Masalahnya adalah, komposisinya jarang seimbang. Misalnya, bila perangkat itu sejatinya kamera digital, maka kemampuan merekam videonya tak terlalu bagus. Juga sebaliknya.
Nah, perusahaan elektronik asal Jepang, Sanyo, mencoba menyeimbangkan keduanya dalam satu perangkat bertajuk kamera ganda. “Kami berharap bisa membangun pasar yang baru,” kata Josua Siregar dari Datascript, distributor Sanyo di Indonesia.
Baca Juga:
Total ada enam kamera ganda seri Xacti yang diluncurkan di Jakarta kemarin. Keenamnya terbagi ke dalam tiga seri, yaitu Compact HD (model VPC-TH1, VPC-CG10), HD penuh (VPC-FH1, VPC-HD2000, dan seri antiair (VPC-WH1, VPC-CA9).
Keenamnya ditawarkan dalam desain yang mungil namun mampu merekam gambar beresolusi sampai 10 megapiksel dengan fitur-fitur kamera single lens reflect. Kemampuan pembesaran lensanya ada yang mencapai 30 kali.
Sedangkan perekam videonya bisa merekam dengan kecepatan standar 60 frame per detik. Bila ditingkatkan sampai 600 frame per detik, maka ia akan menghasilkan gambar bergerak lambat.
Daya tahan baterai juga ditingkatkan. Selain itu, penyimpanannya sudah mengandalkan kartu memori SD berkapasitas sampai 32 Gigabita. Adapun seri antiair sanggup dibawa menyelam sampai kedalaman 3 meter.
Adanya seri Xacti ini, kata Josua, diharapkan bisa membuat pasar yang baru sebesar 30 juta unit di seluruh dunia. Sanyo sendiri berharap bisa menjual total 3 juta unit sampai 2011.
Keenamnya dijual dengan harga bervariasi. Tipe VPC-CG10 dibanderol Rp 3,6 juta, tipe VPC-CA9 Rp 5,6 juta, VPC-HD2000 Rp 8,8 juta, tipe VPC-TH1 seharga Rp 4 juta, tipe VPC-WH1 Rp 6,1 juta, dan tipe VPC-FH1 seharga Rp 8,4 juta.
DEDDY SINAGA