Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

170 Tahun Kebun Raya Cibodas: Butuh Dukungan Kolaborasi Riset

image-gnews
Bunga bangkai, yang dalam bahasa Latin disebut Amorphophallus titanium (Becc.) Becc., mekar sempurna di Kebun Raya Cibodas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berada di Desa Cimacan, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Rabu, 13 Oktober 2021. Kredit; ANTARA/HO-BRIN
Bunga bangkai, yang dalam bahasa Latin disebut Amorphophallus titanium (Becc.) Becc., mekar sempurna di Kebun Raya Cibodas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berada di Desa Cimacan, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Rabu, 13 Oktober 2021. Kredit; ANTARA/HO-BRIN
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kebun Raya Cibodas tepat berumur 170 tahun pada hari ini, Senin 11 April 2022. Lembaga konservasi tumbuhan ex-situ yang berlokasi di Jawa Barat ini termasuk yang mempunyai tugas konservasi dan penyelamatan biodiversitas tumbuhan Indonesia namun tak mendapat dukungan menadai.

Kepala Organisasi Riset Ilmu Hayati dan Lingkungan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Iman Hidayat, menilai Kebun Raya Cibodas masih lemah dalam hal kerja sama riset dan inovasi. Kebun Raya juga belum didukung dengan fasilitas riset yang memadai sesuai dengan perkembangan teknologi di bidang konservasi tumbuhan saat ini.

“Kebun raya tidak banyak periset, jadi butuh kerja sama perguruan tinggi, misalnya,” kata Iman dalam webinar 170 tahun Kebun Raya Cibodas, Senin.

Dia berharap dengan kolaborasi bisa saling mengisi kekurangan dan saling belajar. Sedangkan kerja sama yang sudah terjalin dimintanya terus ditingkatkan sembari Kebun Raya membangun jejaring baru dalam kolaborasi riset dan inovasi di bidang konservasi tumbuhan dengan multi stakeholder.

Imam menghubungkan pentingnya pengembangan riset konservasi tumbuhan dengan kewaspadaan akan adanya krisis pangan. "Ancaman krisis pangan sudah terlihat, harga pangan naik,” kata dia sambil membandingkan dengan krisis kesehatan karena pandemi Covid-19, "Periset dan peneliti menjadi garda terdepan kalau negara ada masalah."

Kepala Kantor Kebun Raya Cibodas, Fitri Kurniawati, mengatakan, BRIN telah menyiapkan berbagai skema untuk memfasilitasi aktivitas riset dan inovasi, kerja sama, serta pengembangan kapasitas di Kebun Raya Cibodas. Dia menyebut contoh skema open platform fasilitas riset, berbagai skema pendanaan riset, maupun skema pusat kolaborasi riset.

Peluang tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para stakeholder, khususnya perguruan tinggi. “Kerja sama di Cibodas masih sedikit sekali,” kata Fitri mengakui.

Benih mawar varietas unggul hasil inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang diserahkan pada Kebun Raya Cibodas. Foto: Antaranews | Kementerian Pertanian

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari sedikit itu, riset yang sudah dilakukan diantaranya tentang tanaman eksotik invasive serta biomassa hutan dan perannya dalam regulasi iklim, terutama pohon yang berukuran besar. Kegiatan lainnya yaitu konservasi tumbuhan berpotensi ekonomi dan budaya serta domestikasi tumbuhan koleksi Kebun Raya Cibodas.

Webinar memperlihatkan contoh kegiatan domestikasi itu yang dilakukan terhadap tumbuhan jenis Raspberry liar. Menurut penelitinya, Muhammad Imam Surya, sebanyak 13 dari 25 jenis Raspberry liar di Indonesia telah dikonservasi di Kebun Raya Cibodas.

Ilustrasi Raspberry. Pixabay.com

Diharapkan, dengan pengalamannya yang panjang, Kebun Raya Cibodas dapat berperan secara aktif di tingkat nasional dan global dalam bidang konservasi tumbuhan secara ex-situ dan in-situ. Salah satunya dengan meningkatkan jumlah populasi spesies tumbuhan yang terancam punah.

Baca juga:
Para Mantan Kepala Kritik Atraksi Glow di Kebun Raya Bogor

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 jam lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

1 hari lalu

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.


Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

1 hari lalu

Ahli Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, dikukuhkan sebagai profesor riset bidang kepakaran iklim dan cuaca ekstrem, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

1 hari lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.


Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

2 hari lalu

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Kholik saat jeda istirahat rekapitulasi suara nasional dan luar negeri di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, 1 Maret 2024 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

KPU berjanji mengevaluasi dan memperbaiki Sirekap untuk Pilkada 2024 sesuai dengan putusan MK.


Ini Temuan Peneliti BRIN soal Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara

2 hari lalu

Pengunjung mengunjungi lokasi titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa, 30 Mei 2023. Lokasi titik nol IKN Nusantara itu setiap harinya ramai oleh pengunjung dari berbagai instansi serta organisasi dan kelompok masyarakat yang melakukan kunjungan dan melaksanakan kegiatan di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Ini Temuan Peneliti BRIN soal Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara

Peneliti BRIN menjelaskan hasil penelitian awal potensi sesar aktif yang berada di sekitar Ibu Kota Nusantara.


Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

2 hari lalu

Peneliti mengoperasikan penggunaan kendaraan listrik Micro Electric Vehicle-Teleoperated Driving System (MEVi) di BRIN, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 16 Februari 2022. Mobil ini memungkinkan pengguna mengoperasikannya dari jarak jauh. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.


10 Tempat Wisata Instagramable di Cianjur, Ada Pantai hingga Taman Cantik

2 hari lalu

Taman Bunga Nusantara di Desa Kawungluwuk, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, 16 November 2013. Dok.TEMPO/Sudaryono
10 Tempat Wisata Instagramable di Cianjur, Ada Pantai hingga Taman Cantik

Berikut ini beberapa tempat wisata instagramable di Cianjur yang bisa Anda kunjungi. Ada waduk hingga Taman Bunga Nusantara.


Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

3 hari lalu

Suasana Gang 8, Jalan Nusa Indah IV, RT8/RW4 Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 22 April 2024. Tersedia 32 item pencegah krisis planet di lokasi ini, mulai dari kolam gizi warga, tanaman produktif hingga akuaponik. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.