Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bumi Masih Dilanda Badai Matahari Pekan Ini

image-gnews
Keindahan Aurora menghiasi angit di Pajala, Swedia, 10 Februari 2022. Langit Swedia dipenuhi dengan tarian cahaya hijau dan putih terang dari cahaya utara yang terlihat antara pukul 9-10 malam waktu setempat. REUTERS/Alexander Kuznetsov/All About Lapland
Keindahan Aurora menghiasi angit di Pajala, Swedia, 10 Februari 2022. Langit Swedia dipenuhi dengan tarian cahaya hijau dan putih terang dari cahaya utara yang terlihat antara pukul 9-10 malam waktu setempat. REUTERS/Alexander Kuznetsov/All About Lapland
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Matahari terus mengalami suar surya (ledakan besar) dan lontaran massa korona hampir setiap hari sejak pertengahan Januari. Itu berarti hal yang tak terhindarkan telah terjadi. Beberapa dari letusan itu meledak ke arah Bumi, sehingga kita menghadapi badai matahari. 

Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) dan Kantor Meteorologi Inggris telah mengeluarkan peringatan untuk badai geomagnetik ringan dan sedang selama beberapa hari ke depan.

Sebenarnya, kita telah dilanda badai geomagnetik skala ringan dan sedang selama beberapa hari terakhir. Artinya, tercatat G1 dan G2 pada skala badai matahari lima tingkat. Dengan tingkat ini, kita juga dapat melihat peningkatan aurora borealis dan aurora australis.

"Ada kemungkinan peningkatan pada aurora oval pada waktu-waktu selama 13 dan 14 Maret sebagai akibat dari dua Coronal Mass Ejections (CME) dan aliran kecepatan tinggi lubang koronal yang tiba di Bumi," ujar Kantor Meteorologi Inggris. Pertunjukan cahaya ini dapat dilihat pada garis lintang 55 derajat di setiap kutub.

Badai matahari adalah cuaca luar angkasa yang cukup normal, terjadi setiap kali Matahari kita tumbuh lebih aktif. Akibatnya, CME dan angin matahari menimbulkan gangguan pada medan magnet bumi dan atmosfer bagian atas. Saat ini keduanya sedang terjadi.

Korona Matahari, bagian terluar atmosfer, meletus, mengeluarkan plasma dan medan magnet ke luar angkasa. Jika CME diarahkan ke Bumi, tumbukan lontaran massa korona dengan medan magnet Bumi dapat menyebabkan badai geomagnetik, juga dikenal sebagai badai matahari.

Angin matahari muncul dari 'lubang' di korona Matahari. Ini adalah daerah plasma yang lebih dingin dan kurang padat di atmosfer Matahari, dengan medan magnet yang lebih terbuka. Daerah terbuka seperti itu memungkinkan angin matahari keluar dengan lebih mudah, meniupkan radiasi elektromagnetik ke luar angkasa dengan kecepatan tinggi. Jika lubangnya menghadap ke Bumi, angin itu bisa bertiup ke arah kita.

Ketika partikel bermuatan dari Matahari menabrak atmosfer Bumi, mereka disalurkan di sepanjang garis medan magnet Bumi ke kutub, di mana mereka menghujani atmosfer bagian atas dan berinteraksi dengan molekul di dalamnya. Interaksi ini mengionisasi molekul dan membuatnya bersinar, yang disebut aurora.

Menurut prakiraan aurora Space Weather, 14 dan 15 Maret memiliki tingkat maksimum Kp 6 dan Kp 5 masing-masing pada indeks aktivitas geomagnetik sepuluh titik Kp. Ini berarti kemungkinan besar aurora cerah dan dinamis dengan kemungkinan aurora korona, jadi ini saat yang tepat untuk mengejar cahaya di langit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Indeks Kp menggambarkan gangguan medan magnet bumi yang disebabkan oleh angin matahari. Semakin cepat angin matahari bertiup, semakin besar turbulensinya. Indeks berkisar dari 0, untuk aktivitas rendah, hingga 9, yang berarti bahwa badai geomagnetik yang intens sedang berlangsung.

Kp 5 menunjukkan badai kecil, dengan tampilan aurora cerah, konstan dan berwarna-warni, muncul warna merah dan ungu. Sementara Kp 6 menunjukkan badai sedang, dengan tampilan aurora yang cerah, dinamis, dan berwarna-warni.

Jika sepertinya Matahari sedikit lebih aktif akhir-akhir ini, itu karena memang saatnya. Bintang kita melewati siklus aktivitas 11 tahun, yang menandai puncak dan palung dan dikenal sebagai maksimum matahari dan minimum matahari. Solar minimum, ketika medan magnet Matahari berada pada titik terlemahnya, terjadi ketika kutub magnet Matahari berpindah tempat. Solar minimum terbaru terjadi pada Desember 2019.

Itu berarti kita saat ini meningkat menuju maksimum matahari, ketika medan magnet matahari berada pada titik terkuatnya. Karena medan magnet Matahari mengontrol aktivitasnya, ini berarti kita akan melihat peningkatan pada bintik matahari, jilatan api matahari, dan CME. Bintik matahari adalah daerah sementara dari medan magnet kuat yang terbentuk ketika medan magnet matahari kusut.

Maksimum matahari akan terjadi sekitar Juli 2025. Sulit untuk memprediksi seberapa aktif siklus tertentu, tetapi ada bukti yang menunjukkan bahwa kita mungkin memasuki siklus terkuat yang tercatat hingga saat ini.

Badai matahari yang lebih kuat dapat menyebabkan masalah yang lebih signifikan, jadi semoga bintang kita akan menjaga agar badai tetap rendah.

Baca:
Matahari Buatan Cina yang Melebihi Panas Inti Matahari

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

7 hari lalu

Ilustrasi Selamatkan Dunia dari Sampah Plastik. shutterstock.com
8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

11 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

21 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

22 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.


Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

22 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

Gerhana matahari total 8 April akan membuat ledakan-ledakan di matahari terlihat.


Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

22 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.


Pemahaman ENSO, IOD, dan Hujan Ekstrem di Indonesia Dinilai Masih Sangat Terbatas

24 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos hujan dan banjir di Jalan Majapahit, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 14 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Pantura, Jawa Tengah bagian tengah dan selatan masih berpotensi dilanda cuaca ekstrem hujan dengan intensitas sedang sampai lebat disertai kilat sekaligus petir akan terjadi hingga Rabu mendatang dan memperingatkan kepada masyarakat agar tetap waspada saat beraktivitas di luar ruangan. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Pemahaman ENSO, IOD, dan Hujan Ekstrem di Indonesia Dinilai Masih Sangat Terbatas

Kemungkinan besar hujan ekstrem semakin ekstrem di masa depan termasuk di Indonesia.


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

25 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

31 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.


Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

39 hari lalu

Ilustrasi anak-anak menunggu berbuka puasa di Jakarta, Selasa 14 April 2020. TEMPO/Subekti.
Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

Umat Islam yang tinggal di negara-negara belahan bumi bagian utara harus berpuasa relatif lebih lama daripada bumi bagian selatan.