Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Ini 6 Maret 1992, Virus Komputer Michelangelo Hebohkan Dunia

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Jika mendengar nama Michelangelo sebagain dari Anda pasti akan berpikir nama seorang seniman dan pematung terkenal asal Italia, padahal ada pihak yang menjadikannya nama virus komputer.

Michelangelo tersohor dengan karya-karyanya selama Masa Renaisans. Namun, tahukah Anda bahwa pada 6 Maret 1992, Michelangelo pernah menggemparkan dunia, bukan dengan karya seninya, tetapi sebagai nama virus komputer yang menjangkiti banyak komputer.

Lalu, apa itu virus Michelangelo?

Mengutip dari laman Panda Security dan We Live Security, disebutkan bahwa Virus Michelangelo adalah sebuah virus komputer yang unik. Dikatkan unik karena virus ini tidak ada yang bisa melacaknya. Menariknya lagi, hingga saat ini tempat pembuatan virus tersebut belum diketahui secara pasti. Ada yang menduga bahwa virus ini dibuat di Taiwan, tetapi dugaan tersebut tidak bisa dibuktikan dengan meyakinkan.

Pada awalnya, sinyal virus ini pertama kali terdeteksi di sebuah toko komputer yang ada di Melbourne, Australia pada 4 Februari 1991. Pada saat itu, seorang ahli antivirus bernama Roger  Riordan mendapati sejumlah simbol aneh pada monitor komputer.

Patung Michelangelo ditampilkan di museum Opera del Duomo setelah dipugar untuk pertama kalinya dalam sekitar 470 tahun, di Florence, Italia, 20 Januari 2022. REUTERS/Jennifer Lorenzini

Dalam aksinya, virus ini akan merusak boot sector yang ada pada bagian hard drive dan akan merusak hard drive komputer. Virus yang awalnya terdeteksi di Australia ini berkembang dan sampai ke banyak negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah studi menunjukan bahwa virus ini menyebar melalui driver disk untuk perangkat keras komputer asal Asia Timur. Dampak yang ditimbulkan dari virus ini pun tidak main-main karena pada 6 Maret 1992, tercatat ada 1300 komputer di Jerman yang terinfeksi virus ini dan menyebabkan hilangnya banyak data pada ribuan komputer di Jerman.

John McAfee, seorang ahli antivirus, menyatakan bahwa ia memiliki perkiraan bahwa virus tersebut bisa menginfeksi jutaan komputer yang ada di seluruh dunia. Virus ini menjadi sebuah pemantik yang menyadarkan banyak industri komputer untuk menciptakan sebuah program antivirus.

Virus yang datang dengan misterius dan unik ini, hilang juga dengan cara yang unik. Virus ini tidak hilang dengan program antivirus, tetapi karena disket 5,5 inchi yang sudah tidak digunakan alias tamat riwayatnya.

EIBEN HEIZIER
Baca : 
Yang Perlu Anda Ketahui tentang Flurona

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

17 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

18 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

18 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

22 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

24 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

25 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

26 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

26 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

29 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

30 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?