TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pameran besar tentang situs neolitik Stonehenge dan konteks sejarahnya akan berlangsung di British Museum, Inggris, pada 17 Februari-17 Juli 2022. Tentu saja banyak objek menarik serta kisah dibaliknya yang ditampilkan. Ada kapak batu dari Pegunungan Alpen Italia Utara, perhiasan emas, dan Nebra Sky Disc–peta bintang tertua yang masih ada di dunia.
Sebuah lingkaran kayu berusia 4.000 tahun yang sangat terpelihara yang dijuluki Seahenge juga menjadi pusat perhatian dalam pameran tersebut, dengan status pinjaman untuk pertama kalinya. Ada juga drum berusia 5.000 tahun yang diukir dari kapur yang akan mencuri perhatian.
Drum akan dipajang untuk pertama kalinya dalam pameran besar tentang situs Neolitik Stonehenge dan konteks sejarahnya. Penelitian ekstensif terhadap drum, ditemukan di dekat sebuah desa di Yorkshire, Inggris utara, pada tahun 2015, telah mengkonfirmasi bahwa itu adalah salah satu benda kuno paling signifikan yang pernah ditemukan di Kepulauan Inggris, kata museum itu.
"Ini adalah penemuan yang benar-benar luar biasa, dan merupakan bagian terpenting dari seni prasejarah yang ditemukan di Inggris dalam 100 tahun terakhir," kata Neil Wilkin, kurator pameran "The World of Stonehenge", yang dibuka 17 Februari.
Drum adalah salah satu benda yang paling rumit dihias pada periode ini yang ditemukan di mana saja di Inggris dan Irlandia, dan gayanya menggemakan benda-benda dari Stonehenge dan situs terkait, kata museum. Tampaknya dibuat sebagai patung atau jimat daripada alat musik fungsional, drum adalah salah satu dari empat contoh yang diketahui. Ditemukan di samping kuburan tiga anak yang dikubur berdekatan, bersentuhan atau berpegangan tangan.
Gendang ditempatkan tepat di atas kepala anak sulung, disertai dengan bola kapur dan peniti tulang yang dipoles. Drum itu ditemukan sekitar 240 mil (380 kilometer) dari Stonehenge dekat desa Burton Agnes. Bola dan pin serupa telah ditemukan di dan dekat Stonehenge.
"Ini menunjukkan bahwa komunitas di seluruh Inggris dan Irlandia berbagi gaya artistik, dan mungkin kepercayaan, dalam jarak yang luar biasa," kata British Museum.
"Analisis ukirannya akan membantu menguraikan simbolisme dan kepercayaan dari era di mana Stonehenge dibangun," kata Wilkin.
Koleksi British Museum mencakup sekelompok tiga drum serupa yang ditemukan pada tahun 1889 di situs pemakaman seorang anak tunggal sekitar 15 mil (24 kilometer) jauhnya dari temuan terbaru. Museum menggambarkan ketiganya, yang dikenal sebagai Folkton Drums, sebagai beberapa benda kuno paling terkenal dan penuh teka-teki yang pernah ditemukan di Inggris.
Penanggalan radiokarbon telah mengungkapkan bahwa mereka diciptakan pada waktu yang sama dengan tahap pertama pembangunan Stonehenge, antara 3005 dan 2890 SM.
Stonehenge mungkin adalah lingkaran batu kuno yang paling menakjubkan di dunia, berdiri menjulang di atas pedesaan Wiltshire. Berbagai spekulasi dan cerita rakyat sehubungan monumen ikonik Inggris ini telah memicu mitos dan legenda yang bertahan hingga sekarang. Pada pameran khusus ini, British Museum akan mengungkap rahasia Stonehenge, menyoroti tujuannya, kekuatan budaya, dan orang-orang yang menciptakannya.
Baca:
FAO Indonesia Ciptakan Pameran Virtual, Tampilkan Kisah Pahlawan Pangan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.