Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tag Gadis Idola di TikTok Beredar di Facebook, Awas Scamming untuk Monetisasi

Siluet pengguna ponsel terlihat di samping layar proyeksi logo Facebook dalam ilustrasi gambar yang diambil 28 Maret 2018. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]
Siluet pengguna ponsel terlihat di samping layar proyeksi logo Facebook dalam ilustrasi gambar yang diambil 28 Maret 2018. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Modus scamming untuk pencurian kredensial dan upaya monetisasi teramati menjadi lebih maju dan terkoordinasi. Alfons Tanujaya dari Vaksincom mengungkap ini dengan menyodorkan satu contoh kasus yang diamatinya masih aktif mencari para korban baru di Facebook, terutama pada akhir pekan: penandaan (tagging) konten porno dengan narasi 'gadis idola di TikTok'.

Lewat keterangan yang dibagikannya, Selasa 24 Mei 2022, dia menyebut scammer sudah setara dengan modus ransomware. Memang tidak sampai menerapkan metode RaaS Ransomware as a Services di mana ada pembagian tugas yang jelas antara pembuat dan penyebar ransomware, tapi kemajuan ada pada coding situs porno pencuri kredensial yang dipersiapkan relatif sama dan hanya alamat situsnya yang berubah-ubah.

"Alamat situs yang berbeda ini terjadi karena dilakukan oleh penyebar scam yang berbeda namun tetap menggunakan kode scam yang sama," tutur Alfons.

Jika situs di-klik akan mengantar pengaksesnya ke situs web yang telah dipersiapkan untuk menampilkan klip porno diikuti dengan permintaan verifikasi untuk memasukkan kredensial Facebook, dengan alasan akan menonton konten dewasa. Padahal permintaan kredensial tersebut adalah usaha untuk mendapatkan kredensial akun Facebook dari korbannya.

"Jika dimasukkan, kredensial tersebut akan langsung digunakan untuk melakukan tag pada teman Facebook-nya," katanya memperingatkan.

Uniknya, Alfons menambahkan, tag pada teman tidak melalui posting di wall korban. Namun, teman-temannya akan mendapatkan pemberitahuan tag tersebut. "Kemungkinan besar hal ini dilakukan supaya korbannya tidak menyadari telah melakukan sharing tag konten porno pada teman-teman Facebook-nya dan supaya konten ini sulit dihapus dan bisa bertahan lama."

Alfons dan Vaksincom meyakini modus ini lebih jauh dari sekadar membuat malu korbannya melakukan tagging konten porno sehingga harus meminta maaf dan melakukan klarifikasi bahwa bukan dia yang membagikan konten tersebut. Tapi, ini adalah modus monetisasi, dan konten 'gadis idola di TikTok' atau konten dewasa hanyalah satu pilihan bagi scammer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berjalan secara otomatis pada situs yang telah dipersiapkan, menurut Alfons, pilihan monetisasi disebut sangat beragam sehingga scammer tinggal berfokus pada aksi mencari korban sebanyak mungkin. Selain mendapatkan keuntungan finansial dari referral ke situs porno, pelaku bisa melakukan modus serupa untuk mendapatkan keuntungan dari referral instalasi aplikasi di playstore.

Motif lainnya adalah mengelabui korbannya untuk mengklik permainan atau game yang hanya akan menguras pulsa. Bisa juga mengelabui korban untuk melakukan sambungan telepon ke nomor premium luar negeri.

Yang diamati Vaksincom, usaha monetisasi nomor premium luar negeri dilakukan dengan memberi iming-iming korban seakan ia telah mendapatkan undian iPhone gratis dan tinggal menghubungi penyedia undian. Namun, jika nomor penyelenggara ini dihubungi, ia akan terhubung dengan nomor di luar negeri yang ketika ditelusuri lebih jauh ternyata merupakan nomor Premium Call.

Secara keseluruhan, penyedia jasa antivirus, keamanan dan pemulihan data itu mencatat, vendor yang bersedia membayar pay per click dari iklan atau keuntungan lain yang didapatkan dari aktivitas ini akan berbagi hasil dari aksi scamming ini. "Semuanya sudah dipersiapkan dan akan berjalan secara otomatis berdasarkan region dan vendor yang ingin mengiklan."

Modus ini mengingatkan kepada keresahan para pengguna Facebook setahun lalu akan modus phising, juga dengan penandaan konten dewasa. Bedanya, tag atau mention didapatkan dari orang yang tidak dikenal pada kolom komentar unggahan. Saat itu Facebook menyebut mass-tagging terjadi secara acak, dan telah menghapus halaman-halaman yang terlibat dalam upaya kejahatan pencurian data pribadi itu serta memblokir tautan yang mencurigakan di platform.

