Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Kubah Lava Merapi Seolah Berhenti Tumbuh Meski Terus Berasap

image-gnews
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu, 23 Januari 2022. Terjadinya 45 guguran Gunung Merapi mengakibatkan potensi bahaya berupa guguran lava pijar dan awan panas pada sektor tenggara dan barat daya. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu, 23 Januari 2022. Terjadinya 45 guguran Gunung Merapi mengakibatkan potensi bahaya berupa guguran lava pijar dan awan panas pada sektor tenggara dan barat daya. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dua kubah lava Gunung Merapi belakangan seolah berhenti tumbuh. Volume masing-masing ditaksir 1,7 juta meter kubik untuk kubah barat daya dan 3 juta meter kubik untuk kubah bagian tengah.

Meski seperti tak menunjukkan pertumbuhan signifikan sejak awal tahun ini, data aktivitas guguran dan awan panas Merapi tetap tinggi. Kepulan asap vulkanik kubah itu juga terus nampak ke luar.

"Kubah lava barat daya sebenarnya lebih intensif ekstruksi magmanya, namun tubuh kubah memang tak berkembang signifikan," kata Kepala
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida, Jumat 11 Februari 2022.

Hanik menuturkan penyebab tubuh kubah lava tak berkembang signifikan karena material baru yang intens dikeluarkan dari perut Merapi selama ini langsung longsor membentuk guguran lava juga awan panas. "Pertumbuhan kubah barat daya itu 5 ribu meter kubik per hari dan kubah bagian tengah kawah 2 ribu meter kubik per hari," ujar Hanik.

Hanik membeberkan, perubahan morfologi kubah barat daya Merapi terutama terjadi di sisi kiri bagian atas, atau persisnya sekitar lokasi sumber ekstrusi magma saat ini. Pada area ini morfologi selalu berubah akibat aktivitas ekstrusi yang langsung meluncur sebagai guguran lava dan awan panas.

"Kubah lava tengah kawah juga masih mengalami pertumbuhan di sisi barat daya meski dengan laju relatif rendah," kata Hanik yang menyebut kondisi tebing lama relatif stabil.

Hanik membeberkan berdasar catatan aktivitas Gunung Merapi pada 4—10 Februari 2022, masih teramati sedikitnya 3 kali awan panas guguran ke arah barat daya, ke hulu Sungai Bebeng dengan jarak luncur 1.800–2.000 meter. Hujan abu juga sempat terjadi pada 6 Februari 2022, antara lain di Kecamatan Cangkringan, Sleman dan Musuk, Boyolali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam sepekan terakhir juga terjadi guguran lava sebanyak 133 kali ke arah barat daya, dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter. Intensitas curah hujan sempat sebesar 43 milimeter per jam selama 25 menit di Pos Babadan pada tanggal 6 Februari 2022 namun tidak dilaporkan terjadi lahar. 

BPPTKG masih menetapkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang cukup tinggi dalam tingkat Siaga.

Baca juga:
Startup Yogya Gunakan 3D Printing Bangun Rumah di Lereng Merapi


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

6 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

6 hari lalu

Petani dan forum adat di Cangkringan Sleman lereng Gunung Merapi melakukan penanaman komoditas sorgum untuk pertama kalinya pada Senin (22/4). Tempo/Pribadi Wicaksono
Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.


Cerita dari Kampung Arab Kini

7 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

11 hari lalu

Gunung Semeru erupsi terpantau dari CCTV pada Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)
Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.


Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

14 hari lalu

Atraksi jathilan di Sleman, DI Yogyakarta. Dok. Istimewa
Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.


Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

29 hari lalu

Suasana Pasar Takjil Kaliurang di lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta yang berlangsung 29-31 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.


Begini Penampakan Gunung Semeru Pagi Ini Setelah Erupsi dan Luncurkan Awan Panas Guguran

29 hari lalu

Gunung Semeru tampak jelas Sabtu pagi ini, 30 Maret 2024. Foto: Istimewa
Begini Penampakan Gunung Semeru Pagi Ini Setelah Erupsi dan Luncurkan Awan Panas Guguran

Gunung Semeru menampakkan tubuh utuhnya yang berwarna perak kebiru-biruan pada Sabtu pagi.


Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

30 hari lalu

Kawasan wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.


Gunung Semeru Erupsi Disertai Gempa Awan Panas Guguran Selama 27 Menit

31 hari lalu

Gunung Semeru erupsi pada Sabtu, 9 Maret 2024, pukul 08.28 WIB (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Semeru Erupsi Disertai Gempa Awan Panas Guguran Selama 27 Menit

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Semeru melaporkan adanya erupsi disertai gempa awan panas guguran selama 27 menit, Kamis sore, 28 Maret 2024,


Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

39 hari lalu

Gunung Merapi di Yogyakarta. Dok. BPPTKG Yogyakarta.
Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.