PPDB Zonasi: Siswa Susah Dapat Sekolah, Eks Lokalisasi Dolly Diusulkan Jadi SMP

Reporter

Editor

Devy Ernis

Sejumlah pekerja seks komersial (PSK) mengisi lembar wawancara saat mengurus pencairan dana kompensasi penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak di Sawahan, Surabaya, 24 Juli 2014. TEMPO/Fully Syafi
Sejumlah pekerja seks komersial (PSK) mengisi lembar wawancara saat mengurus pencairan dana kompensasi penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak di Sawahan, Surabaya, 24 Juli 2014. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat dan sejumlah pimpinan Muhammadiyah dan NU Surabaya menginginkan agar salah satu gedung bekas lokalisasi Dolly dijadikan gedung Sekolah Menengaj Pertama Negeri. Seorang warga Sawahan, Surabaya, Setyo Nugroho sempat menyampaikan permintaan tersebut kepada Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya Arif Fathoni saat menghadiri kegiatan konsolidasi Pimpinan Kecamatan Partai Golkar Sawahan di Jalan Banyuurip Surabaya, Ahad, 29 Mei 2022.

Dia mengatakan usulan untuk membuat gedung SMP agar siswa yang tinggal di sekitar lokasi tersebut bisa tetap sekolah. Musababnya, Setyo mengatakan siswa di lingkungan eks lokalisasi sulit mendapat sekolah lantaran kebijakan sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Dengan sistem zonasi PPDB, calon peserta didik mendaftar ke sekolah terdekat berdasarkan domisili. "Ini agar warga sekitar tidak terdampak kebijakan zonasi saat PPDB," kata Setyo.

Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya Arif Fathoni mengatakan, pihaknya sudah menyuarakan perlunya kebijakan khusus bagi kelurahan yang tidak ada SMP Negeri, baik di Kelurahan Putat Jaya, Medokan Ayu maupun Benowo.

Hal itu, kata dia, perlu dilakukan agar warga sekitar bisa tetap bersekolah di sekolah Negeri. Dia berharap ada kebijakan khusus dari wali kota terkait dengan keinginan warga itu.

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya mendukung keinginan warga agar salah satu gedung bekas lokalisasi Dolly menjadi gedung sekolah.

"Menurut saya itu sangat bagus, sehingga gedung tersebut mempunyai nilai yang bermanfaat," kata Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya Hamri Al Jauhari.

Hal sama sebelumnya juga diutarakan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya Ahmad Muhibbin Zuhri. Secara prinsip, lanjut dia, pihaknya mendukung keinginan warga agar tersebut. "Secara prinsip kalau itu menjadi kebutuhan masyarakat ya kami setuju saja, kami dukung," kata Muhibbin.

Meski demikian, Muhibbin menekankan agar Pemerintah Kota Surabaya perlu melakukan penataan ulang di kawasan bekas lokalisasi Dolly. Penataan ulang tersebut, lanjut dia, dengan cara Pemkot Surabaya mengkaji ulang perencanaan pembangunan bekas lokalisasi Dolly yang sudah ada saat ini.

Baca juga: Pendaftaran PPDB SMA 2022 Segera Dibuka, Simak 3 Hal Baru yang Diterapkan








Pengamat Sebut Kurikulum Sekarang Lebih Simpel, Tak Perlu PPDB SD Bersyarat Calistung

3 jam lalu

Ilustrasi. TEMPO/Aditia Noviansyah
Pengamat Sebut Kurikulum Sekarang Lebih Simpel, Tak Perlu PPDB SD Bersyarat Calistung

Pengamat sebut Kurikulum Merdeka untuk SD kelas 1 lebih ditekankan kepada soft skill anak sehingga tak perlu lagi calistung untuk syarat masuk.


Dampak Dihapusnya Tes Calistung pada Guru dan Murid

4 jam lalu

Ilustrasi ibu mengajarkan anaknya membaca. shutterstock.com
Dampak Dihapusnya Tes Calistung pada Guru dan Murid

PB PGRI menyatakan kebijakan menghapus calistung saat PPDB SD perlu diimbangi kompetensi guru. Bagaimana dengan siswa?


