TEMPO.CO, Paris -Hari ini pada di tahun 1795 Prancis mengadopsi meter sebagai satuan panjang. Langkah ini tak terlepas dari peristiwa besar, yakni Revolusi Prancis.
Setelah munculnya Revolusi Prancis pada tahun 1789, menimbulkan banyak gagasan-gagasan baru yang merdeka. Salah satunya adalah menggantikan banyak fitur-fitur dari rezim lalu. Termasuk lah satuan ukuran tradisional.
Lebih lagi Revolusi Prancis memberikan peluang lebar untuk mengejar ide. Terutama menggantikan ribuan satuan tradisional yang membingungkan dengan sistem rasional berdasarkan kelipatan 10.
Jauh sebelum itu di tahun 1668, seorang pendeta Inggris bernama John Wilkins mengusulkan sistem yang terkoordinasi dari satuan ukuran untuk panjang, luas, volume, dan massa untuk digunakan oleh para filsuf.
Melansir dari United State Metric Association, satuan panjangnya, “standart”, yang diukur melalui pandang bandul yang dimiliki setengah ketukan satu ketuk. Dua tahun kemudian, seorang vikaris Gereja St. Paul di Lyons, Perancis mengusulkan satuan panjang berdasarkan satu menit busur lingkaran besar bumi.
Dia adalah Gabriel Mouton yang juga mengusulkan cara yang terkoordinasi untuk penamaan kelipatan desimal dan sub kelipatan dari satuan panjang. Sayangnya, satuan ini diusulkan pada waktu yang tidak tepat baik secara politik dan teknologi.
Berikutnya: Baru pada tahun 1791, Majelis Nasional Prancis...