji, mereka yang bergejala dan sisa dari penularan varian Delta. Dia memastikan, saat ini sarana prasarana di fasilitas pelayanan kesehatan masih mencukupi untuk menghadapi perkembangan kasus yang terjadi.
Aji juga mengungkapkan, meski temuan kasus Omicron di wilayah itu sudah lebih dari 70 kasus, sebagian besar dibawa pelaku perjalanan yang pulang ke daerah asalnya dan tak memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan di Yogya.
"Pelaku perjalanan ini kan saat dites (Omicron) hasil penelitian laboratorium baru keluar setelah 2 minggu, mereka saat itu sudah pulang ke daerah asalnya," kata dia.
Sebenarnya, kata Aji, mereka yang hasil tes Covid-19 positif namun tak bergejala juga bisa melakukan isolasi di fasilitas yang disediakan pemerintah. Misalnya asrama haji di Sleman atau lainnya.
"Tapi mereka ini sebagian membawa kendaraan pribadi, jadi ada juga yang memutuskan langsung balik asalnya daripada isolasi di sini," kata dia
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie menuturkan dalam pemeriksaan sampel yang dicurigai Omicron, masih ditemukan juga kasus sisa Covid-19 varian Delta. "Dari pemeriksaan 83 sampel itu, sebanyak 73 kasus varian Omicron, dan yang Delta itu ada sekitar 8 sampel," kata dia.
Baca juga:
Tim Peneliti di Surabaya Klaim Mampu Deteksi Omicron Hanya dengan PCR
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.