Baca juga:
BOE Terancam Hilang Kontrak Panel iPhone 14 dan Pembatalan Produksi Tahun Ini

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Meta Ancam Blokir Berita, RUU Perlindungan Jurnalisme di California Jalan Terus

1 hari lalu

Ilustrasi logo Meta. (REUTERS/DADO RUVIC)
Meta Ancam Blokir Berita, RUU Perlindungan Jurnalisme di California Jalan Terus

DPR Negara Bagian California meloloskan RUU yang ditentang Meta itu ke Senat dalam voting 46:6 yang dilakukan Kamis, 1 Juni 2023.


Membangun Hubungan Sehat Anak dan Media Sosial

1 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com
Membangun Hubungan Sehat Anak dan Media Sosial

Di era digital ini anak-anak sebagai digital native rentan terhadap hubungan tak sehat dengan media sosial.


Ada Ancaman Ransomware, Bagaimana Cara Perbankan Jaga Sistem Keamanan?

2 hari lalu

Ilustrasi kejahatan siber. (Antara/Pixabay)
Ada Ancaman Ransomware, Bagaimana Cara Perbankan Jaga Sistem Keamanan?

Ini cara bank jaga keamanan data nasabah dari ancaman serangan digital.


Kerap Jadi Sasaran Hacker, Pelaku Industri Perbankan Wajib Kuasai Penanganan Ransomware

3 hari lalu

Ilustrasi kejahatan siber. (Antara/Pixabay)
Kerap Jadi Sasaran Hacker, Pelaku Industri Perbankan Wajib Kuasai Penanganan Ransomware

BRI (Persero) Tbk menerapkan beberapa langkah untuk menjaga keamanan sistem agar data konsumen tetap aman dari ransomware.


IBM Bicara Edukasi Serangan Siber, AI, dan Kasus BSI

6 hari lalu

Logo IBM. Kredit: IBM
IBM Bicara Edukasi Serangan Siber, AI, dan Kasus BSI

IBM Sebut kecerdasan buatan atau AI kunci hadapi peretasan seperti yang dialami BSI


Pesan BSI ke Nasabah soal Data Bocor yang Munculkan Risiko Serangan Phising

7 hari lalu

Direktur Sales & Distribution Bank Syariah Indonesia (BSI), Anton Sukarna saat diwawancarai Tempo di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, Kamis, 25 Mei 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pesan BSI ke Nasabah soal Data Bocor yang Munculkan Risiko Serangan Phising

Direktur Penjualan dan Distribusi BSI Anton Sukarna tak menampik bahwa data yang bocor bisa memunculkan potensi serangan phising dan scamming terhadap nasabahnya.


LockBit Bocorkan Data Nasabah di Dark Web, BSI: Itu Bukan Data Sensitif

7 hari lalu

Direktur Sales & Distribution Bank Syariah Indonesia (BSI), Anton Sukarna saat diwawancarai Tempo di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, Kamis, 25 Mei 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
LockBit Bocorkan Data Nasabah di Dark Web, BSI: Itu Bukan Data Sensitif

Direktur Penjualan dan Distribusi BSI Anton Sukarna buka suara soal kelompok hacker LockBit yang membocorkan data nasabah BSI di dark web.


Chat Negosiasi dengan LockBit Diduga Bocor, Ini Kata BSI

7 hari lalu

Direktur Sales & Distribution Bank Syariah Indonesia (BSI), Anton Sukarna saat diwawancarai Tempo di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, Kamis, 25 Mei 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Chat Negosiasi dengan LockBit Diduga Bocor, Ini Kata BSI

Bagaimana tanggapan BSI soal dugaan chat negosiasi dengan LockBit bocor?


Begini Langkah BSI saat Sistem IT Bank Terkena Serangan Siber

8 hari lalu

Direktur Sales & Distribution Bank Syariah Indonesia (BSI), Anton Sukarna saat diwawancarai Tempo di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, Kamis, 25 Mei 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Begini Langkah BSI saat Sistem IT Bank Terkena Serangan Siber

BSI masih menunggu konfirmasi dari hasil investigasi digital forensik mengenai gangguan yang dialami apakah serangan siber atau bukan.


Kronologi BFI Finance Kena Serangan Siber hingga Pemulihan Layanan Nasabah

8 hari lalu

Direktur Keuangan dan Corporate Secretary BFI Finance  Sudjono, Direktur Bisnis BFI Finance Sutadi, Founder dan CEO Pinjam Modal Herman Handoko, dalam acara media luncheon di Senayan City, Jakarta, Selasa, 6 September 2022. TEMPO/Martha Warta Silaban
Kronologi BFI Finance Kena Serangan Siber hingga Pemulihan Layanan Nasabah

Direktur BFI Finance Indonesia, Sudjono menegaskan tidak ada kebocoran data nasabah dalam serangan siber tersebut.