Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fungsi Drone Hermes 900 HFE Buatan Israel yang Dibeli Swiss

image-gnews
Drone HERMES 900 HFE buatan perusahaan Israel Elbit System dipersiapkan untuk digunakan dalam sistem pengintaian Swiss (ADS15) terlihat di pangkalan angkatan udara Swiss di Emmen, Swiss 8 September 2022. REUTERS/Arnd Wiegmann
Drone HERMES 900 HFE buatan perusahaan Israel Elbit System dipersiapkan untuk digunakan dalam sistem pengintaian Swiss (ADS15) terlihat di pangkalan angkatan udara Swiss di Emmen, Swiss 8 September 2022. REUTERS/Arnd Wiegmann
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Drone Hermes 900 HFE buatan Elbit System di Israel dipesan Swiss untuk sistem pengintaian. Drone itu sistem Armaments Dispatch 15 (ADS 15). Drone dilengkapi sensor yang berbeda bisa digunakan siang atau malam, dikutip dari swissinfoo.ch.

Drone dengan registrasi D-14 ini telah melakukan pengujian penerbangan dan otorisasi oleh Military Aviation Authority (MAA) untuk penerbangan pertamanya pada Rabu, 15 Juni 2022 lalu di Emmen, Swiss. 

Setelah penerbangan sekitar 70 menit Drone ADS 15 itu kembali ke Emmen. Selama penerbangan, drone mencapai kecepatan maksimum 180 kilometer perjam dan ketinggian maksimum 2.000 meter di atas laut.

Swiss memesan enam Drone Hermes 900 HFE. Dua drone akan disalurkan ke Angkatan Udara Swiss selama paruh kedua tahun 2022. Adapun empat drone sisanya akan menyusul pada akhir 2023. Pengadaan enam drone termasuk komponen darat, simulator dan logistik.

Fungsi sistem drone pengintai ADS 15

ADS 15  sistem pengintaian tak berawak dan tanpa bersenjata pengganti sistem drone 95 yang digunakan tentara Swiss hingga akhir 2019. Itu masih teknologi dari tahun 1980-an. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip situs web resmi Dewan Federal Swiss, perkiraan masa pakai ADS 15 ini sekitar 20 tahun. Difungsikan untuk situasi dan intelijen target, namun juga dilengkapi sensor yang berbeda jika diperlukan. Misalnya radar pencitraan untuk menghasilkan gambaran situasi di lapangan atau untuk pengintaian elektronik. Sistem ini bisa digunakan pada siang atau malam..

Drone ADS 15 berguna untuk pemantauan area yang luas, target pencarian, pengintaian, dan pengejaran. Drone juga digunakan untuk mendapat gambaran operasional dan perlindungan infrastruktur.

Seperti sistem ADS 95, drone ADS 15 diperuntukan untuk otoritas militer dan sipil seperti Staf Manajemen Cantonal, polisi dan badan penyelamat, serta penjaga perbatasan Swiss. Saat bertahan dari serangan militer, ADS 15 membantu mengelola dan mengendalikan aktivitas darat, khususnya untuk dukungan tembakan. 

Selain drone pengintai, hanya helikopter yang dilengkapi dengan sensor inframerah atau forward-looking infrared, FLIR yang cocok untuk pengintaian udara saat ini.

Baca: Swiss Beli Drone Pengintai Israel Hermes 900 HFE, Ini Spesifikasinya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

2 jam lalu

Para pengunjuk rasa berada di sebuah perkemahan tempat para mahasiswa melakukan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik antara Israel dan Hamas, di kampus Universitas Northwestern di Evanston, Illinois, AS, 25 April 2024. REUTERS/Nate Swanson
Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

Bentrokan baru antara polisi dan mahasiswa pro-Palestina yang menentang perang Israel di Gaza pecah pada Kamis, 25 April 2024.


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

15 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

16 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

17 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

18 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

20 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

21 jam lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

1 hari lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

1 hari lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel