5. Berapa lama kenaikan harga ini akan bertahan?
Tidak ada yang bisa memastikannya karena bergantung banyak hal, dari apa yang terjadi di Ukraina sampai apa yang negara lain lakukan. Ukraina sendiri diperkirakan akan memproduksi minyak bunga matahari 40 persen lebih sedikit pada tahun ini, dan itu pun masih harus melihat berapa banyak yang bisa diekspor.
6. Apakah minyak goreng dari minyak bunga matahari yang paling sehat?
Lemak tak jenuh (monounsaturated atau polyunsaturated fats) diyakini lebih baik untuk kesehatan daripada lemak yang jenuh (saturated fats). Dibandingkan minyak nabati lain yang diproduksi di dunia, minyak lobak lebih rendah kandungan lemak jenuhnya daripada minyak bunga matahari. Kandungan dalam minyak kedelai sedikit lebih tinggi dan minyak sawit yang paling tinggi. Meski begitu, minyak nabati adalah campuran kimia yang kompleks dan sulit untuk mengukur efek kesehatannya secara langsung.
7. Untuk menggoreng, benarkah minyak bunga matahari yang paling baik?
Minyak bunga matahari bisa dipanaskan ke suhu yang lebih tinggi hingga ke titik di mana dia mulai berasap daripada jenis minyak goreng lainnya. Namun, minyak bunga matahari juga kaya kandungan lemak tak jenuh (polyunsaturated) yang akan terturai menjadi senyawa seperti aldehida ketika dipanaskan. Senyawa itu memiliki rasa dan aroma yang buruk, dan berbahaya untuk kesehatan.
8. Jadi, minyak goreng manakah yang terbaik?
Sementara cita rasanya bervariasi, lemak-lemak jenuh lebih tahan ketika dipanaskan. Minyak lobak dan zaitun memiliki kandungan tinggi lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated) seperti asam oleik. Rekayasa genetik dan persilangan konvensional juga telah digunakan untuk menciptakan minyak dari bunga matahari, kedelai dan safflower yang kaya asam oleik. Dengan asam oleik, minyak goreng lebih bisa digunakan berulang kali.
9. Bagaimana perbandingannya untuk ramah lingkungan?
Menurut studi yang dibuat Alcock, rata-rata, setara 2,9 kilogram karbon dioksida diemisikan per kilogram produksi minyak bunga matahari. Untuk minyak lobak, 2,5 kilogram, minyak sawit 3,7 kilogram dan minyak kedelai 4,3 kilogram. Faktor utama yang menentukan tingkat emisi karbon adalah di mana lokasi perkebunannya. "Kedelai dan sawit kerap ditanam di lahan di mana hutan hujan dikorbankan," katanya.
Baca juga:
Teknik Anti Aging Ini Ditemukan Memudakan Sel Kulit 30 Tahun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.