Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hujan Lebat dan Petir di Pekan Ketiga, Ini Penjelasan BMKG

image-gnews
Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - BMKG memprediksi potensi hujan dengan intensitas lebat-sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang masih akan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia hingga sepanjang pekan ini. Seluruhnya ada 24 provinsi yang mendapat peringatan dini untuk potensi itu sepanjang periode 15-21 Oktober 2022.

Wilayah provinsi itu mencakup seluruhnya yang ada di Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Di wilayah Kalimantan hanya di selatan dan tengah yang tidak termasuk dalam prediksi tersebut. Di Pulau Sulawesi, prediksi mencakup wilayah Selatan dan Tenggara. Maluku nihil dan Papua satu provinsi.

Baca juga: Hujan Harian di Jawa Barat, Banten dan Jakarta dari 4 Gunung Ini

Peringatan dini ini telah menyambung sejak prediksi 02-08 Oktober 2022, dan 09-15 Oktober 2022. Dikutip dari laman resminya, BMKG menjelaskan, potensi cuaca ekstrem bertahan karena kondisi atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup kompleks dan dinamis, dipengaruhi fenomena atmosfer global, regional ataupun lokal.

Untuk analisis dinamika atmosfer yang terkini, BMKG menunjuk adanya Siklon Tropis SONCA di sekitar Laut Cina Selatan sebelah timur Vietnam. Keberadaannya membentuk pola belokan dan perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian utara ekuator. 

Dampak tidak langsung adalah potensi hujan lebat-sedang yang disertai petir ataupun angin kencang di wilayah Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat. Juga potensi gelombang tinggi di wilayah perairan utara Indonesia.

Sementara itu, beberapa gelombang ekuatorial dipantau masih cukup aktif di wilayah Indonesia. Mereka mencakup fenomeda Gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, dan fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) yang masih dapat berkontribusi dalam meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Begitu juga dengan fenomena La Nina dari Samudera Pasifik. Sejak akhir Agustus lalu, saat mengumumkan kedatangan musim hujan yang lebih cepat, BMKG telah menyatakan prakiraannya bahwa La Nina baru akan benar-benar menghilang pada Desember nanti atau Januari tahun depan--bersamaan dengan puncak musim hujan di sebagian wilayah Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dan sebelum benar-benar menghilang, La Nina masih akan berkombinasi dengan Indian Ocean Dipole negatif akan berkontribusi pada meningkatnya curah hujan di Indonesia. Indian Ocean Dipole negatif, fenomena dengan pengaruh yang sama seperti La Nina tapi terjadi dari Samudera Hindia, diprakirakan juga hanya akan bertahan hingga November.

Baca juga: Studi Ini Sebut Air Hujan tak Bisa Diminum Lagi

Dalam pernyataan terbarunya, BMKG mengungkap istilah 'triple dip' untuk fenomena La Nina tersebut. Fenomena ini sudah dimulai pada pertengahan 2020 dan diprediksi akan tetap berlangsung hingga akhir tahun 2022 dan kemungkinan berlanjut hingga awal 2023. Triple Dip La Nina pernah terjadi sebelumnya dari 1973-1975 serta 1998-2001. 

"Triple Dip La Nina adalah fenomena unik. Masyarakat dan pemerintah pusat hingga daerah perlu mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, bandang, angin kencang, cuaca ekstrem, tanah longsor, dan lain sebagainya," tutur Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada Jumat, 14 Oktober 2022.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

48 menit lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.


BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

3 jam lalu

Ilustrasi gelombang panas. Sumber: Reuters / Pascal Rossignol / rt.com
BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas


BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

3 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.


Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

9 jam lalu

Kondisi Jalan Kp. Bulak Barat yang tergenang banjir setinggi 50 sentimeter selama seminggu hingga memutus akses warga dua kecamatan yakni Kecamatan Cipayung dan Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Senin 14 Maret 2022. TEMPO/ADE RIDWAN
Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).


Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

10 jam lalu

Ilustrasi hujan petir di Jakarta. Dok.TEMPO
Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.


Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

18 jam lalu

Arsip - Seorang penarik becak membasuh wajahnya dengan air di antara cengkeraman suhu panas di Dhaka, Bangladesh, 20 April 2024. (Xinhua)
Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.


Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

19 jam lalu

Pekerja industri kawasan pelabuhan menumpang truk trailer untuk dapat menembus banjir rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin, 20 Juni 2022. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.


Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan tol runtuh pada Rabu dini hari di Guangdong, Cina. Wang Ruiping/Xinhua
Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang


BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.


Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.