Mengapa Nadiem Hapus Tes Calistung Masuk SD di PPDB? Ini Alasannya

2 hari lalu

Para siswa saat mengikuti pelatihan menulis di bawah bimbingan penulis buku Fayanna Ailisha Davianny di SDN Anyelir 1, Kota Depok, Selasa 25 Oktober 2022. Acara ini merupakan bagian dari perayaan Bulan Bahasa dan Sastra 2022 yang bertujuan untuk mengasah kemampuan literasi pada anak. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Mengapa Nadiem Hapus Tes Calistung Masuk SD di PPDB? Ini Alasannya

Nadiem meminta satuan pendidikan untuk menghilangkan tes baca, tulis, dan hitung (calistung) dari proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)


Polisi Tangkap 16 Pelajar SMP Depok dan 18 Siswa Jakarta Barat, Hendak Tawuran

21 hari lalu

Ilustrasi tawuran. Dok. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Polisi Tangkap 16 Pelajar SMP Depok dan 18 Siswa Jakarta Barat, Hendak Tawuran

Diduga hendak tawuran, Anggota Tim Patroli Perintis Presisi (3P) Polres Metro Depok menciduk 15 pelajar SMP


BPOM Eropa Gusar Amsterdam Pindahkan Lokalisasi Red Light District di Dekat Kantornya

23 hari lalu

Orang-orang berjalan melewati rumah bordil di Red Light District, Amsterdam, Belanda, Rabu, 3 April 2019. Tahap pertama aturan ini diberlakukan pada Senin malam dengan melarang tur keliling mulai pukul 7 malam. REUTERS
BPOM Eropa Gusar Amsterdam Pindahkan Lokalisasi Red Light District di Dekat Kantornya

Badan Obat-Obatan Eropa atau EMA tidak senang dengan rencana Kota Amsterdam memindahkan Red Light District.


Ini Arti Warna Seragam SD-SMP-SMA yang Perlu Anda Ketahui

35 hari lalu

Warga membeli seragam sekolah di Pasar Jatinegara, Jakarta, Ahad, 29 Agustus 2021. Permintaan seragam sekolah meningkat menjelang pelaksanaan sekolah tatap muka di Jakarta yang akan dimulai Senin esok, 30 Agustus 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Ini Arti Warna Seragam SD-SMP-SMA yang Perlu Anda Ketahui

Penggunaan seragam bagi seluruh sekolah tersebut bertujuan agar tumbuhnya rasa persamaan yang mencerminkan sila ketiga Pancasila.


Heru Budi Bagi-bagi Tablet Penambah Darah ke Siswi SMP dan SMA untuk Cegah Stunting

48 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menghadiri acara Gerakan Aksi Bergizi SMP Negeri 51 Jakarta, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Jumat, 10 Februari 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Bagi-bagi Tablet Penambah Darah ke Siswi SMP dan SMA untuk Cegah Stunting

Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono membagikan tablet penambah darah yang diberikan kepada para siswi SMP dan SMA untuk cegah stunting.


Bukan Sekadar Biar Pintar, Ini 7 Alasan Kenapa Sekolah itu Penting

18 Januari 2023

Ilustrasi sekolah di Lebanon. Sumber: Reuters.
Bukan Sekadar Biar Pintar, Ini 7 Alasan Kenapa Sekolah itu Penting

Berikut alasan kenapa sekolah itu penting dari segi ilmu dan pembentukan karakter termasuk kecerdasan intelektual (IQ) serta emosional (EQ)


10 Bangunan Liar di Gunung Antang Kembali Dibongkar, Diganti 35 Pohon Mahoni

15 Januari 2023

Warga melihat proses penertiban bangunan lokalisasi liar di dekat rel kereta kawasan Gunung Antang, Matraman, Jakarta, Selasa, 30 Agustus 2022. TEMPO/ Febri Angga Palguna
10 Bangunan Liar di Gunung Antang Kembali Dibongkar, Diganti 35 Pohon Mahoni

Kawasan Gunung Antang yang sebelumnya dijadikan lokalisasi liar ini akan ditata menjadi area penghijauan dan urban farming.


35 Tahun Kepergian Gombloh, Penyanyi Lagu Kebyar-kebyar dan Kugadaikan Cintaku

10 Januari 2023

Wanggi Hoediyatno di pementasan monolog Panggil Aku Gombloh. Dok.Titimangsa Foundation
35 Tahun Kepergian Gombloh, Penyanyi Lagu Kebyar-kebyar dan Kugadaikan Cintaku

Gombloh, penyanyi legendaris meninggal 35 tahun lalu di Surabaya di usianya ke-37. Lagu karyanya Kebyar-kebyar dan Kugadaikan Cintaku sangat populer.