Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ITB Bikin Sabun Pembersih Najis, Harga Mulai dari Rp 25 Ribu

image-gnews
Sabun tanah anti najis buatan Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Rumah Inovasi Natura. (Dok.ITB
Sabun tanah anti najis buatan Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Rumah Inovasi Natura. (Dok.ITB
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Rumah Inovasi Natura membuat produk sabun tanah pembersih najis. “Sabun ini dapat berperan sebagai pengganti tanah dalam menyucikan tubuh dari kategori najis yang paling berat,” kata Heni Rachmawati, inisiator sekaligus Kepala Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi ITB kepada Tempo, Selasa, 5 April 2022.

Cara pemakaiannya, sabun tanah itu digunakan untuk mencuci bagian tubuh yang terkena najis sebanyak sekali. Kemudian enam kali pencucian selanjutnya menggunakan air. Sementara ini sabun yang dibuat dalam bentuk cairan, nantinya direncanakan dalam bentuk sabun batang.

Menurut Heni, komposisi utama sabun mengandung clay kaolin sebanyak 20 persen. Bahan itu merupakan kelompok mineral dalam tanah liat dengan tampilan berupa serbuk putih, ringan, dan cenderung tidak berbau. Kemudian ada kandungan vitamin E dalam bentuk nanoemulsi.

Hasil aplikasi teknologi nano itu untuk meningkatkan fungsi dan efektivitas vitamin E dalam sabun. “Sesuai tujuannya yaitu membantu menyehatkan dan melembutkan kulit,” kata Heni. Bentuk nano vitamin E juga memudahkan proses pencampuran vitamin E yang berupa minyak ke dalam sabun yang berbasis air.

Fungsi sabun itu selain membersihkan kotoran secara umum juga zat-zat najis. Kekhususan fungsi itu karena ada kandungan unsur tanah yaitu kaolin yang menjadi komponen utama sehingga memenuhi fatwa sebagai penyuci dari najis. Keunggulan kedua, kata Heni, yaitu kandungan vitamin E dalam bentuk nano bisa bercampur secara sempurna dan stabil dalam jangka waktu lama ke dalam produk sabun cair yang dikembangkan.

Nano vitamin E itu menjadi ciri khas produk hasil Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi ITB. “Sabun penyuci najis ini juga telah tersertifikasi halal,” katanya. Adapun pengguna sabun anti najis itu seperti kalangan yang pekerjaannya berinteraksi dengan binatang di rumah sakit hewan, perawatan hewan piaraan, rumah pemotongan hewan, restoran, pasar, supermarket, pelatihan hewan, dan lain sebagainya.

Dengan sabun itu, pengguna tidak perlu repot dan khawatir memperoleh pasir atau tanah untuk menyucikan diri apabila terkontaminasi atau bersentuhan dengan benda-benda yang bersifat najis seperti dari anjing dan babi. Latar belakang riset sabun itu agar umat Islam lebih mudah menyucikan diri ketika terkena najis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Heni, riset sabun pembersih najis dimulai sejak pertengahan 2021 di Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi ITB. Izin edar mereka peroleh pada akhir 2021. “Telah diproduksi dalam skala besar untuk komersialisasi pada awal 2022,” ujarnya.

Sabun yang dinamakan Natura itu dijual seharga Rp 25 ribu untuk ukuran 100 mililiter, dan Rp 120 ribu untuk volume 0,5 liter. Penjualannya lewat Koperasi Keluarga Pegawai ITB, apotek, juga toko daring.

Baca juga:

6 Dosen ITB Bersaing dalam Pemilihan Rektor Itera

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tempat Sampah Kampus di Bandung Jadi Lokasi Riset Dosen dan Mahasiswa

1 hari lalu

Ilustrasi tong sampah. Sumber: TurboSquid
Tempat Sampah Kampus di Bandung Jadi Lokasi Riset Dosen dan Mahasiswa

Sejumlah kampus twlah memanfaatkan tempat sampah sebagai lokasi riset.


Mengapa Ganesha Terpilih sebagai Logo ITB?

2 hari lalu

Logo ITB
Mengapa Ganesha Terpilih sebagai Logo ITB?

