Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Petir Menyambar Daratan?

image-gnews
Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com
Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Petir suatu fenomena kelistrikan udara di alam yang bermula dari proses terbentuknya muatan listrik positif dan negatif di dalam awan. Di alam tersebar muatan yang ketika terjadi tumbukan di atmosfer, semua berkumpul di awan. Muatan itu terbentuk dari proses benturan (kolisi), tangkapan (koalisensi), proses pendinginan. Muatan di awan akan mengalami pemisahan.

Kejadian pelepasan muatan negatif (elektron) dari awan ke Bumi atau
sebaliknya terjadi jika ada perbedaan potensial. Hal itu tersebab munculnya kuat medan listrik antara muatan awan dengan induksi di permukaan tanah. Sambaran petir akan merusak jika mengena daratan.

Baca juga: Info Cuaca BMKG: Hujan dan Petir di Jakarta, Surabaya dan 5 Wilayah Ini

Sambaran petir

Petir kilatan cahaya dengan suara gemuruh yang sering muncul menjelang atau saat hujan. Jika muatan yang terdapat di awan besar, medan listrik yang terjadi akan membesar. Ketika kuat medan ini melebihi kekuatan untuk menembus udara, maka terjadilah aliran muatan dari awan ke tanah. Peristiwa aliran ini disebut kilat atau petir.  Besarnya energi yang dihasilkan oleh satu sambaran petir mencapai 55 kilowatt perjam. 

Mengutip publikasi Identifikasi Potensi Kejadian Petir di Sulawesi Utara, sambaran petir bisa langsung atau tidak, itu berupa radiasi, konduksi atau induksi gelombang elektromagnetik.

Sambaran petir tak langsung juga merusak, karena gelombang elektromagnet yang menyebar. Itu rentaan merusak peralatan elektronik, industri, dan instalasi penting lainnya yang bahkan mencapai jarak dua kilometer dari sumber petir.

Mengutip publikasi Pola Penyebaran Petir di Wilayah Bali pada Bulan Basah Tahun 2009, akibat pemanasan permukaan tanah tersebab radiasi sinar matahari menyebabkan ketakstabilan lapisan udara dekat permukaan tanah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemanasan yang tak sama rata karena perbedaan sifat permukaan tanah akan berakibat gangguan. Itu mengakibatkan gerak udara ke atas dan  bawah. Peristiwa ini membuktikan adanya gerak arus udara ke atas atau updraft akibat ketakstabilan itu

Awan bergerak vertikal ke atas membawa butiran-butiran bermuatan dan
tumbuh melalui tangkapan. Proses itu terjadi dalam awan panas dari teori Bowen-Ludlam mengenai proses tumbukan (kolisi), tangkapan (koalisensi).  Jika sepasang butiran bertumbukan, beberapa interaksi akan terjadi seperti sepasang butiran mungkin melebur menjadi satu atau terpisah.

Selain tumbukan, ada pula proses pendinginan yang mengakibatkan berkumpulnya muatan di awan. Proses pendinginan itu kemudian dijelaskan dari teori Bergeron-Findeisen mengenai pembentukan muatan di awan dingin. 

Baca: Pakar: Musim Hujan Tiba, Waspadai Petir di Tengah Kota

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

2 jam lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.


Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

17 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.


Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

1 hari lalu

Ilustrasi cuaca di Jakarta. TEMPO/Yovita Amalia
Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.


Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

3 hari lalu

Ilustrasi hujan petir di Jakarta. Dok.TEMPO
Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.


Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

3 hari lalu

Jalan tol runtuh pada Rabu dini hari di Guangdong, Cina. Wang Ruiping/Xinhua
Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang


Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

4 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.


Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

6 hari lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

Prediksi cuaca dari BMKG menyebut Jabodetabek seluruhnya cerah berawan pada pagi ini, Kamis 30 April 2024.


UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

6 hari lalu

Hari pertama Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer - Seleksi Nasional Berbasis Tes di Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin 8 Mei 2023. Gelombang pertama UTBK-SNBT digelar 8-14 Mei 2023. (ANTARA/HO-Unpad)
UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.


Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

7 hari lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.


BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

7 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengamati alat pengukur durasi penyinaran matahari (Campbell Stokes) di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.