TEMPO.CO, Jakarta - General Motors telah sementara waktu stop mengiklankan diri di Twitter setelah CEO Tesla Elon Musk merampungkan akuisisi atas perusahaan aplikasi media sosial itu yang senilai US$44 miliar pada Kamis malam 27 Oktober 2022, waktu Amerika. GM mengatakan penghentian sementara untuk evaluasi, "arah dari platform media sosial itu" di bawah kendali Elon Musk.
Tetap, General Motors memastikan, mereka masih menggunakan jaringan Twitter untuk berinteraksi dengan para pelanggan. "Ini praktik bisnis yang normal, dengan sebuah perubahan signifikan dalam sebuah platform media, kami untuk sementara waktu paused iklan berbayar kami," kata juru bicara GM, Dan Flores.
GM belum lama ini mengumumkan meningkatkan investasinya untuk mobil listrik dan otonom menjadi US$35 miliar sampai 2025. CEO General Motors Mary Barra pada Juli lalu mengungkap keyakinannya kalau tingkat penjualan mobil listrik perusahaan itu akan mampu melewati Tesla di pertengahan dekade ini. Menyaingi Tesla pula, kali ini di bidang energi, GM juga telah mengumumkan menciptakan divisi baru penjualan baterai dan panel surya.
Tidak jelas apakah keputusan soal iklan GM di Twitter itu berpangkal dari rivalitas perusahaan dengan Tesla, visi Elon Musk yang ingin membuat Twitter sebagai 'free speech platform', atau keduanya. Tapi, pada Kamis lalu, sebuah laporan dari Wall Street Journal memang telah menekankan keresahan para pemasang iklan dengan masa depan kebijakan moderasi konten di Twitter versi kepemilikan Elon Musk, seiring keinginannya untuk mencabut larangan permanen atas eks Presiden AS Donald Trump di platform itu.
Elon Musk mencoba meyakinkan para pengiklan itu lawat pos sebuah tweet. Di sana dia mengatakan tidak akan membiarkan Twitter menjadi sebuah “free-for-all hellscape”. Sebaliknya, menyatakan tujuan menciptakan apa yang disebutnya sebuah town square digital, "di mana keyakinan-keyakinan yang sangat beragam bisa diperdebatkan dalam perilaku yang sehat."
CEO Tesla itu juga menyatakan akan mendirikan sebuah dewan moderasi konten dengan para anggota di dalamnya yang memiliki sudut pandang dan pemikiran yang beragam. Setiap keputusan besar untuk menghapus konten ataupun aktivasi kembali akun pengguna dipatikannya tidak akan dilakukan tanpa persetujuan dari dewan itu.
Elon Musk mengatkan kalau dirinya belum membuat perubahan apapun terhadap kebijakan moderasi konten di Twitter untuk sementara waktu, meski dia telah langsung memecat kepala bagian kebijakan Twitter, Vijaya Gadde, begitu menjadi pemilik sah Twitter.
THE VERGE
Baca juga:
Stasiun Pengisian Baterai Umum untuk Motor Listrik ala Honda