Cerita terkait lambang atau logo ITB dikisahkan oleh AD Pirous dalam buku Aura Biru - Catatan Para Pelaku Sejarah ITB. Mengapa Ganesha yang dipilih?


Perbaiki Kualitas Udara, DKI Intensifkan Siram Jalan dan Semprot Air Meski Pernah Dikritik

3 hari lalu

Personel gabungan Pemprov DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya melakukan penyiraman sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan MH Thamrin, hingga Patung Pemuda Membangun Senayan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu 23 Agustus 2023. Penyiraman ini menggunakan kendaraan water canon dari Brimob. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbaiki Kualitas Udara, DKI Intensifkan Siram Jalan dan Semprot Air Meski Pernah Dikritik

DKI laporkan sudah lakukan siram jalan di 249 lokasi dengan melibatkan 243 unit mobil dan 976 personel untuk usahanya perbaiki kualitas udara.


ITB Full Team Atasi Kebakaran Sampah di TPA Sarimukti Bandung

4 hari lalu

Foto udara TPA Sarimukti yang terbakar di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu, 23 Agustus 2023. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat menyatakan kobaran api di TPA Sarimukti belum padam hingga 18 September 2023. Kebakaran itu bermula sejak 19 Agustus 2023 diduga akibat puntung rokok. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ITB Full Team Atasi Kebakaran Sampah di TPA Sarimukti Bandung

Institut Teknologi Bandung turun tangan ikut mengatasi kebakaran TPA sampah Bandung Raya di Desa Sarimukti,


Hasil Riset ITB Paling Banyak Digunakan Industri, Topiknya dari Makanan Sampai Mitigasi Bencana

8 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB. Instagram
Hasil Riset ITB Paling Banyak Digunakan Industri, Topiknya dari Makanan Sampai Mitigasi Bencana

ITB dalam penilaian industry income oleh Times Higher Education 2023 meraih skor 88,8.


Nipah Ancam Kerala India, Virus Mematikan Ini Muncul di Malaysia pada 1999

13 hari lalu

Staf memasang tanda bertuliskan
Nipah Ancam Kerala India, Virus Mematikan Ini Muncul di Malaysia pada 1999

Negara bagian Kerala di India selatan menutup sekolah, kantor dan transportasi umum untuk mengendalikan penyebaran virus Nipah.


Antusiasme Massa Kampus Meriahkan ITB Showcase

13 hari lalu

Penampilan dari Bandsat memeriahkan panggung ITB Showcase 2023 di depan Gedung Rektorat ITB Kampus Jatinangor (dokumentasi pribadi)
Antusiasme Massa Kampus Meriahkan ITB Showcase

ITB Showcase 2023 berhasil diselenggarakan dengan semangat membara dari mahasiswa baru dan pengunjung.


Kerjasama dengan Korea Selatan, ITB Kembangkan Riset Teknologi Baterai Kendaraan Listrik

18 hari lalu

ITB dan KIGAM melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk tujuh bidang kerjasama terkait penelitian dan sumber daya. Dok. ITB
Kerjasama dengan Korea Selatan, ITB Kembangkan Riset Teknologi Baterai Kendaraan Listrik

ITB dan KIGAM melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk tujuh bidang kerjasama terkait penelitian dan sumber daya.


OSKM ITB 2023: Memulai Langkah Penuh Warna Menuju Masyarakat Madani

21 hari lalu

Performance Warna-Warni pada Closing Ceremony OSKM ITB 2023
OSKM ITB 2023: Memulai Langkah Penuh Warna Menuju Masyarakat Madani

Berbagai rangkaian kegiatan telah dilalui oleh mahasiswa baru selama keberlangsunganOSKM ITB 2023, terhitung sejak tanggal 16 hingga 19 Agustus 2023


Cerita Mahasiswa Bidikmisi ITB Sabet Juara Pagelaran Ilmiah Nasional, Teliti Celah PLTB

21 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB. Instagram
Cerita Mahasiswa Bidikmisi ITB Sabet Juara Pagelaran Ilmiah Nasional, Teliti Celah PLTB

Esai yang dibuat Abdul Kholik dari ITB masuk dalam 15 esai terbaik dari 122 naskah yang masuk berasal dari sekitar 55 perguruan tinggi.